Pensiun adalah suatu hal yang didambakan banyak orang. Tentu generasi muda ngiler ya setelah usia produktif yang berat berakhir di hari tua bisa leyeh-leyeh. Tapi sebenernya apa cukup sih pesangon atau pensiunan yang didapatkan karyawan buat menunjang gaya hidup?

Pada era revolusi industri sekarang tentu skema pensiun juga akan berubah. Bisnis konvensional yang direncanakan akan digeluti setelah pensiun bisa jadi sudah ketinggalan zaman. Selain teknologi yang semakin berkembang pesat, alasan fisik yang mulai tidak sekuat dulu menjadi pertimbangan melirik ranah digital sebagai penopang di hari tua.

Menjadi content creator merupakan opsi yang ngehits generasi zaman now. Apakah tren ini akan segera berakhir? Melihat perkembangan media televisi yang sekarang makin gencar memindahkan tayangannya ke multi platform seperti website, sosial media, channel youtube bahkan aplikasi android kelihatannya menandai era baru bisnis informasi dan teknologi. Saat ini masyarakat makin membutuhkan hiburan yang bersifat show on demand.

Artinya jika dulu masyarkat harus menunggu jadwal siaran dari berbagai media. Kini informasi seolah ada di tangan. Mau mencari berita apapun tinggal ketik, ingin melihat tayangan ulang acara yang terlewatkan tinggal lihat channel. Lalu dimanakah posisi content creator dalam bisnis yang makin booming ini?

Menjadi source utama. Itulah jawabannya. Konten menjadi hal utama yang harus dibuat untuk mempertahankan eksistensi. Oleh karena itu kemampuan membuat konten harus diasah sejak dini. Taruhlah saat ini usia karyawan masih produktif sekitar 25-35 tahunan. Jika kita ingin memilki passive income melalui website atau medsos yang mencukupi di usia 55 tahun maka kita memiliki waktu sekitar dua puluh tahun untuk mengasah kemampuan menciptakan konten sembari mencari follower. Bukan waktu yang singkat.

Seorang selebgram yang memiliki banyak follower wajib posting minimal sehari dua kali, seorang youtuber wajib posting video minimal sehari sekali, sedangkan pemilik website juga harus menulis artikel minimal satu kali sehari. Maka membuat konten untuk persiapan passive income di hari tua bisa dimulai dari sekarang. Mulai dari membuat konten seminggu sekali, kemudian meningkat sampai bisa sehari sekali. Apabila kita bisa konsisten, saat pensiun kita sudah memiliki website atau media sosial yang lumayan ramai.

Tentu keramaian ini membuka jalan monetisasi. Kita bisa membuka jasa endorse, website bisa dipasangi adsense, untuk youtube kita bisa mendapatkan pendapatan dari iklan. Bahkan jika kita sudah jago menulis artikel ada website atau media cetak yang mau membayar artikel kita dengan harga mahal. Penghasilannya? Dengan lebih dari dua puluh tahun menggeluti bidang ini tidak berlebihan jika penghasilannya akan cukup membuat kita leyeh-leyeh di hari tua.