Sampah masih menjadi persoalan yang tak kunjung selesai di Indonesia. Hingga kini pemerintah Indonesia sudah berupaya untuk menjadikan Indonesia bebas sampah, tapi masalah sampah masih belum bisa dikelola dengan baik khususnya di daerah Ibukota DKI Jakarta. Apabila diperhatikan, sampai saat ini masih ada sampah berserakan di pinggir jalan bahkan saluran air yang nampak seperti gudang sampah. Padahal pemerintah DKI Jakarta sudah berupaya dengan membuat pasukan oranye yang membantu bertugas membersihkan lingkungan dari sampah, serta menyediakan tempat-tempat sampah di pinggir dan di tempat pemukiman penduduk supaya masyarakat bisa membuang sampah pada tempatnya.

Namun sayangnya tingkat kesadaran serta pengetahuan masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah masih cukup rendah. Hal ini dikarenakan kebersihan masih belum menjadi prinsip dan bagian hidup dalam masyarakat. Seharusnya hal ini diajarkan sejak dini supaya kita mempunyai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Pemerintah DKI Jakartasudah berupaya memaksimalkan pengelolaan sampah di Ibu kota, salah satunya adalah upaya pemilahan sampah organik dan non-organik serta menyediakan tempat sampah yang sudah dipilah sesuai jenisnya.

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat juga harus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi sampah. Semua bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti memungut sampah dan membuang pada tempat sampah yang telah disediakan di pinggir jalan. Langkah awal lain yang bisa dilakukan adalah dengan mulai membawa kantung belanja dan alat makan non-plastik, karena saat ini baik di restauran ataupun tempat perbelanjaan masih banyak sekali menggunakan bahan bermaterial plastik. Memang plastik mempermudah hidup kita di zaman yang serba praktis ini, namun material plastik sangat tidak ramah lingkungan dan ditambah pengelolaan sampah plastik yang masih kurang maksimal dapatmengancam lingkungan kita.Percaya atau tidak, total sumbangan sampah plastik di Ibu kota ini tercatat kurang lebih sekitar 175.000 ton setiap tahunnya danmenjadikanDKI Jakarta sebagaiposisi kedua daerah yang memproduksi sampah plastik terbesar di perairan Indonesia. Padahal sampah plastik sulit terurai dalam jangka waktu lama.

Hallain yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah adalah menghabiskan makanan. Mungkin terdengar enteng, namunfaktanya makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di DKI Jakarta. Sampah makanan mencapai kurang lebih 2,7 juta ton per tahun atau 54% dari total sampah Ibu kota.

Selain itu kita juga bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, contohnya membantu pemerintah untuk mendaur ulang sampah atau membuat kompos. Kemudian untuk sampah berbahan plastik seperti kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang belanja atau berbagai kerajinan tangan lainnya.

Dan satu hal lagi yang penting, membuang sampah di tempat sampah memang terlihat seperti hal yang sangat sepele, namun manfaatnya sangatlah besar untuk mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan menjadi bersih. Jadi mulai sekarang jangan lupa untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan non-organik sebelum dibuang ke tong sampah agar memudahkan proses daur ulang. Jadi tunggu apa lagi, mari mulai dari diri kita sendiri!