Pilihan tempat wisata di Bogor sangat beragam. Sebut saja wisata alam, wisata kuliner, wisata religi, dan wisata sejarah. Di antara jenis wisata tersebut, wisata sejarah tampaknya belum banyak dilirik para pelancong. Padahal di wilayah ini banyak sekali lokasi wisata sejarah yang unik dan menarik untuk dikunjungi.

Bicara soal sejarah, Kabupaten Bogor tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan Kerajaan Pajajaran di masa lampau. Laman wikipedia.org menulis, Pakuan Pajajaran adalah Ibu kota Kerajaan Pajajaran yang berdiri di Tatar Sunda bagian barat, tepatnya di wilayah Bogor. Kerajaan Pajajaran berdiri pada kurun waktu 1030-1579 Masehi.

Dalam rentang waktu tersebut banyak berdiri situs-situs kerajaan yang memiliki beragam fungsi, seperti makam, petilasan, tempat bertapa, hingga bangunan pemerintahan. Situs-situs tersebut tersebar hampir di semua wilayah Kabupaten Bogor. Namun salah satu yang terbanyak ada di sekitar kaki Gunung Salak. Beberapa situs tersebut terkadang luput dari para pelancong yang memiliki minat dengan sejarah, karena lokasinya yang jauh atau minim informasi.

Berikut beberapa tempat wisata sejarah di Bogor yang nyaris luput dari pantauan kita.

1. Situs Batu Tapak Cileueur.

Nyaris terlupakan, 3 wisata sejarah di Bogor ini wajib kamu kunjungi

Situs ini berada di Kampung Cileueur, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Bogor. Laman bogorsehat.pedia.web.id menulis, lokasi situs ini cukup jauh dari jalan utama desa, sekitar satu kilometer. Kendaraan yang bisa dipakai menuju ke sana hanya kendaraan roda dua. Ini karena jalan yang kita lewati cukup sempit, lebarnya kira-kira satu meter. Jalan tersebut membentang di atas lembah sedalam kurang lebih empat meter yang ditumbuhi beragam pepohonan.Sesampainya di lokasi, kamu harus memarkir kendaraan di rumah warga karena Batu Tapak tersebut ada di aliran sungai kecil.

Tidak ada catatan resmi mengenai sejarah situs ini. Informasi di dunia maya pun terbatas. Dalam video yang diunggah akun YouTube Jaskolmikul, warga sekitar pun mengaku tidak mengetahui pasti sejarah situs tersebut. Namun konon kabarnya tapak kaki yang tercetak di atas batu tersebut adalah milik Prabu Siliwangi.

Lokasi wisata sejarah ini cukup indah dan layak untuk dikunjungi. Meski lokasinyaterbilang jauh, suasana pedesaan yang hening dan teduh cukup membayar letih yang terasa. Ditambah suara gemericik air membuat suasana makin nyaman.

2. Situs Punden Berundak Calobak.

Nyaris terlupakan, 3 wisata sejarah di Bogor ini wajib kamu kunjungi

Situs ini masih berada di Kecamatan Tamansari, namun lokasinya lebih tinggi, yaitu berada di lereng Gunung Salak sebelah timur. Laman serambinusantara.com menulis, Situs Punden Berundak Calobak cukup sulit untuk diakses. Untuk menuju ke sana, kamu harus melewati pemukiman warga di Desa Calobak dengan jalan menanjak. Makin ke atas, makin sepi rumah warga. Akhirnya kamu harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih empat kilometer.

Untuk memulai perjalanan kamu harus memiliki persiapan ekstra, seperti bekal makanan dan minuman. Sebab lama perjalanan bisa mencapai dua jam serta melewati jalan setapak yang terjal. Melihat sulitnya medan, tak heran situs ini jarang dikunjungi wisatawan.

Dilihat dari struktur bangunannya, situs ini diperkirakan sebagai tempat peribadatan raja-raja tatar Sunda zaman dulu. Dan menurut juru peliharan Situs Punden Berundak Calobak, warga sekitar telah merawat situs ini secara turun temurun sejak tahun 1800-an.

Meski memiliki nilai sejarah, Situs Calobak belum pernah diteliti oleh para arkeolog dunia. Namun pada 2011, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Situs Punden Berundak Calobak sebagai situs peninggalan sejarah yang dilindungi undang-undang.

3. Situs Sumur Jalatunda.

Nyaris terlupakan, 3 wisata sejarah di Bogor ini wajib kamu kunjungi

Kalau dua situs sebelumnya memiliki lokasi terpencil dan jauh dari pemukiman warga, berbeda dengan Situs Sumur Jalatunda. Berlokasi di Desa Pasireurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Situs Sumur Jalatunda justru berada di tengah pemukiman warga yang padat. Laman bersapedahan.wordpress.com menulis, untuk menuju ke sana, kamu harus banyak bertanya kepada warga sekitar. Meski di depan gang ada plang nama situs, namun tak ada penunjuk arah pasti menuju lokasinya.

Di tengah pemukiman warga, Situs Sumur Jalatunda ditandai dengan tembok putih yang dibangun di sekeliling situs. Situs ini merupakan sebuah sumur yang berukuran 2x1 meter yang konon katanya tidak pernah mengering meski kemarau melanda. Air dari sumur ini dialirkan ke situs Taman Sri Bagenda yang berjarak kurang lebih 20 meter. Dan di sekitar Situs Sumur Jalatunda terdapat batu menhir yang fungsinya dikenal sebagai medium pemujaan atau penanda makam orang zaman dulu.

Itulah sebagian tempat wisata di Bogor yang belum terlalu dikenal masyarakat banyak. Diperkirakan masih ada ratusan atau bahkan ribuan situs bersejarah di Kota dan Kabupaten Bogor. Situs-situs bersajarah tersebut ada yang sudah didata pemerintah setempat namun ada juga yang belum. Meski begitu, lokasi wisata sejarah tersebut layak untuk dikunjungi. Bukan hanya untuk berekreasi, tapi juga untuk memperkaya wawasan sejarah kamu.