Kalian pasti pernah bikin artikel dan udah ngerasa artikel kalian bagus terus isinya bermanfaat bagi khalayak ramai. Namun pas udah dibaca editor, tet tot!, ternyata artikel kalian ga bisa meluluhkan hati para suhu artikel buat menyetujui artikel tersebut dan di-posting di platform-nya.

Lantas kemungkinan apa aja sih yang bisa bikin artikel kalian ditolak?

1. Topik

Mungkin topik yang kalian bahas ga sesuai dengan harapan editor. Jadi, kalian musti perhatiin di platform mana kalian bakal ngirim artikel kalian sehingga kalian bisa menyesuaikan topiknya. Kalo bisa pilih topik yang kekinian bets karena topik kekinian pasti bakal diburu sama kids zaman now.

2. Gaya Bahasa

Setelah tahu mau kirim artikel di platform mana, lalu kalian baca-baca deh gaya bahasa yang digunain di sana. Apakah gaya bahasa informal, semiformal, atau formal. Jadi, kalian kesannya ga saltum. Apalagi sekarang banyak muncul istilah tabrak pakem seperti kids zaman now, kekinian, sabi, saik, dan sebagainya. Pakelah istilah itu biar jadi penulis peka zaman.

3. Ga to the point

Kemudian bisa saja bahasan kalian bertele-tele. Ngalor-ngidul ga jelas. Sehingga bisa bikin pembaca kalian kehilangan gairah buat baca karena ga tau ke mana jluntrungannya. Solusinya perbanyak baca buku atau artikel biar tahu gimana caranya bikin kalimat efektif.

4. Kurang Inovasi

Inovasi di sini maksudnya adalah kalian harus sering-sering update perkembangan istilah bahasa yang digunain anak muda masa kini. Dengan penggunaan istilah itu, artikel kalian bakal clickbait banget dan tentu saja, artikel kalian bakal dikunjungi banyak pembaca. Jangan takut berinovasi dalam menulis dengan menggunakan istilah kekinian karena tulisan kalian bukan karya ilmiah yang bakal diuji dan dipertanggungjawabkan di hadapan dosen.

Jadi, itulah beberapa kemungkinan penyebab artikel kalian ditolak. Jangan bersedih dan berkecil hati. Editor niatnya baik kok. Kalau emang artikel kalian ga sesuai di platform A, bisa saja artikel kalian sesuai di platform B. Selalu ingat When one door closes, it means that another door opens somewhere. Jangan takut menulis, kengkawan!