Berdasarkan penelitian, kanker payudara masih menjadi pembunuh nomor satu terbanyak kematian wanita. Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, sekitar 60 persen kasus kanker payudara terjadi di negara berkembang.

Beberapa gejala kanker payudara antara lain, adanya benjolan di payudara, keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, dapat berupa nanah, cairan encer, kelaur air susu ibu yang tidak hamil atau tidak menyusui, perubahan bentuk dan besarnya payudara serta kulit.

Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui, namun ada beberapa risiko untuk terjadinya kanker payudara. Di antaranya, mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun, mengalami mati haid setelah umur 50 tahun, tidak menikah, tidak pernah melahirkan anak, melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun, atau di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker, serta faktor daya tahan tubuh dan gaya hidup.

Berikut adalah beberapa tips atau cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi risiko terkena kanker payudara:

1. Olahraga teratur

Aktivitas olahraga akan membantu tubuh mengeluarkan toksin atau racun dalam tubuh dalam jumlah signifikan. Olahraga juga mengaktifkan fungsi syaraf dan otot tubuh manusia untuk memelihara payudara kita serta melancarkan metabolisme tubuh.

2. Hindari rokok dan alkohol

Banyak hasil penelitian menemukan, bahwa kandungan zat kimia yang terdapat pada rokok sangat berkaitan dengan berbagai jenis kanker, sedangkan beberapa penelitian lain juga menemukan bahwa ASI pada perokok juga dapat terkontaminasi. Begitu pula dengan alcohol, banyak hasil penelitian menyebut bahwa alcohol termasuk salah satu pemicu kanker.

3. Menyusui jika memungkinkan

Beberapa hasil studi mengemukakan, jika wanita yang menyusui memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui. Alasan utama peneliti adalah adanya keterkaitan antara aktivitas menyusui dan kestabilan tingkat estrogen sehingga bisa memperkecil risiko.

4. Screening payudara jika usia di atas 50 tahun

Fakta di lapangan menunjukkan, wanita yang berusia di atas 50 tahun mengalami tingkat resiko yang lebih tinggi. Untuk itu screening atau pemeriksaan yang lebih rutin jika anda sudah berusia di atas 50 tahun sangat penting dilakukan.