Sejak internet masuk dalam kehidupan manusia milenium, banyak sekali perubahan yang terjadi. Hal-hal tradisional berubah karena faktor dan pengaruh internet. Mulai dari berkirim surat hingga tampil jadi selebritas, semua dapat terjadi setelah melewati internet. Berbagai jenis pekerjaan baru juga lahir di era internet. Sesuatu yang dua atau tiga dekade sebelumnya tidak terpikirkan akan ada. Seperti profesi "streamer video game" misalnya. Siapa sangka menonton orang bermain video game bisa menghasilkan uang (untuk yang bermain)? Tapi begitulah yang terjadi saat ini.

Internet membuka jalan baru untuk berbagai hal, profesi, hingga situasi. Dan internet sering kali mengubah sesuatu yang sebelumnya sudah baku/normal/biasa/stabil menjadi sesuatu yang baru. Seperti cara manusia menikmati musik.

Makin kuat di AS, layanan streaming musik gantikan cara tradisional

Menikmati musik di era sebelum millenium (Sumber gambar: NPR)

Dulu untuk bisa menikmati musik di mana saja, kita akan memanfaatkan radio portable. Atau jika ingin lebih personal, pakai Sony Walkman (dan berbagai derivate-nya). Kemudian perusahaan Apple muncul dengan pemutar musik digital iPod dan merevolusi perdagangan musik secara digital di awal milenium.

Melalui internet, orang kini dapat membeli lagu tanpa harus pergi ke toko musik lagi dan membeli CD atau kaset pita. Situasi semakin dipermudah saat smartphone alias telepon pintar mulai jadi mainstream alias pasaran. Orang dapat membawa dan menikmati koleksi musiknyadalam jumlah banyak (tergantung seberapa besar daya tampung gadget) dan menikmatinya kapan saja, di mana saja. Dan kemudian, belakangan ini ada lagi cara menikmati musik digital tanpa perlu repot membawa datanya di dalam gadget,yaitu melalui streaming.

Makin kuat di AS, layanan streaming musik gantikan cara tradisional

Mendengarkan musik digital lewat Apple iPod (Sumber gambar: Impact Lab)

Sederhananya, streaming (baik musik maupun video) memanfaatkan jaringan internet tanpa peduli kapasitas penyimpanan gadget di mana streaming dilakukan. Kamu dapat mendengarkan musik sebanyak 10.000 lagu (atau menonton ribuan jam video) melalui gadget kamu tanpa menyimpan satu Kilobyte pun datanya.

Normalnya butuh ruang kosong puluhan Gigabyte untuk dapat menyimpan dan mendengar 10.000 lagu berkualitas CD di gadget kamu. Tapi lewat metode streaming, hal itu tidak lagi diperlukan. Karena data-data tadi tidak berada di dalam gadget kamu. Melainkan di awan di mana layanan streaming berada. Semua proses dilakukan melalui internet. Sehingga streaming menghemat ruang penyimpanan di gadget; namun streaming membutuhkan koneksi internet agar dapat berfungsi.

Makin kuat di AS, layanan streaming musik gantikan cara tradisional

Beberapa merk layanan streaming musik (Sumber gambar: Medium)

Di negara maju seperti Amerika Serikat, industri streaming ini sedang jadi mainstream untuk banyak orang menikmati musik (dan video) mereka. Bahkan semakin jadi pilihan buat warga di sana dalam menikmati musik; pertumbuhan tinggi menurut laporan RIAA menjadi indikatornya.

Revenue atau keuntungan dari bisnis streaming musik tumbuh hampir 20% tahun 2019 kemarin di angka $ 8,8 miliar atau 79,5% dari total pendapatan di industri rekaman yang dicatat RIAA. Artinya itu termasuk layanan gratisan berbasis iklan seperti video YouTube dan Vevo, radio internet Kerrang! dan SiriusXM, dan tentunya layanan musik premium berbayar seperti Spotify Premium dan Apple Music.

Makin kuat di AS, layanan streaming musik gantikan cara tradisional

(Sumber gambar: Tech Crunch)

Sebagai perbandingan, industri rekaman non streaming tumbuh di angka 13% dengan keuntungan dari $ 9,8 miliar tahun sebelumnya ke angka $ 11,1 miliar pada tahun 2019.

Makin kuat di AS, layanan streaming musik gantikan cara tradisional

(Sumber gambar: Tech Crunch)

Pertumbuhan yang terjadi pastinya disokong oleh berbagai faktor seperti internet cepat, merata, dan terjangkau lapisan masyarakat di Amerika Serikat sendiri. Juga semakin beragamnya model dan jenis gadget yang mendukung metode streaming; mulai dari smartphone hinggal konsol video game sekalipun mampu melakukan streaming musik dan video; bahkan bermain video games dapat dilakukan secara streaming saat ini di Amerika serta berbagai negara maju dengan infrastruktur internet bagus.

Indonesia masih memiliki banyak kekurangan serta masalah dalam infrastruktur internet sehingga perkembangan bisnis streaming disini masih lamban dan belum seperti di negara maju. Layanan streaming musik seperti Spotify memang ada dan secara umum berjalan baik, tapi masih perlu berbagai perbaikan dari regulator agar industri streaming dapat berjalan dan menghasilkan uang, baik untuk pelaku industri maupun negara (seperti yang sudah terjadi di Amerika Serikat sana).