Ternyata saat ini serangga dinilai sebagai alternatif protein bagi penduduk dunia. Hal ini tidak terlepas karena dinilai secara gizi, kandungan dari serangga memang tak kalah dari daging sapi, meski memang serangga masih sulit untuk diterima masyarakat. Salah satu alasannya adalah karena citra serangga yang menjijikkan dan tidak aman untuk kesehatan.

Para peneliti menemukan jika mengonsumsi jangkrik ternyata mampu mendorong pertumbuhan bakteri probiotik dan mengurangi jenis plasma yang terkait dengan peradangan berbahaya. Di dalam studi tersebut, para peneliti juga mengatakan bahwa jangkrik sangat kaya protein dan serat. Meski begitu, penelitian lebih lanjut akan segera dilakukan guna memastikan khasiat jangkrik ini.

Perilaku Entomofagi (mengonsumsi serangga) ini umum dilakukan di berbagai belahan dunia, termasuk China, Afrika, Asia, Australia, New Zealand, dan beberapa daerah di pusat dan selatan Amerika. Untuk mengetahui manfaat makan serangga bagi kesehatan manusia, mari kita perhatikan selengkapnya berikut ini seperti yang dilansir dari hellosehat.com.

1. Serangga ampuh melawan malnutrisi.

Data yang didapat dari PBB menjelaskan bahwa makan serangga dapat membantu memerangi kekurangan gizi (malnutrisi) yang banyak tersebar luas di negara berkembang. Menurut UNICEF, di seluruh dunia, hampir seluruh kematian anak-anak balita adalah akibat gizi buruk, dengan sebagian besar kematian terjadi di Asia dan Afrika.

Gizi buruk, yang biasanya disebabkan oleh kurangnya ketersediaan makanan dan ketidakmampuan untuk mencerna makanan, dapat meningkatkan risiko penyakit yang mengancam jiwa. Terlebih lagi, gizi buruk dalam 1000 hari pertama seorang manusia akan menghambat pertumbuhan dan merusak fungsi kognitif.

Dijelaskan FAO jika karena komposisi gizi, aksesibilitas, teknik pemeliharaan sederhana, dan tingkat pertumbuhan yang cepat, serangga dapat menawarkan kesempatan murah dan efisien untuk melawan kegelisahan akan gizi dengan menyediakan makanan darurat, serta meningkatkan mata pencaharian dan kualitas makanan tradisional antara orang-orang yang lemah.

2. Serangga memerangi obesitas.

Serangga juga dianggap sangat bergizi, bahkan mayoritas dari mereka kaya akan protein, lemak sehat, zat besi, dan kalsium, serta rendah karbohidrat. Bahkan penulis laporan FAO mengklaim bahwa serangga sama atau bahkan lebiih bergizi dari daging yang biasa kita konsumsi, seperti daging sapi.

Misalnya saja, pada 100 gram jangkrik mengandung sekitar 121 kalori, 12,9 gram protein, 5,5 gram lemak, dan 5,1 gram karbohidrat. Sementara, 100 gram daging sapi mengandung lebih banyak protein, yaitu sekitar 23,5 gram, dan itu juga jauh lebih tinggi lemak, yaitu sekitar 21,2 gram.

Ternyata, kandungan rendah lemak dari serangga juga telah menyebabkan beberapa peneliti, seperti mereka yang terlibat dalam laporan FAO, untuk menyarankan entofomagi yang mungkin menjadi cara efektif untuk memerangi obesitas dan penyakit terkait.

3. Serangga ramah lingkungan

Di samping itu, faktanya serangga hanya memerlukan sedikit air untuk tumbuh, itu karena serangga berdarah dingin, maka lebih efisien dalam mengubah makanan menjadi protein. Serangga juga menghasilkan emisi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ternak tradisional, dan mereka tidak membutuhkan banyak tanah untuk tumbuh. Banyak serangga yang dapat mengkonsumsi limbah pertanian, yang secara tidak langsung membantu untuk kebersihanlingkungan di sekitar.