Penggunaan kantong plastik saat ini semakin tinggi, hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah sampah plastik di Indonesia. Tingginya penggunaan tas belanja plastik menghasilkan timbunan sampah yang sangat besar jumlahnya. Hal ini seharusnya tidak menjadi masalah yang sepele, sebab secara internasional Worst Plastic Offenders, negara kita merupakan negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua setelah Cina.

Persoalan sampah juga menjadi momok di Desa Sengguruh. Fungsi bendungan air Desa Sengguruh yang awalnya menjadi tempat bendungan air sekarang terkikis perlahan-perlahan menjadi genangan sampah. Tingkat kesadaran masyarakat yang kurang menjadikan setiap individu membuang sampah mereka ke selokan maupun sungai yang akhirnya nanti menumpuk di Bendungan Sengguruh.

Mahasiswa KKN UM bagikan 100 tote bag di Desa Sengguruh

Oleh karena itu perlu berbagai cara untuk menekan banyaknya sampah tersebut. Salah satunya ialah mengganti kantong plastik ke kantong yang ramah lingkungan seperti tote bag. Selain itu dibanding kantong plastik yang hanya dapat dipakai untuk membawa belanjaan, tote bag dapat dipakai untuk banyak keperluan seperti jinjingan guna membawa berkas kantor atau sebagai tas mahasiswa yang tetap fashionable.

Mahasiswa KKN UM bagikan 100 tote bag di Desa Sengguruh

Program kerja ini mendapat respons positif dari target sasaran yang dituju. Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan penerima, "Terima kasih kepada adik-adik KKN atas penyerahan tote bag-nya. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kami para kader PKK, semangat jaga kesehatan, sukses buat adik-adik semua."

Harapannya, tote bag ini dapat digunakan terus menerus oleh masyarakat Desa Sengguruh agar ke depannya dapat menjadi solusi guna mengurangi sampah plstik dan bendungan Desa Sengguruh terbebas dari sampah.