Gangguan jiwa bisa terjadi pada siapa saja. Orang dewasa, anak-anak, kaya, miskin, laki-laki maupun perempuan. Banyak faktor yang menyebabkan gangguan jiwa, salah satunya seperti masalah hidup yang dihadapi. Selain itu, beberapa pemicu terjadinya gangguan jiwa seperti faktor genetik, tekanan dari lingkungan, biokimia yang tidak seimbang, dan sebagainya.

Gangguan jiwa berarti kesehatan mental mengalami masalah yang bisa mengubah perilaku, suasana hati, dan cara berpikir seseorang. Tak kurang dari 200 jenis gangguan jiwa, beberapa termasuk di antaranya seperti demensia, bipolar, depresi, gangguan kecemasan dan skizofrenia (sulit membedakan antara nyata dan tidak).

Orang yang mengidap gangguan jiwa sulit untuk sembuh dengan sendirinya, sangat membutuhkan bantuan orang lain. Sama seperti penyakit fisik, gangguan jiwa membutuhkan pengobatan karena erat hubungannya dengan kimiawi otak yang tidak seimbang. Kalau membiarkannya maka akan semakin parah dan bisa berujung kematian, contohnya bunuh diri.

Sayangnya, kadang tidak mudah untuk mengenali ciri-ciri orang yang sebenarnya mengalami gangguan jiwa. Kita sering berpikir bahwa gangguan jiwa pastilah hanya orang gila dengan segala dandanan aneh dan joroknya, padahal depresi, cemas berlebihan, dan bersedih terus-menerus juga termasuk.

Orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat bisa bantu menyembuhkan gangguan jiwa, membawa ke psikiater atau psikolog untuk pemeriksaan dan mendapat penanganan yang tepat. Nantinya akan diberikan psikoterapi atau obat-obatan dari ahlinya.

Perhatikan orang-orang terdekatmu untuk menyadarinya sejak awal. Atau, justru kamu yang mengalami tanpa menyadarinya?

Orang dengan gangguan jiwa memiliki ciri-ciri seperti di bawah ini:

1. Sering merasa ketakutan atau kecemasan berlebihan pada hal-hal biasa.

2. Sering merasa bersedih.

3. Stres menghadapi keseharian.

4. Ekspresi wajah datar dengan tatapan mata kosong.

5. Sering tertawa sendiri lalu tiba-tiba menangis.

6. Tampak putus asa dan tidak bersemangat.

7. Berbicara kacau dan serba tidak jelas.

8. Sikap dan perilaku berubah menjadi lebih aneh.

9. Mood atau suasana hati cepat berubah dalam sehari.

10. Sulit berkonsentrasi atau sering lupa, tidak berpikir jernih.

11. Malas makan atau bahkan lahap berlebihan menyantap makanan.

12. Sering merasa capek, letih hampir setiap hari.

13. Tidak memperhatikan penampilan dan tampak jorok.

14. Sulit untuk tidur nyenyak.

15. Tidak mau bersosialisasi, selalu ingin menyendiri, menjauhi keluarga dan teman.

16. Sering berhalusinasi.

17. Merasa tidak berarti dalam hidup, tak berguna dan rasa bersalah.

18. Marah yang kelewatan bahkan dengan kekerasan.

19. Mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak.

20. Menggunakan obat-obatan melebihi takaran.

21. Berniat bunuh diri.

Kalau kamu mengalami beberapa ciri di atas, segera hubungi dokter atau ahlinya untuk menangani gangguan jiwa tersebut. Jangan pernah malu karena ini sangat penting untuk kelangsungan hidupmu sendiri.

Belajarlah untuk lebih terbuka dan percaya dengan orang-orang terdekat dalam berbagi cerita mengenai masalah yang kamu hadapi. Jangan memendam hingga menimbulkan stres dan depresi yang bisa berakibat fatal.

Tapi, jika orang terdekatmu yang mengalami gejala atau dengan ciri-ciri di atas, lakukan beberapa cara berikut ini untuk penanganan awal.

1. Dekati orang tersebut. Perhatikan apakah dia berniat melakukan tindakan-tindakan yang mengancam keselamatan jiwanya dan segera cegah. Tindakan berbahaya tersebut seperti ingin melukai diri menggunakan pisau, menyerang orang lain, berniat bunuh diri, mengurung diri dalam kamar dengan gelagat aneh dan sebagainya.

2. Bujuk dia untuk bercerita tentang masalahnya dan dengarkan tanpa perlu menilai apalagi menyalahkan.

3. Selalu support dan berikan informasi yang menenangkan hati dan pikirannya.

4. Bujuk dan ajak dia mengatasi masalahnya dengan bantuan profesional.

5. Temani saat dia membutuhkan seseorang, menghiburnya, ajak berolahraga dan bersosialisasi, berdiskusi, dan melakukan kegiatan sosial.