Keberadaan hutan di seluruh permukaan Bumi memberikan peran yang sangat penting. Bayangkan bagaimana makhluk hidup kalau semua hutan musnah? Tentu sangat mengerikan, bahkan kematian siap mengancam kita.

Hutan menghasilkan oksigen agar makhluk hidup tetap bisa bernapas. Hutan menyerap karbondioksida yang berguna untuk proses fotosintesis tumbuhan. Manusia dan hewan bisa mencari sumber makanan di dalam hutan untuk bertahan hidup. Keberadaan hutan dapat mencegah banjir bandang, akar-akar pohon membantu menyerap dan menyimpan air di dalam tanah saat terjadi hujan lebat. Adanya hutan juga bisa mendinginkan suhu Bumi yang semakin memanas.

Begitu besar peran hutan bagi warga di seluruh dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Hari Hutan Internasional tanggal 21 Maret setiap tahunnya.

Sangat kuat alasan kita sebagai makhluk Bumi untuk selalu menjaga ekosistem. Timbal balik antara manusia, hewan, tumbuhan dengan lingkungannya harus tetap seimbang. Keberadaan hutan telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan akan terus berlanjut jika tetap menjaganya.

Masyarakat memperoleh hasil hutan dengan menebang pohon (Hasil Hutan Kayu) ataupun tanpa melakukan penebangan tetap bisa mendapatkan manfaatnya (Hasil Hutan Bukan Kayu). Hasil-hasil hutan tersebut bisa langsung dikonsumsi ataupun dijual untuk mendapatkan penghasilan.

Apa saja yang tergolong Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu serta manfaatnya bagi manusia?

Hasil Hutan Kayu.

1. Kayu Ulin.

Jenis kayu ulin yang terdapat di hutan dikenal kuat, keras, berbobot berat, dan awet. Karena kekuatannya, masyarakat memanfaatnya untuk pembuatan bantalan rel kereta api, bangunan pintu air, bangunan pelabuhan, tiang rumah panggung dan sebagainya. Kayu ulin banyak terdapat di hutan Kalimantan dan Sumatra.

2. Kayu Agathis.

Merupakan jenis kayu yang biasa digunakan untuk pembuatan tangkai keris atau pisau. Damar putih adalah nama lain kayu agathis. Warnanya keabuan sedikit merah, bersifat berat, bulat dan berlemak. Kayu ini banyak tersebar di hutan Indonesia seperti di Maluku, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Bangka dan Papua.

3. Kayu Jati.

Daerah yang banyak terdapat kayu jati seperti hutan di Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Tenggara dan Jawa Tengah. Kayu jati terkenal dengan kualitasnya dan banyak digunakan sebagai bahan perabotan rumah tangga seperti kursi, meja, lemari, pintu dan sebagainya. Selain itu, kayu jati bisa digunakan untuk membuat bangunan, kapal, dan bantalan rel kereta api.

4. Kayu Meranti.

Masyarakat biasa menggunakan kayu meranti untuk pembuatan papan lantai dan pati emas. Banyak terdapat di hutan Kalimantan dan Sumatra, kayu ini berjenis meranti merah dan meranti putih.

5. Kayu Ramin.

Kayu ramin banyak terdapat di hutan rawa gambut seperti di Pantai Selatan, Pantai Timur Kalimantan, Pantai Barat Sumatra, dan Pantai Timur Sumatra.

6. Kayu Kruing.

Ada beberapa jenis kayu ini yaitu kruing minyak, kruing bulu, dan kruing batu. Satu lagi jenis di mana masyarakat biasa menggunakannya dalam pembuatan papan geladak, bantalan rel kereta api, dan bahan bangunan rumah adalah kruing bunga. Kayu kruing banyak tersebar di hutan Sumatra dan Kalimantan.

7. Kayu Bakau.

Kayu bakau sering kali digunakan sebagai bahan kertas komputer, kayu bakar, arang dan bisa juga sebagai bahan bangunan. Hutan bakau tersebar di wilayah Pantai Selatan Papua, Pantai Timur Sumatra, Pantai Timur Kalimantan, dan Pantai Barat Kalimantan.

Hasil Hutan Bukan Kayu.

1. Damar.

Beragam pohon di hutan bisa menghasilkan getah keras yang disebut damar. Jenisnya beragam seperti damar tanah, damar tulang, damar cengal dan damar sarang. Masyarakat menggunakan damar sebagai bahan untuk membuat cat, sabun, vernis dan dalam bidang farmasi.

2. Rotan.

Perabot rumah tangga banyak yang terbuat dari rotan. Selain itu, para pengrajin sanggup mengkreasikan rotan menjadi berbagai bentuk kerajinan yang bisa menghasilkan keuntungan. Rotan tersebar terutama di hutan Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Berbagai jenis rotan yang ada di hutan seperti ayer, segak dan sega semu.

3. Sutra alam.

Hutan bisa menghasilkan sutra alam (kepompong) yang nantinya menjadi benang sutra sebagai bahan pembuatan kain dan pakaian yang bernilai tinggi. Hutan-hutan di wilayah Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat dan Jawa Barat banyak menghasilkan sutra alam.

4. Bambu.

Bambu banyak manfaatnya terutama dalam pembuatan kerajinan. Tak jarang masyarakat juga menggunakannya sebagai bahan bangunan rumah. Hutan di Jawa dan Sumatra adalah daerah yang menghasilkan banyak bambu.

5. Minyak kayu putih.

Pohon jenis Eucalyptus tersebar di hutan-hutan Indonesia menghasilkan minyak kayu putih yang bermanfaat sebagai obat luar. Di hutan juga banyak tumbuhan yang bisa menghasilkan minyak atsiri dengan aroma tertentu. Beberapa wilayah seperti Seram Barat di Maluku dan Kayeli di Pulau Buru adalah penghasil minyak kayu putih di Indonesia.

6. Gambir.

Masyarakat di Indonesia mengolah getah perasan dari daun gambir di hutan dan menjadikannya bentuk kristal keras. Manfaat gambir terutama sebagai bahan penyamakan kulit.

7. Kapur barus.

Pohon kamper di hutan menghasilkan kapur barus dalam retak-retaknya yang kemudian masyarakat memanfaatkannya dalam industri farmasi.

8. Kemenyan.

Masyarakat menggunakan kemenyan biasanya dalam upacara adat. Terdapat jenis putih dan hitam yang berasal dari pohon kemenyan atau Syntrax bezoin.

9. Terpentin.

Getah pada bagian kulit dan kayu pohon pinus bisa diolah (penyulingan) menjadi minyak terpentin. Banyak terdapat di wilayah hutan Sumatra Utara, terpentin berfungsi sebagai bahan mengencerkan tinta dan cat.

10. Kopal.

Pabrik vernis memanfaatkan kopal. Berasal dari pohon agathis, kopal banyak tersebar di hutan Sulawesi.

11. Gondorukem.

Gondorukem bermanfaat sebagai bahan cat dan pelitur supaya tampak mengkilat. Banyak terdapat di hutan Sumatra, Jawa Barat, dan Wonogiri. Gondorukem berasal dari getah pohon yang telah lama mengendap dalam tanah sehingga sering disebut getah tanah. Gondorukem juga bisa dihasilkan dari menyadap getah pohon pinus.

12. Madu.

Lebah di hutan menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, termasuk sebagai bahan makanan. Usaha madu banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

13. Gaharu.

Gaharu bermanfaat khususnya dalam pembuatan parfum dan wewangian lainnya. Berasal dari pohon Aquilaria malaccensis, masyarakat mengambil bagian resinnya yang kemudian diolah jadi berbagai produk untuk mendapatkan keuntungan.

14. Buah-buahan dan umbi-umbian.

Terdapat berbagai macam tanaman di hutan yang bisa dipetik buahnya seperti duku, rambutan hutan, salak hutan, durian, dan lain-lain. Selain itu, ada juga umbi-umbian seperti keladi, ubi jalar dan singkong. Khususnya bagi orang rimba, hasil hutan tersebut dikonsumsi dan sebagian bisa dijual untuk bertahan hidup.

15. Tanaman obat.

Hutan menyediakan berbagai jenis tanaman obat yang bisa diolah. Orang rimba bisa menggunakan tanaman obat sebagai pertolongan pertama untuk penyembuhan luka. Tentu hal itu sangat membantu karena lokasi mereka yang jauh dari fasilitas kesehatan. Contoh tanaman obat dalam hutan seperti tunjuk langit dan akar keloloit yang juga bisa dijual.

16. Hewan.

Bagi orang-orang rimba yang tinggal di dalam hutan, berburu hewan seperti ikan dan babi masih menjadi kebiasaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Nah, sudah tahu kan arti penting hutan bagi kita semua? Semoga kesadaran kita sebagai manusia berakal bisa bangkit untuk ikut serta menjaga kelestarian hutan, ya!