Pernahkan anda mengonsumsi antibiotik untuk mempercepat proses penyembuhan? Biasanya obat ini diberikan dalam resep dokter. Antibiotik memiliki 3 jenis, di antaranya ada antibiotik oral yang biasanya berbentuk kapsul, tablet atau cairan; antibiotik topikal yang berbentuk lotion, krim dan spray; dan yang terakhir adalah injeksi antibiotik, yang didesain untuk melawan infeksi yang dampaknya bagi tubuh lebih serius daripada antibiotik jenis lain.

Banyak orang beranggapan bahwa antibiotik adalah obat multifungsi, alias dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Dan seteleah merasa baikan, mereka kemudian menghentikan pengonsumsian obat tersebut.

Lalu sebenarnya apakah hal itu baik dilakukan? Sebenarnya ada begitu banyak pola pikir masyarakat yang keliru mengenai obat ini. Kesalahan penggunaan justru dapat memperparah penyakit dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih fatal.

Oleh karena itu, perhatikan 6 hal berikut ini yang tidak boleh dilakukan saat mengkonsumsi antibiotik seperti yang dilansir oleh Hello Sehat Medical Review Team.

1. Mengkonsumsi antibiotik untuk mengobati virus

6 Kesalahan saat konsumsi antibiotik ini jarang disadari

Antibiotik merupakan sebuah obat yang dikhususkan untuk melawan bakteri, bukan virus. Jadi sangat tidak disarankan untuk mengonsumsi obat untuk mengobati virus, apalagi tanpa resep dokter.


2. Memakai antibiotik untuk mencegah infeksi

6 Kesalahan saat konsumsi antibiotik ini jarang disadari

Bakteri yang terus berkembang dapat menimbulkan infeksi. Antibiotik pada dasarnya berguna untuk melawan bakteri dan bukan untuk mencegah infeksinya. Jadi antibiotik belum tentu dapat menghindarkan anda dari suatu infeksi.


3. Tidak menghabiskan obat

6 Kesalahan saat konsumsi antibiotik ini jarang disadari

Hal fatal ini yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Mereka memilih menghentikan pengonsumsian antibiotik saat merasa kondisi tubuh sudah membaik. Hal tersebut memang dapat membunuh bakteri yang ada, tapi tidak semuanya. Bakteri yang bertahan bisa kembali dengan ketahanan yang lebih kuat disaat penyakit yang sama tengah kambuh.


4. Mengubah dosis dokter

6 Kesalahan saat konsumsi antibiotik ini jarang disadari

Biasanya dokter akan menuliskan dosis pemakaian pada saat memberikan resep. Oleh karena itu, jangan pernah mengurangi dosis yang sudah diresepkan oleh dokter tersebut. Antibiotik juga tidak disarankan untuk dikonsumsi sekaligus saat anda lupa minum obat. Hal tersebut justru akan meningkatkan resistensi bakteri, atau efek samping lain seperti nyeri pada perut dan diare.


5. Menyisakan antibiotik untuk dikonsumsi saat sakit dikemudian hari

6 Kesalahan saat konsumsi antibiotik ini jarang disadari

Antibiotik harus diminum sampai habis atau sesuai dosis yang di syaratkan. Menyisakan obat berarti anda tidak memenuhi semua dosis yang diresepkan oleh dokter. Lagi pula, jika suatu saat penyakit yang sama kambuh, anda tetap akan membutuhkan resep dan dosis baru, tidak bisa hanya sekadar melanjutkan obat yang pernah diresepkan pada masa lalu.


6. Berbagi antibiotik dengan orang lain

6 Kesalahan saat konsumsi antibiotik ini jarang disadari

Kebutuhan dan dosis pengobatan pada tiap orang pasti berbeda-beda tergantung pada kondisi tubuh dan ketahanan yang dimiliki. Berbeagi antibiotik pada orang lain tanpa resep dokter justru dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih fatal karena dapat menunda proses penyembuhan dan memicu kekebalan bakteri.