Pernah melihat pengantin India dengan body art di tangannya saat mereka menikah? Body art itu dinamakan seni mehendi. Seni mehendi saat ini sudah menjadi tren di kalangan kaum hawa.

Mehendi sendiri merupakan sebuah seni body art di mana tubuh pemakai akan diaplikasikan sebuah pasta yang diberi nama pasta henna. Seni yang awalnya berasal dari kaum hawa timur tengah ini, kini sudah sangat mendunia dan di gandrungi kebanyakan wanita.

Tidak terkecuali di Indonesia khususnya kota Medan, tren mehendi semakin digandrungi baik untuk pernikahan maupun sebagai lifestyle.

Peluang inilah yang disasar seniman henna mehendi asal kota Medan Jayanti Mandasari. Yanti sapaan akrab gadis kelahiran Medan, 18 Februari 1988 ini sukses menekuni usaha sebagai pelukis henna mehendi untuk pernikahan.

"Awalnya saya menjadi pelukis henna mehendi ini tahun 2009 lalu, saat melukis henna mehendi untuk kakak saya yang saat itu mau melangsungkan pernikahan. Awalnya coba-coba namun setelah melihat hasilnya bagus, saya ketagihan disertai banyaknya pesanan dari orang-orang yang ingin dilukis tangan dan kakinya baik untuk pernikahan maupun untuk tren. Saya akhirnya menekuni usaha tersebut dibarengi dengan pekerjaan saya sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta di Medan," ujar Yanti.

Karena merasa sudah mampu dan enjoy menjadi pelukis henna mehendi, akhirnya Yanti memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja.

Memang, banyak yang menyayangkan keputusannya tersebut, namun dia buktikan dengan menjadi pelukis henna mehendi keuntungan yang didapat bisa melebihi gaji yang diperolehnya sebagai karyawan kantoran.

"Saat ini saya lebih memilih sebagai pelukis henna mehendi. Saya telah mendirikan usaha sendiri bernama Creanty Mahendy Collection, Alhamdulillah setiap minggunya saya bisa kebanjiran job untuk melukis henna mehendi bisa sampai 15 orang," ujar Yanti kepada MedanBisnis, di tempat usahanya di Jalan Tangguk Bongkar 9 no 54 Medan.

Untuk tarif kata Yanti, bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kesulitan lukisan yang dipesan konsumen. Yanti menetapkan tarif mulai dari harga Rp 300 ribu - Rp 1,3 juta sekali lukis dengan maksimal lukis selama 2 jam.

Bicara soal keuntungan yang diperoleh, Yanti mengatakan setiap bulan dia bisa mengantongi keuntungan mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 15 juta. Jumlah tersebut bisa lebih apabila memasuki musim pernikahan.

"Di usia saya yang masih muda ini keuntungan tersebut sangat bernilai, dan bisa memotivasi anak-anak muda di kota Medan untuk semangat dan mau berusaha sendiri tanpa harus menjadi karyawan di perusahaan," ujar Yanti.

Selain menekuni usaha sebagai pelukis henna mehendi, ia juga menekuni usaha merangkai antaran pernikahan yang hasilnya tidak kalah cantik.