Meroketnya harga telur ayam terjadi di Ciamis yang merupakan salah satu pemasok telur ayam terbesar di Jawa Barat. Saat harga stabil, harga telur ayam di Ciamis biasanya hanya 19 ribu rupiah per kilogram. Namun, kini harga tertinggi di pasar Ciamis mencapai 28 ribu rupiah, dan di warung eceran mencapai 30 ribu rupiah lebih per kilogram. Akibatnya, omset penjualan telur ayam turun hingga 30 persen karena sepinya pembeli.
Melonjaknya harga telur ayam yang sangat signifikan ini disebabkan sejumlah faktor, di antaranya cuaca ekstrem dingin, harga pakan mahal, dan tingginya permintaan telur pasca lebaran dan musim pernikahan. Cuaca dingin menyebabkan produksi telur ayam menurun hingga 10 persen dan peternak harus mengeluarkan biaya operasional tambahan untuk vitamin. Sementara itu, kurs dollar yang naik memicu kenaikan harga pakan sebesar 250 rupiah per kilogram karena bahan baku pakan yang masih diimpor. Permintaan yang sangat tinggi pasca lebaran dan banyaknya acara hajatan pernikahan mengakibatkan minimnya pasokan telur di wilayah Ciamis.
Kabupaten Ciamis merupakan salah satu pemasok telur ayam terbesar di Jawa Barat dan mampu memproduksi hingga 55 ton per hari. Data paguyuban peternak ayam petelur menyebutkan, pada tahun 2014 jumlah peternak ayam petelur sebanyak 350, namun kini hanya tersisa sebanyak 165 peternak saja yang masih bertahan. Hal ini juga disebabkan banyak faktor, diantaranya usaha peternakan yang gulung tikar karena kendala permodalan.
