Berbicara mengenai diet vegan, terdapat beberapa variasi diet satu ini. Namun artikel ini mengupas tentang diet vegetarian. Diet sendiri bukan berarti ingin menurunkan berat badan. Arti diet sesungguhnya adalah pola makan. Jadi pola makan seseorang dalam kehidupan sehari-hari itulah yang disebut dengan diet.

Sedangkan vegetarian adalah suatu gaya hidup yang tidak mengonsumsi daging, unggas, ikan serta produk turunannya. Jadi orang vegetarian hanya akan mengonsumsi makanan dari tumbuhan.

Alasan seseorang melakukan diet vegan ini pun bermacam-macam, ada yang ingin menerapkan hidup sehat, ada yang ingin menurunkan berat badan, dan lain sebagainya. Lalu pertanyaannya, apakah menjadi vegetarian bagus untuk tubuh? Mari simak kelebihan dan kekurangan dari diet vegetarian ini.

Kelebihan diet vegetarian.

1. Dapat mencegah penyakit degeneratif.

Pada diet vegetarian, konsumsi lemaknya sangat rendah karena mereka sama sekali tidak mengonsumsi daging dan produk hewani lainnya. Tentu hal ini bagus, mengingat lemak jenuh itu tidak baik. Lemak yang masuk ke dalam tubuh seseorang dengan diet vegetarian adalah lemak tak jenuh. Hal ini dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya.

2. Cukup cepat menurunkan berat badan.

Biasanya seseorang yang ingin menurunkan berat badan akan lebih sering mengonsumsi sayur-sayuran dan mengikuti diet vegetarian ini. Jadi, berat badan orang dengan pola makan vegetarian cenderung lebih rendah. Kenapa? Karena sumber lemak diet vegetarian berasal dari nabati atau tumbuh-tumbuhan yang merupakan lemak tak jenuh. Sehingga menyebabkan energi yang masuk menjadi lebih rendah. Jika disandingkan dengan aktivitas fisik yang sedang dan memerlukan energi lebih, maka diet ini akan cukup efektif untuk menurunkan berat badan.

Kelemahan diet vegetarian.

1. Rentan kekurangan asupan zat gizi.

Seseorang dengan diet vegetarian memiliki beberapa asupan zat gizi yang rendah seperti seng, asam folat, dan vitamin B12. Vitamin B12 banyak ditemukan di makanan hewani, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kekurangan vitamin B12 dalam jangka panjang. Rendahnya asupan zat gizi seperti seng, asam folat, dan vitamin B12 bisa meningkatkan risiko terjadinya anemia.

2. Gangguan penyerapan kalsium.

Kelompok vegetarian memiliki risiko gangguan penyerapan kalsium pada tulang karena kadar asam oksalat dan asam fitat yang berasal dari produk nabati yang dikonsumsi. Jika seorang vegetarian mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium kurang dari kebutuhan tubuh, yaitu sekitar 0,8 g sehari, maka akan meningkatkan risiko terjadinya pengeroposan tulang yang lebih cepat.

Nah, itu tadi kelebihan dan kekurangan dari pola makan vegetarian. Jadi, diet vegan itu sebenarnya bagus dan bisa memenuhi sebagian besar kebutuhan gizi bagi tubuh. Namun perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas makan agar semuanya tercukupi, serta harus ada perencanaan pola makan yang baik.

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat!