Tahukah kamu seberapa banyak sampah yang sudah dihasilkan oleh kita? Tahukah kamu kemana sampah-sampah kita selanjutnya?

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa sampah yang kita buang memiliki jalan yang panjang. Sebagian dari kita mungkin tidak peduli dengan di mana kita membuang sampah, bagaimana sampah itu selanjutnya. Sebagian dari kita hanya menggunakan prinsip yang penting tempat saya bersih. Namun tanpa kita sadari, prinsip tersebut berdampak bagi lingkungan di sekitar kita dan hal ini tentunya akan merugikan tidak hanya orang lain, tetapi juga kehidupan makhluk hidup. Salah satunya biota laut, kenapa bisa?

Apa hubungan membuang sampah sembarangan dengan rusaknya ekosistem laut?

Dalam perjalannnya, sampah yang dibuang dalam suatu badan air akan mengalami perpindahan seperti air permukaan, yaitu dari sungai, danau dan pada akhirnya bermuara di lautan. Sampah yang terbuang ke badan air akan ikut terbawa bersama aliran air menuju ke laut. Semakin lama, lautan akan menerima sampah yang semakin banyak dan menumpuk. Kemudian jika arus laut rendah, akan semakin menambah timbulan sampah yang ada di lautan, serta arus laut akan memindahkan sampah dari tempat satu ke tempat lainnya. Dari data profesor Jenna Jambeck di tahun 2015, Indonesia merupakan penghasil sampah di laut terbesar di dunia dengan jumlah 187.2 juta ton. Hal ini tentunya memperburuk kondisi kita dengan kita yang disebut sebagai negara maritim dengan luas laut yang besar.

Plastik yang terbuang ke laut memiliki sifat yang persisten, sehingga plastik tersebut tidak mudah terurai di lautan dan akan memberikan efek bagi biota laut. Selain itu, cuaca yang tidak menentu akan menyebabkan terjadinya fragmentasi pada sampah plastik yang bahkan dapat tertelan oleh biota laut yang kecil. Sampah yang kecil akan sangat sulit untuk diambil dari perairan laut. Selain itu, banyaknya sampah di laut seperti di Indonesia akan menambah pencemaran dan kehidupan laut serta akan memperlambat perekonomian melalui rendahnya pertumbuhan ekspor ikan.

Dari hal di atas, sudah saatnya kita berbenah terhadap sampah yang ada di laut. Hal yang mungkin dapat dilakukan saat ini adalah mengurangi sampah yang muncul dengan menerapkan pola hidup ecolifestyle. Selain itu, teknologi yang ada seperti seabin akan membantu mengurangi jumlah sampah yang ada di laut serta melibatkan pemerintah dalam hal regulasi untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah yang ada di Indonesia.