Di zaman yang serba modern ini makanan instan bukan lagi sesuatu yang sulit dijumpai. Tak hanya di warung-warung eceran, di beberapa kedai pinggir jalan sampai restoran ternama pun menawarkan berbagai macam makanan instan. Mie instan contohnya.
Mie instan merupakan salah satu makanan instan yang ramai digemari dari berbagai kalangan. Mulai dari anak muda sampai lansia, dari orang-orang dengan ekonomi menengah ke bawah, sampai konglomerat sekalipun banyak yang menyukai mie instan. Selain harga yang sangat terjangkau, sahabat karib anak kos satu ini juga memiliki rasa lezat dengan menawarkan berbagai pilihan rasa mulai dari cita rasa Nusantara sampai Internasional.
Di Indonesia sendiri, inovasi-inovasi baru bermunculan mengenai penyajian mie instan. Makanan favorit anak kos di akhir bulan ini bermunculan dengan wajah dan penyajian yang baru. Mie instan dapat dikolaborasikan dengan berbagai bahan makanan lainnya sehingga dapat melahirkan makanan-makanan bercita rasa internasional seperti burger mie, pizza mie, sosis gulung mie, donat mie yang sempat viral, dan makanan-makanan berbahan dasar mie lainnya yang menjadi tren hingga kini.
Sebagai anak kos dan konsumen Negara Indonesia yang cerdas, kita harus mengetahui kandungan apa saja yang ada di dalam makanan instan satu ini. Mie instan biasanya dikemas menggunakan plastik dengan bumbu dan minyak dalam kemasan berbeda. Selain bukan termasuk sumber nutrisi yang baik, mie instan juga mengandung natrium berlebih pada tiap bumbunya. MSG (monosodium glutamate) atau yang lebih dikenal dengan micin merupakan jenis natrium yang biasanya terkandung dalam bumbu mie instan. Pada satu mie instan, setidaknya terdapat 1500 mg hingga 2300 mg natrium jenis MSG yang terkandung di dalamnya.
MSG digunakan pada mie instan untuk meningkatkan rasa mie agar menjadi lebih gurih dan lezat, juga biasa digunakan sebagai pengawet mie instan tersebut. Namun di balik rasanya yang lezat dan membuat ketagihan, ada banyak dampak buruk akibat terlalu banyak mengonsumsi mie instan. Mengonsumsi mie instan yang mengandung natrium berlebih dapat mengakibatkan sistem pencernaan terganggu, meningkatkan kolesterol, bahkan dapat memicu terjadinya kanker.
Dilansir dari doktersehat.com, ada banyak dampak negatif dari mengonsumsi mie instan bagi tubuh yakni, dapat menyebabkan kanker, berpotensi menyebabkan Chinese restaurant syndrome sebab beberapa orang dapat keracunan karena tidak tahan MSG dalam bumbu mie, juga dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Mengonsumsi mie instan secara terus-menerus sama dengan mengonsumsi zat kimia berbahaya dalam tubuh. Pada ibu hamil, mengonsumsi mie instan yang terlalu sering dapat mengakibatkan keguguran. Junk food satu ini juga dapat menyebabkan kerusakan organ sebab beberapa mie instan terbukti mengandung propylene glycol yang merupakan bahan anti beku. Obesitas juga termasuk ke dalam dampak yang timbul akibat sering mengonsumsi mie instan karena mie instan mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.
Prinsip ‘asal kenyang’ sebagai alasan mengonsumsi mie instan dalam jangka waktu yang panjang memang tidak dapat dianggap benar. Setelah mengetahui kandungan dan dampak mengonsumsi mie instan secara berlebihan, kita sebagai konsumen cerdas harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan tersebut. Dampak dari mie instan dapat dihindari dengan cara memasak mie instan menggunakan bumbu buatan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti, garam, gula, sayur, serta rempah-rempah alami lainnya agar mie instan menjadi sumber nutrisi yang lebih baik.