Dalam setiap pendakaian gunung, wajar bagi para pendaki untuk berhenti sejenak dan beristirahat selama pendakian. Hal ini biasanya dilakukan untuk memulihkan tenaga guna melanjutkan pendakian. Namun ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika beristirahat dalam pendakian.

Bedakan antara haus dan lelah!

Umumnya ada 2 penyebab seorang pendaki beristirihat dalam pendakian, yaitu karena haus atau lelah. Keduanya merupakan hal yang berbeda, kamu harus bisa membedakannya. Karena beda penyebab akan beda pula penanganannya.

1. Haus.

Rasa haus terjadi ketika tubuh kamu kekurangan air dalam tubuh. Saat merasa haus biasanya mulut dan tenggorokanmu akan terasa kering. Selain itu, jika dehidrasi yang kamu alami parah maka akan terasa lemas.

2. Lelah.

Ada 2 jenis lelah ketika pendakian. Bisa lelah karena kaki kamu yang membutuhkan istirahat atau pernafasan kamu yang membutuhkan penyesuaian.

Lelah kaki, terjadi karena otot kaki kamu tegang. Hal paling parah yang bisa terjadi adalah kakimu terasa keram. Hal ini biasa terjadi jika kamu tidak terbiasa berjalan kaki, sehingga otot kaki dipaksa bekerja lebih keras ketika kamu melakukan pendakian.

Lelah yang kedua adalah lelah pernafasan, hal ini ditandai dengan nafas kamu yang ngos-ngosan. Nafas ngos-ngosan ini terjadi ketika kapasitas paru-paru kamu tidak cukup untuk menyuplai oskigen ke dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan paru-paru dan jantung kamu bekerja lebih berat untuk memompa oksigen yang dibutuhkan oleh otot agar dapat berfungsi dengan baik.

Ini langkah tepat yang harus kamu lakukan saat beristirat.

Setelah mengenali kondisi yang mengharuskan kamu beristirahat, selanjutnya kamu harus tahu apa yang harus dilakukan untuk meredakannya.

Haus.

Ketika yang kamu rasakan adalah haus maka solusinya jelas, kamu harus minum. Simple kan.

Eits... meskipun kehausan bukan berarti kamu bisa minum air sebanyak yang kamu mau lho ya. Kamu juga harus sesuaikan dengan kebutuhan air harian kamu.

Kebutuhan air kita selama perjalanan adalah 0,8 liter per hari. Ingat itu jumlah air selama kamu di perjalanan saja ya, lain lagi dengan jumlah air yang bisa kamu minum setelah makan. Jadi kalau bisa selama perjalanan dalam sehari jangan mengonsumsi air lebih dari itu ya. Ingat kamu kan bukan unta!

Lelah.

Seperti yang kamu ketahu ada 2 jenis lelah ketika pendakian. Bisa lelah karena kaki kamu yang membutuhkan istirahat atau pernafasan kamu yang membutuhkan penyesuaian. Keduanya juga punya solusi istirahat yang berbeda.

Ketika yang kamu rasakan adalah lelah karena pernafasan kamu yang membutuhkan penyesuaian, maka yang kamu lakukan cukup berhenti sejenak. Tak perlu duduk, cukup berhenti sambil berdiri saja. Tunggu sampai pernafasan kamu kembali normal setelah itu kamu bisa melanjutkan perjalanan. Agar tidak mudah ngos-ngosan saat berjalan, kamu bisa menambah kapasitas paru-paru kamu dengan rutin berolahraga. Tak ketinggalan, kamu juga harus mengatur ritme jalan jalan agar tetap konstan ya. Jangan terburu-buru, puncak akan tetap di atas sana kok!

Yang kedua, ketika lelah yang kamu rasakan akiabat kaki kamu yang membutuhkan istirahat, maka yang harus kamu lakukan adalah mencari tempat beristirahat yang nyaman dimana kamu bisa merebakhkan kaki. Kamu harus mengistirahatkan kakimu sejenak agar kamu bisa melanjutkan berjalan lagi. Agar lelah kaki tidak mudah menghampiri kamu, pastikan selama pendakian kamu berjalan dalam ritme yang konstan. Sebagai upaya pencegahan kamu juga bisa melakukan olahraga rutin untuk melatih otot kaki kamu sebelum pendakian. Ingat ya, latihan fisik sebelum pendakian itu penting!

Sekarang kamu sudah tau kan solusi tepat yang harus dilakukan saat istirahat pendakian. Selamat mendaki,keep safetykawan!