Minggu, 24 Februari 2019, Certified Financial Planner & Director of OneShildt Financial Planning, Budi Raharjo, selaku pembicara dalam workshopHow to Manage Financial for Start-up Business yang diadakan oleh Jenius di BTPN Jakarta, kali ini membagikan tips-tips mengenai bagaimana cara mengatur dan melakukan perencanaan keuangan dengan baik dan juga benar. Ya, salah satunya tentang alasan mengapa kamu harus melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan sejak dini. Wah, penasaran bukan? Selain itu, Budi Raharjo juga menjelaskan beberapa hal umum tentang finansial, loh! Seperti tujuan keuangan serta area apa saja yang perlu direncanakan keuangannya.

Ini 7 alasan kamu harus mengelola keuangan mulai dari sekarang

Seperti yang kita tahu, generasi millennial dikenal sebagai generasi yang lebih mengutamakan keinginan ketimbang kebutuhan. Sampai akhirnya penghasilan mereka kebanyakan habis karena hal yang tidak begitu penting. Ya, kan? Nah, kalau sudah begini, bagaimana nanti keadaan finansial milenial di masa mendatang? Mau tak mau, harus ada perubahan pola pikir keuangan dari pola pikir jangka pendek ke jangka panjang.

Jika kamu hanya berpikir tentang pengeluaran hari ini dan besok-besok, coba pikirkan tentang pengeluaran beberapa tahun yang akan datang. Bisa saja biaya sekolah anakmu nanti mahal atau akan ada keadaan darurat lainnya yang membuat kamu harus siap dana pada saat itu. Kalau sudah siap, jadinya kamu gak akan kebingungan lagi.

Ini 7 alasan kamu harus mengelola keuangan mulai dari sekarang

Maka dari itu, agar bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kamu perlu tahu dulu nih beberapa alasan kenapa kamu harus kelola dan merencanakan keuanganmu dari sekarang. Seperti yang diungkapkan oleh Budi Raharjo beberapa waktu lalu. Cus, cekidot di bawah ini!

1. Perubahan cara mengelola keuangan.

Kalau dulu kamu boros dan sering foya-foya, coba ubah cara pengelolaan keuanganmu. Misalnya kamu punya patokan hanya menghabiskan Rp25.000,00 per hari, maka lakukanlah itu secara rutin dan konsisten. Apalagi untuk pasutri yang keduanya sama-sama bekerja, pasti cara pengelolaan akan lebih efisien dan akumulasi aset selama di usia produktif akan lebih besar. Ya, itu juga kalau ngelola uangnya bener ya.

2. Inflasi.

Harga suatu barang dapat mengalami kenaikan tanpa diduga-duga, lho! Apalagi jika zaman semakin maju. Hal ini nih yang perlu kamu jadikan sebagai salah satu alasan pada umumnya. Coba sisihkan minimal 10% dari penghasilanmu untuk simpanan jangka panjang.

3. Demografi dan kemandirian finansial.

Sadar gak sih kalau di zaman sekarang orang rata-rata menikah di usia yang sangat matang seperti di usia 28-an atau 30-an? Beda dengan orang zaman dulu yang banyak menikah di usia muda. Nah, bagi mereka yang menikah muda mungkin hidupnya akan lebih ringan saat usia pensiun karena anak-anaknya pasti sudah memasuki usia dewasa atau telah bekerja. Beda dengan mereka yang menikah di usia sangat matang, otomatis masih ada pengeluaran biaya untuk anak di usia pensiun mereka. Makanya, dari sini saja sudah ketahuan kalau kamu perlu mempersiapkan segala keperluan finansialnya, bukan?

4. Gaya hidup.

Gaya hidup yang sehat akan menghasilkan keadaan finansial yang sehat juga. Terapkan gaya hidup yang seimbang dengan penghasilanmu serta iringi dengan pengetahuan finansial yang oke punya. Misalnya kalau kamu bisa bawa bekal dari rumah, kenapa harus sarapan di luar? Toh, nanti uangnya bisa kamu pakai buat keperluan lain yang lebih penting dari itu.

5. Risiko.

Risiko bakal selalu ada dalam hidup. Salah satunya risiko pribadi seperti meninggal dini atau hidup terlalu lama yang akan memperpanjang masa 'konsumsi' kamu di dunia. Tentu hal tersebut akan mengeluarkan yang namanya biaya, belum lagi untuk kebutuhan finansial anggota keluarga yang ditinggalkan jika kamu seorang kepala keluarga. Belum lagi risiko aset dan ekonomi yang pasti akan muncul, aset kendaraan misalnya. Gak mungkin kan, selama hidup kendaraanmu oke-oke aja? Pasti akan berkurang kan, nilainya? Pasti bakal ada masa rusaknya bukan? Yang lebih parah adalah kalau aset kamu hilang!

6. Siklus hidup.

Saat di usia produktif kamu harus bisa akumulasi aset guna memenuhi kebutuhanmu di usia pensiun. Seperti beli rumah, kendaraan, beli tanah, buka tabungan, buka usaha, dan masih banyak lagi. Intinya kamu harus punya tujuan kemana uangmu akan digunakan. Usahain tujuan kamu tercapai, ya.

7. Teknologi.

Akhirnya semua kembali pada solusinya. Zaman sekarang kamu termasuk gampang dalam mengelola keuangan dibandingkan dengan zaman dulu karena adanya solusi dari teknologi. Beli tiket bisa online tanpa harus pergi ke bandaranya; apa-apa bisa beli yang promo di online; ambil uang dan kelola transaksi uang bisa dimana aja tanpa harus ke banknya. Ya, kan?

Nah, bagaimana? Apa kamu tertarik belajar kelola uangmu dari sekarang? Ingat ya, pepatah bilang kalau yang bikin kamu kaya itu bukanlah gajimu, tetapi kebiasaanmu dalam mengelola uang.