Perjuangan Timnas Sepakbola U-23 Indonesia di kancah Sepakbola Asian Games 2018 cabang telah berakhir. Mereka telah mentok sampai 16 besar saja setelah dikalahkan oleh Uni Emirat Arab dengan skor 3-4 lewat adu penalti, setelah bermain imbang 2-2 baik secara waktu normal maupun perpanjangan waktu 2X15 menit.

Mereka telah berjuang maksimal. Namun ada perbedaan antara mereka dengan adik-adik mereka di Timnas U-16 Indonesia. Apa sajakah perbedaan itu? Berikut ulasannya:

1. Man to Man Marking vs Zona Marking

Timnas U-16 bermain dengan pressing tinggi setiap pertandingan yang mereka jalani. Dengan taktik man to man marking, mereka sukses meredam tim-tim tangguh kancah Asia Tenggara: Vietnam, Thailand, Malaysia. Ini berbeda dengan timnas U-23 yang menerapkan zona marking.

2. Penyerang Sayap yang Menusuk vs Melebar

Penyerang sayap inti timnas U-23 Indonesia: Febri Hariyadi, Irfan Jaya, ialah pemain sayap yang bermain melebar mengandalkan kecepatan dan selalu diakhiri dengan crossing (umpan silang) ke kotak penalti lawan. Hal ini berbeda dengan duet penyerang sayap Timnas U-16, Supriadi dan Fajar Fathur yang tipikal menusuk ke dalam kotak penalti lawan.

3. Penyerang Tengah Modern vs Klasik

Penyerang Tengah Timnas U-16, Amiruddin Bagus Kahfi ialah tipikal penyerang modern. Dia tidak hanya fokus bermain di tengah. Namun dia juga memiliki kemampuan menjadi penyerang sayap dengan sama baiknya tiap kali Rendy Juliansyah masuk. Hal ini berbeda dengan Beto Goncalves di Timnas U-23 yang tipikal penyerang Klasik.

4. Andritany vs Ernando Ari

Pembeda berikutnya ialah sosok kiper. Andritany dalam 7 penalti melawan UEA, sama sekali tidak bisa membaca arah tendangan penalti. Sedangkan Ernando saat adu penalti bisa membaca semua arah tendangan penalti.

5. Mental Pemain

Ini ialah faktor yang paling menentukan dalam kemenangan tim. Mental pemain timnas U-16 Indonesia bisa disebut lebih unggul daripada pemain timnas U-23 Indonesia. Bayangkan, mereka duel adu penalti saat penentuan juara atau tidak. Malah mereka mampu melesakkan semua penalti (5 kali) ke gawang Thailand U-16. Hal ini berbeda dengan Timnas U-23 Indonesia, masih tahap 16 besar, mereka hanya mampu sukses melakukan penalti hanya sebanyak 3 kali.