Program Studi S1 Akuntansi FE Unissula menyelenggarakan diskusi ilmiah nasional via onlineatau daring mengenai Implementasi Merdeka Belajar dan Pengajaran di Era New Normal. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 Juli 2020 dengan peserta yang berpartisipasi live 805 orang yang berlatar belakang akademisi, praktisi, masyarakat umum, serta mahasiswa dari berbagai penjuru daerah.

Kegiatan ini diisi oleh beberapa pemateri yang mempunyai latar belakang mumpuni di bidangnya, yaitu Puji Harto, SE., M.Si., Ph.D., Ak., CA., CPMA (Koordinator Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi Jawa Tengah IAI KAPd) sebagai keynote speech, Dr. Dra. Winarsih, SE., M.Si (Ka.Prodi S1 Akuntansi Unissula) sebagai pemateri 1, Agung Juliarto, SE., M.Si, Ph.D, Ak, CA (Ketua Program Studi S1 Akuntansi Undip) sebagai pemateri 2, dan Zakiah Joban, SE (Wakil Ketua Kadin Kota Semarang / Alumni S1 Akuntansi Unissula) sebagai pemateri 3, serta diawali dengan pembukaan oleh Dekan FE Unissula Prof. Olivia Fachrunnisa, SE., M.Si, Ph.D.

Implementasi Merdeka Belajar Era New Normal S1 Akuntansi FE Unissula

Menurut Puji Harto, strategi pengembangan kurikulum kampus merdeka setidaknya memperhatikan beberapa hal, yaitu pertimbangan dari market and community demand, Kebijakan Belajar Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta strategi dari masingmasing prodi untuk memadukannya dengan fokus pada adaptasi revolusi industri 4.0.

Di samping itu program studi Akuntansi saat ini juga harus bersiap melakukan implementasi Kampus Merdeka dengan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk bisa mengambil mata kuliah di luar prodi, di luar fakultas maupun diluar PT. Opsi untuk mendukung kegiatan tersebut harus disertai pula dengan melakukan kegiatan student exchange dengan universitas mitra serta melakukan kegiatan magang bagi mahasiswa pada perusahaan atau jenis usaha lainnya dengan pengakuan SKS bagi mahasiswa.

Mendukung hal tersebut, Winarsih mengungkapkan bahwa kebijakanitu memang sedang dijalankan di Program Studi S1 Akuntansi FE Unissula di mana pada pertengahan semester Genap 2019/2020 yang baru saja selesai, FE Unissula memberikan kebebasan mahasiswanya untuk memilih kegiatan kuliah daring atau mengikuti program kampus merdeka yang salah satu bentuknya adalah memberikan peran bagi bagi mahasiswa untuk membantu masyarakat yang terkendala dampak Covid-19 melalui kegiatan sosialisasi atau kegiatan lainnya yang bisa mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19.]

Selain itu Program Studi S1 Akuntansi FE Unissula pun mengimplementasikan kurikulumnya dengan memberikan mata kuliah milenial seperti Digital Bussines, Bussines Intelegence, Digital Accounting dan masih banyak lagi, di mana penyusunan mata kuliah ini melibatkan dosen dari fakultas lain seperti Teknologi Industri.

Agung Juliarto dalam materinya melakukan beberapa survei terkait pembelajaran daring pada masa pandemi ini di mana sebanyak 30,90% mahasiswa paham dengan materi kuliah online yang dilakukan, akan tetapi mahasiswa masih beranggapan bahwa metode pembelajaran langsung/tatap muka lebih baik daripada daring dengan persentase sebesar 89,1%. Dalam pemaparannya ia juga menekankan bahwa ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran di Era Normal Baru saat ini, yaitu Fully Online, Blended Learning, serta Flipped Classroom.Akan tetapi metode yang paling memungkinkan untuk Akuntansi yaitu Flipped Classroom.

Berbeda dengan sudut pandang Zhakiah Joban yang merupakan pengusaha yang menyoroti pentingnya Akuntansi dalam proses bisnis saat ini,ia menegaskan bahwa pandangan akan Akuntansi tergantikan dengan teknologi atau tidak diperlukan lagi tidak benar. Saat ini banyak UMKM misalnya masih kesusahan dalam melakukan pencatatan keuangannya dan di situlah seorang akuntan diperlukan. Akan tetapi perbaikan kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan industri dan Kurikulum Kampus Merdeka diharapkan menjadi jembatan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha.

Akhir dari kegiatan ini menyimpulkan hal utama bahwa saat ini Akuntansi masih sangat dibutuhkan. Poin pentingnya adalah penyesuaian kurikulum yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan industri atau kegiatan usaha secepatnya bisa direalisasikan. Tentunya kolaborasi dunia pendidikan dan dunia usaha harus selalu imbang dan berjenjang.