Beberapa saat setelah Presiden Truman mengumumkan Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, sontak kegembiraan merajalela di seluruh Amerika Serikat dan dunia. Times Square di New York City berubah menjadi lautan perayaan dengan personil militer, warga sipil, muda, dan tua di jalan bergabung bersama untuk bersuka cita. Itu adalah akhir dari konflik paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Dengan korban jiwa yang berjumlah antara 50 sampai 70 juta orang, perang tersebut menyetuh kehidupan setiap orang di dunia.

Alfred Eisenstaedt, seorang fotografer dengan majalah Life, berada di Times Square pada saat itu berhasil memotret sebuah gambar yang akan menarik perhatian seluruh duniadan "The Kiss" menjadi ikon budaya semalam. Bagian dari keajaiban gambar ini tanpa rekayasa, Alfred secara spontan memotret pria yang memakai baju pelaut dan wanita memakai baju putih perawat tersebut. Dalam bukunya, The Eye of Eisenstaedt, fotografer tersebut menggambarkan keadaan yang menyebabkan kesempatan memotret "The Kiss". Aku sedang berjalan melewati kerumunan orang pada V-J Day, mencari gambar. Aku melihat seorang pelaut datang ke arahku. Dia meraih setiap wanita yang bisa dia temukan dan mencium mereka semua, gadis-gadis muda dan wanita tua. lalu, aku melihat perawat itu berdiri di kerumunan yang sangat besar. Aku memusatkan perhatian padanya, seperti yang kuharapkan pelaut itu datang meraih perawat itu, lalu membungkuk dan mencimnya. Andai gadis itu bukan perawat, jika dia mengenakan pakaian gelap, aku tidak akan punya foto ini. Karena kekacauan di jalanan, fotografer tidak bisa mendapatkan nama pelaut dan perawatitu. Tentu saja, dia tidak sadar bahwa dia baru saja mengambil apa yang menjadi salah satu foto paling terkenal di dunia dan popularitasnya akan bertahan selama beberapa generasi. Foto tersebut muncul di majalah Life seminggu kemudian dalam 12 halaman khusus "Victory" layout majalah Life yang menampilkan gambar perayaan di seluruh penjuru negeri.

Sampai hari ini, masih banyak pria dan wanita yang mengaku bahwa subjek foto tersebut merupakan dirinya agar mendapatkan kehormatan. Kebanyakan dari mereka memiliki cerita dan bukti yang meyakinkan, namun orang-orang tetap sulit mempercayainya dikarenakan banyak yang mengakui. Gambaran tersebut mungkin akan menjadi misteri dan romansa yang dipotret bertahun-tahun yang lalu. Namun popularitas dan pesona foto yang kuat itu melambangkan rasa damai dan harapan akan hari esok yang dirasakan oleh bangsa Amerika.