Gelar Budaya Pasraman dalam rangka menyambut Nyepi Tahun Saka 1942 direncanakan akan dilangsungkan di pelataran Candi Prambanan pada Selasa (24/3/2020), setelah prosesi Tawur Kesanga. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Gelar Budaya akan menampilkan Pementasan Drama Tari Kolosal Wisnu Saktiyang melibatkan ratusan seniman dari Jogja dan Jawa Tengah, dengan bintang tamu maestro tari Didiek Nini Thowok.

Ketua Panitia Gelar Budaya Pasraman Wisnu Sakti, Nur Kotimah, SS mengungkapkan jika Gelar Budaya Pasraman tahun ini yang rutin diadakan tiap tahun selalu dilaksanakan dengan tema yang berbeda. Tahun ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan dan tema yang diusung adalah Santi Jagaditayang dikemas dengan bentuk seni budaya.

Kemasan budaya tahun ini agak istimewa. Bukan saja karena tampilnya Didiek Nini Thowok, tetapi panitia sedang mengusahakan agar Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga bersedia terlibat dalam salah satu peran sehingga pagelaran ini terasa sangat istimewa.

Nantinya direncanakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan didaulat untuk berperan sebagai Dewa Wisnu yang menaiki Burung Garuda Raksasa dan diarak keliling arena, sedangkan Didiek Nini Thowok akan berperan sebagai Dewa Siwa.

"Kami sudah siapkan salah satu peran untuk Pak Ganjar, yaitu sebagai Wisnu yang nanti akan mengendarai burung Garuda. Nantinya, peran beliau akan didampingi oleh Mas Didiek." ujar Nur.

Hanya saja Nur juga mengatakan keterlibatan Ganjar Pranowo tersebut merupakan harapan dari ummat Hindu se-Jateng dan DIY. Namun di sisi lain, umat juga memahami bahwa sebagai seorang Gubernur tentunya Ganjar Pranowo pekan ini sedang berada pada kesibukan yang sangat tinggi.

"Tapi kita berharap sekali beliau bisa meluangkan waktu, setidaknya untuk hadir karena kegiatan seperti ini hanya kami laksanakan setahun sekali," tandas Nur.

Opera Wisnu Sakti ini dijanjikan akan menjadi Pagelaran Budaya yang sangat istimewa. Bukan saja karena tampilnya ogoh-ogoh raksasa, namun pada kesempatan ini juga akan ditampilkan Burung Garuda Raksasa yang bentuknya mirip dengan Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

"Ini untuk yang pertama kalinya kami tampilkan," ujar Nur kepada wartawan, Senin (16/3/2020 ) di Candi Prambanan.

Ganjar Pranowo direncanakan tampil dalam opera kolosal Wisnu Sakti

Ketua Panitia Gelar Budaya Pasraman Nur Kotimah, SS. / Foto: Sulistyawan

Dijelaskan oleh Nur, Drama Tari Wisnu Sakti ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) yang disimbolkan dengan Garuda Wisnu melawan kejahatan (adharma) yang disimbolkan dengan ogoh-ogoh. Karena pada hakikatnya dalam diri manusia terdapat dua sifat yang saling berlawanan. Puncak dari pertarungan ini adalah kemenangan dharma yang nantinya akan mewujudkan keharmonisan dan kedamaian alam semesta.

Selain sendratari, pada kesempatan tersebut panitia juga menyuguhkan pentas kesenian tradisional lainnya seperti: Ganjuran, Topeng Randa, Gedruk Boyolali, Bandengan Wonosobo, Sintren, Lengger Banyumasan serta kesenian tradisional lainnya. (*)