Seperti yang kita ketahui bersama, teknologi sudah menjadi kawan dekat masyarakat pada masa kini. Teknologi berkembang begitu pesat, sejalan dengan ilmu pengetahuan yang juga semakin mengalami pembaharuan. Menurut Wawan Setiawan dalam karyanya Era Digital dan Tantangannya yang terbit pada tahun 2017, Telah terjadi revolusi digital sejak tahun 1980-an dengan perubahan teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang hingga hari ini.

Saat ini kita sedang hidup pada era digital, yang mana segala sesuatu selalu berkaitan erat dengan teknologi digital. Era digital tentu saja akan membawa pengaruh dan menimbulkan dampak-dampak tertentu pada hampir seluruh bidang, termasuk perubahan pada kegiatan yang dilakukan masyarakat. Salah satunya adalah olahraga yang merupakan sebagian dari aktivitas yang dilakukan dan digemari oleh berbagai kalangan usia.

Generasi milenial adalah masyarakat yang berusia 18-40 tahun. Generasi ini pada umumnya adalah kalangan yang mana sangat akrab dengan teknologi. Dalam kesehariannya, mereka hampir selalu menggunakan teknologi karena dinilai mempermudah pekerjaan dan lebih efektif. Karena lebih sering menggunakan gadget, maka generasi milenial ini pun melakukan banyak sekali hobi maupun aktivitas yang berhubungan dengan gadget atau gawai.

Game online adalah permainan yang berbasis gawai, baik telepon genggam maupun perangkat komputer. Saat ini, banyak sekali generasi milenial, khususnya para remaja, yang menggeluti game online hingga menjadikannya suatu hal yang ditekuni.

Game online adalah permainan menggunakan mesin-mesin atau perangkat elektronik yang dapat diakses oleh banyak pemain dan dihubungkan dalam satu jaringan. Dalam beberapa tahun terakhir, game online semakin berkembang dan bervariasi. Hal ini tentu saja semakin menarik minat para gamers, khususnya dari kalangan remaja, untuk bermain game online.

Lamel Danis Nusha Rahmawan, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surakarta, dalam skripsinya yang berjudul Motivasi Pada Pemain Game Online Kompetitif (2018) menegaskan bahwa pada bulan Mei tahun 2015, terdapat istilah baru yang ditambahkan oleh Dictionary.com di database-nya untuk menyebut istilah Game Online, yaitu E-sport. E-sport adalah gabungan dari dua kata, yaitu E untuk electronic, dan sport yang berarti olahraga. Jadi arti dari istilah E-sport adalah olahraga elektronik. E-sport tidak terbatas pada suatu aktivitas fisik, melainkan melakukan uji ketangkasan dengan menggunakan media elektronik. Terdapat E-sport Center yang bertujuan untuk mewadahi segala bentuk aktivitas yang berhubungan dengan E-sport. Di antaranya adalah bermain, berolahraga, sosialisasi antar pemain, dan sebagai ajang untuk pengenalan dan perkembangan E-sport.

E-sport kini telah menjadi salah satu cabang yang diadakan di kompetisi olahraga. E-sport telah ditetapkan sebagai cabang olahraga sejak 17 April 2017 oleh Olympic Council of Asia atau OCA. Kemudian kompetisi E-sport pun diadakan. Salah satunya di SEA Games 2019 dan juga di ajang kejuaraan Piala Presiden. Selain itu, kompetisi E-sport juga dilakukan di kancah internasional, seperti The 2016 Call of Duty World League Championship, The 2018 League of Legends World Championship, The International 8, dan lain-lain.

Mungkin kita akan bertanya-tanya, apakah E-sport masih dapat dikategorikan sebagai olahraga? Namun ternyata E-sport sudah layak dikategorikan ke dalam olahraga karena mengandung nilai-nilai yang sesuai dengan ciri-ciri olahraga. Walaupun memang terbatas dalam kegiatan yang melakukan aktivitas gerak fisik, E-sport juga membutuhkan konsentrasi, kemampuan yang spesifik, presisi, kontrol tubuh, serta pengetahuan tentang bagaimana menggunakan strategi dalam permainan.

Fenomena E-sport di Indonesia saat ini telah meluas di hampir seluruh kalangan usia, khususnya pada generasi milenial yang berusia remaja. Di Indonesia sendiri sudah banyak tim E-sport yang mewakili Indonesia di berbagai kompetisi E-sport, baik skala nasional maupun internasional. Para atlet memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi juara. Motivasi-motivasi tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu Need of Achievement yang menginginkan adanya prestasi atau hasil, Need of Poweryang menginginkan kekuasaan atau kemampuan, dan Need of Affiliation yaitu membutuhkan afiliasi. Motivasi tersebutlah yang mendorong para atlet untuk terus mengasah kemampuan mereka dalam E-sport.

Dengan bermain game online atau E-sport, kita bisa terhibur sehingga dapat menghilangkan stres, juga dapat mengasah kemampuan kita dalam mengatur strategi permainan. E-sport juga bisa membantu kita untuk belajar bekerja sama dalam tim serta membuat kita memiliki motivasi dan kemampuan dalam bermain game online. E-sport tentu saja juga akan menambah relasi sekaligus prestasi bagi gamers yang menggeluti E-sport hingga memenangkan tiap kompetisinya.