Damar Kurung adalah lampion khas Gresik. Bentuknya cukup unik dan berbeda dengan lampion pada umumnya. Damar Kurung juga menjadi salah satu ikon Kota Gresik, Jawa Timur. Apabila kamu berjalan-jalan di Kota Gresik, maka tentu kamu akan menemukan Damar Kurung di sepanjang jalanan kota.

Damar Kurung sendiri terbentuk dari kata Damar dan Kurung. Damar bermakna lentera kecil yang bercahaya, sedangkan Kurung adalah tempat tinggal binatang. Damar Kurung mirip seperti lampion namun berbentuk persegi dan dilapisi dengan lukisan yang memiliki beragam makna. Selain itu bagian atasnya juga berbentuk kuncup segitiga.

Pencipta Damar Kurung yang terkenal adalah Masmundari. Damar Kurung biasa dijadikan sebagai salah satu ciri khas Kota Gresik yang mana biasanya digunakan untuk memperingati Malam Lailatul Qodar pada kalender Hijriah.

Namun seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 2012 sudah mulai banyak masyarakat yang membuat dan memasarkan Damar Kurung. Bahan dasarnya pun sekarang mulai beragam, ada yang terbuat dari mika aklirik, bahan kaos, lampu tidur di kamar, lukisan, dan masih banyak lagi.

Karena berkembang pesatnya pembuatan Damar Kurung di Kota Gresik, akhirnya pada tahun 2012 itu Novan Effendy mencetuskan untuk membuat Festival Damar Kurung. Festival ini digelar setiap tahunnya dan diberi nama Pesantren Damar Kurung. Hal tersebut dilakukan guna memperkenalkan dan mengedukasi pemuda di masa mendatang mengenai pentingnya mempelajari budaya dan ciri khas setiap daerah.