Seperti sudah banyak diketahui, betapa dahsyatnya letusan Gunung Krakatau di masa lalu hingga debunya bertaburan sampai ke luar negeri.Namun letusan dahsyat dari Krakatau pada tahun 1883 itu masih lebih kecil jika dibandingan dengan letusan Gunung Tambora yang terjadi pada tahun 1815.

Bukan Krakatau, ini letusan Gunung terdahsyat di Indonesia

"Letusan terdengar pada 5 April 1815, terdengar selama 15 menit dan terus berlanjut hingga esok harinya, suaranya seperti meriam," dikutip dari buku History Of Java yang ditulis oleh Thomas Stamfford Raffles.

Bukan Krakatau, ini letusan Gunung terdahsyat di Indonesia

Ledakan tersebut sempat dikira suara meriam. Esok harinya udara terlihat begitu pekat karena hujan abu. Letusan gunung Tambora itu menjadi letusan terbesar yang tercatat dalam sejarah modern.

Material yang dimuntahkan mencapai skala lebih dari 100 km kubik atau 100 milliar meter kubik. Berbeda jauh jika dibandingan dengan letusan Gunung Merapi yang memuntahkan sekitar 150 juta meter kubik.

Dampak atas letusan tersebut pun menyebar luas, hingga setahun setelah kejadian. Awan gelap terus menyelimuti Eropa pada musim panas kala itu. Peristiwa tersebut kemudian lebih dikenal 'tahun tanpa musim panas'. Gunung Tambora bahkan sampai menyusut hampir separuhnya menjadi 2.700 meter.

Kepala Badan Geologi, Surono, menggambarkan jika letusan dari Gunung Tambora 1.000 kali lipat lebih dahsyat jika dibandingkan dengan Gunung Merapi pada 2010 silam.
Bahkan sebagian besar wilayah Sanggar yang berada dikaki Gunung Tambora pun binasa karena letusan tersebut, seperti laporan dari Owen Philips kepada Raffles yang juga dituliskan pada bukunya "History Of Java".