Saat ini dunia hiburan sedang ramai membahas Squid Game, serial Korea yang dikemas dalam genre thriller ini sangat menarik perhatian kalangan anak muda. Squid Game yang disutradarai oleh Hwang Dong Hyuk menceritakan tentang bagaimana permainan tradisional anak kecil menjadi sebuah arena pertarungan untuk bertahan hidup dan memenangkan uang dengan nilai yang sangat besar. Menariknya lagi, Squid Game ini diperuntukkanbagi orang-orang yang memiliki masalah secara finansial serta mereka yang tidak memiliki tujuan hidup.

Seong Gi-Hun yang diperankan oleh Lee Jung-Jae menjadi pemain terakhir yang berhasil bertahan hidup dan memenangkan permainan Squid Game. Ia berhasil membawa pulang hadiah utama yakni 45,6 miliar Korean Won.

Jika melihat persaingan peserta yang sangat kompetitif dan brutal, kemenangan Seong Gi-Hun cukup mengagetkan dengan fisik yang terlihat lemah serta bukan berasal dari kalangan terpelajar yang memiliki taktik secara rinci. Lalu, bagaimana Seong Gi-Hun berhasil bertahan hingga akhir permainan dan mengalahkan 455 orang lainnya?

Mengenal karakter Seong Gi-Hun.

Seong Gi-Hun (Lee Jung Jae) merupakan pebisnis yang gagal. Ia bercerai dengan istrinya dan mengharuskannya untuk berpisah dari sang putri satu-satunya. Ketika Gi Hun bingung bagaimana mendapatkan uang untuk membantu perekonomian ibunya yang sudah renta,ia bertemu dengan seorang pria misterius yang diperankan oleh Gong Yo, untuk memainkan kartu merah dan kartu biru. Gi Hun lalu mendapat undangan untuk mengikuti permainan dengan tawaran hadiah sebesar 45,6 miliar won. Gi Hun yang tidak memiliki pilihan lain untuk segera mendapatkan uang lalu memutuskan untuk bergabung dalam permainan survival tersebut dan menemukan berbagai kejadian tak terduga.

Di tempat Squid Game berlangsung, ia terkejut bertemu teman masa kecilnya bernama Cho Sang Woo (Park Hae Soo) yang dikenal sebagai orang sukses dan merupakan lulusan dari universitas ternama, Seoul National University. Sang Woo ternyata mengalami kebangkrutan dan krisis karena perusahaan tempatnya bekerja melakukan penyelewengan dana sehingga dia memiliki utang yang sangat banyak. Di tempat itu juga Gi Hun bertemu dengan 455 peserta lainnya, umumnya merupakan orang-orang dengan kalangan ekonomi yang sulit.

Di sana Gi Hun berkenalan dengan seorang kakek tua bernama Oh II Nam yang menderita demensia. Loyalitas Gi Hun sangat jelas terlihat ketika ia membantu kakek Oh II Nam untuk menyelamatkan diri. Gi Hun juga dengan sukarela mengompres dahi Oh II Nam yang sedang demam tinggi. Gi Hunpun rela menjadi partner bermain kakek pada episode keenam, yakni permainan kelereng. Bahkan Gi Hun memberikan jaketnya untuk menutupi celana basah Oh II Nam.

Gi Hun tidak hanya peduli kepada kakek tua. Ia juga sangat marah ketika peserta demi peserta saling membunuh satu sama lain. Kemarahan Gi Hun juga terlihat ketika Cho Sang Woo membunuh Kang Sae Byeok, seorang gadis asal Korea Utara.

Loyalitas Gi Hun.

Jika melihat dari sudut pandang karakter, Gi Hun adalah seorang pria yang memiliki loyalitas tinggi yang ditunjukkan dari sikap pedulinya terhadap orang lain. Di akhir cerita, kakek tua demensia yang ternyata merupakan seorang pengusaha kaya raya dan inisiator game tersebut mendukung Gi Hun untuk keluar menjadi pemenang.

Pada scene permainan kelereng ketika kakek tua kalah bermain ternyata merupakan tindakan sengaja agar Gi Hun dapat melanjutkan permainan pada babak berikutnya. Kemudian Gi Hun juga tidak ingin membunuh siapa pun, ia mendukung orang-orang untuk bisa melewati permainan dengan baik dan menang bersama. Hingga pada detik akhir permainan, Gi Hun bahkan enggan untuk membunuh Cho Sang Woo dan memilih untuk menghentikan permainan.

Cho Sang Woo yang merasa gagal menjadi teman Gi Hun dan tidak ingin perjuangannya sia-sia kemudian mengalah dengan menikam dirinya sendiri. Gi Hun pun memenangkan kompetisi tanpa mengakhiri hidup orang lain. Ia bermain dengan loyalitas yang baik dan pada akhir episode. Hadiah yang ia dapatkan pun ia berikan bagi keluarga teman dekatnya di Squid Game.

Dari Squid Game kita belajar bahwa seberat apa pun persaingan yang kita hadapi, ingatlah untuk tetap mengutamakan loyalitas. Karena sikap loyal itu sendiri sudah menjadi bukti keunggulan yang menunjukkan bahwa kita adalah seorang pemenang.