"Jangan terlalu sering makan ceker ayam, nanti kena kanker!", atau "Ceker ayam bisa menyebabkan kanker!", serta "Bahaya ceker ayam dapat memicu kanker", merupakankalimat yang sedang hangat-hangatnya jadi bahan perbincangan. Inti dari kalimat tersebut adalah mengonsumsi ceker dapat menyebabkan kanker.

Yang jadi pertanyaan, benarkah mengonsumsi ceker ayam bisa menyebabkan kanker?

Benarkah makan ceker ayam bisa sebabkan kanker? Ini penjelasannya

Sumber : https://lingshenyao.id/jual-obat-kanker/

Tentunya dengan adanya rumor tersebut membuat masyarakat jadi ragu ketika ingin mengonsumsi ceker ayam. Tenang, pernyataan itu belum sepenuhnya benar kok.Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa ceker ayam dapat menyebabkan kanker. Kecuali, ceker ayam yang kita konsumsi adalah ceker yang tidak sehat atau ceker yang telah disuntik antibiotik dan hormon (dengan tujuan agar daging terlihat lebih besar).

Nah, karena hal itulah yang bisa memicu kanker. Jika kamu sering mengonsumsi hormon atau antibiotik dalam jumlah banyak dan jangka panjang, maka jelas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.

Bukan hanya itu, ceker ayam juga mengandung kolesterol atau lemak yang tinggi. Dan bila kita sering mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol atau lemak, juga dapat memicu penyakit kanker. Jadi bukan karena ceker ayamnya, semua makanan yang mengandung kolesterol atau lemak, jika kita konsumsi secara berlebihan tentunya bisa memicu kanker.

Hubungan ceker ayam dengan kanker.

Kamu perlu tahu juga penjelasan tentang ceker ayam dari dari penelitian di bawah ini yang menjelaskan beberapa fakta di balik ceker ayam dapat menyebabkan kanker.

1. Menurut Universitas North Carolina State, Universitas Purdue, dan Fakultas Pangan Universitas Arkansas, di Amerika Serikat, menerangkan bahwa tubuh ayam bisa saja besar dan gemuk dengan cepat selama kurang lebih 40-45 hari. Itu bisa terjadi akibat proses budidaya melalui seleksi genetik, bukan karena penyuntikan hormon.

2. Menurut Badan Keamanan Obat dan Pangan Amerika (Food and Drug Administration), menerangkan jikalau ada kadar hormon dalam ayam, nyatanya ayam masih aman dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

3. Menurut Kementrian Pangan Cina juga telah menyurvei dan melakukan tes terhadap ayam yang terdapat di berbagai supermarket, pasar, dan restoran di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou. Dan hasilnya memang tidak ditemukan hormon steroid pada ayam-ayam tersebut.

Initinya, tidak usah takut bila ingin mengonsumsi ceker ayam. Selama kamu masih mengonsumsi dalam batas yang wajar maka kesehatanmu pun akan normal-normal saja. Perlu diingat bahwa makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tentunya tidak baik bagi kesehatan.