Kelor adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae yang mempunyai nama latin Moringa Oleifera. Ukurannya kecil, daun kelor juga memiliki bentuk oval dan bertangkai. Daun ini dulu menjadi makanan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Banyak yang tidak mengetahui bahwa saat ini sayuran ini mendapat pengakuan dari badan kesehatan international PBB, yaitu WHO.

Banyak dilupakan, daun kelor justru direkomendasikan oleh WHO

Organisasi WHO menyebut tanaman kelor sebagai miracle tree atau pohon ajaib karena khasiatnya berbanding terbalik dengan bentuknya yang kecil. Kita mengenal bahwa daun kelor berkhasiat untuk melancar ASI, selain itu di India digunakan sebagai bahan ramuat obat untuk 300 macam penyakit. Sementara Who menyarankan penggunaan kelor untuk anak yang berada dalam masa pertumbuhan dan mengatasi gizi buruk.

Menurut Dosen Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Yosi Bayu Murti, menjelaskan bahwa pengembangan manfaat tanaman kelor di Indonesia terbilang terlambat dibanding luar negeri. Namun masih ada kesempatan mengembangkannya untuk pangsa pasar dalam negeri, sebelum nantinya diambil alih produsen luar negeri. Yosi melihat potensi besar untuk mengembangkan pasar dari manfaat tanaman kelor dalam perbaikan gizi pada ibu menyusui dan anak.

Kandungan daun kelor kaya akan fitonutrien, vitamin, dan antioksidan yang bisa membantu proses detoksifikasi dalam tubuh dan mencegah inflamasi. Vitamin C, vitamin E, vitamin A, vitamin K, vitamin B kompleks, dan beragam mineral dalam kelor dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit. Dilansir Charlotte's Book, moringa oil yang terbuat dari ekstrak minyak pohon kelor bahkan mengandung collagen empat kali lebih banyak daripada wortel.