Seberapa banyak pun saran yang kamu dapatkan sebelum menikah, tidak ada yang benar-benar bisa mempersiapkan apa yangsesungguhnya kamu sukai setelah pernikahan. Di Eropa banyak terjadi perceraian, di Asia pun sama, bahkan di belahan bumi mana pun juga banyak hal yang tidak diharapkan terjadi setelah pernikahan. Sebab tidak ada pasangan yang tidak mendapatkan ujian pasca pernikahan.

Nah, berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah.

1. Pernikahan adalah puncak hubungan romantismu dan awal komitmenmu untuk hidup bersama dia.

Menikah benar-benar berbeda dari hidup bersama tanpa menikah, bahkan hidup bersama selama bertahun-tahun tanpa menikah. Ada perbedaan psikologis antara pasangan yang hidup bersama tanpa menikah dengan pasangan yang hidup bersama dalam ikatan pernikahan.

Segera setelah janji pernikahan terucap, kamu berada di jalur kehidupan yang berbeda dan dipercepat. Sebelum menikah, kamu dan dia akan ditanya kapan akan menikah. Setelah menikah, teman dan keluarga akan bertanya kapan kamu akan memiliki bayi. Setelah memiliki bayi, kamu akan ditanya kapan akan memberi anak itu saudara laki-laki atau perempuan. Semua orang sering kali terburu-buru.

Bahkan jika kamu benar-benar siap untuk menikah dan dapat membayangkan seluruh sisa hidupmu bersama dia, adalah suatu hal yang normal jika setelah menikah kamu bangun pagi dan berpikir, "Ya Tuhan, aku sudah menikah dan hubungan ini adalah untuk selamanya?" Semua orang tahu pernikahan adalah komitmen yang besar dan suci.

Bertahun-tahun setelah menikah, kamu lebih menghargai masa-masa yang kamu miliki sebelumnya. Kamu mengetahui betapa luar biasanya untuk berkomitmen dalam sisa hidupmu untuk satu orang, yaitu si dia.

2. Kamu tidak hanya menikahi pasanganmu, tetapi juga menikahi keluarganya.

Setelah menikah kamu menjadi bagian dari keluarga pasanganmu dan dia menjadi bagian dari keluargamu. Banyak pasangan di ambang perceraian karena masalah mertua daripada masalah khusus antara pasangan itu sendiri. Jadi kamu harus bisa beradaptasi dengan mertuamu sebelum memutuskan untuk menikah.

Saran saya adalah bagi kedua belah pihak, baik kamu maupun pasanganmu untuk bisa membayangkan keluarga satu sama lain dalam kondisi terburuk dan bagaimana kalian berdua bisa menangani masalah apa pun sebelum menjadi lebih besar dari yang kalian bisa hadapi. Agar adil, ketahuilah bahwa ikatan dengan keluarga pasanganmu di tingkat yang lebih dalam dan menjadi putri / putra / saudara perempuan / saudara lelaki yang selalu mereka inginkan adalah kebahagian bersama dalam keluarga besarmu dan dia.

3. Ucapkan selamat tinggal pada ketabuan.

Setelah menikah mungkin kamu diminta pasanganmu untuk mencabut uban di atas kepalanya atau hal-hal yang tidak akan pernah kamu lakukan atau tanyakan saat berpacaran. Karena sekarang kalian berdua adalah satu dan hampir tidak ada yang memalukan lagi.

Sangat menyenangkan memiliki seseorang untuk memberi tahumu jika ada cabai di antara gigimu dan kamu tidak merasa dihakimi olehnya. Tidak ada lagi yang perlu ditutupi antara kamu dan dia setelah menikah.

4. Hal-hal kecil jauh lebih penting.

Mungkin kamu berpikir bahwa ujian terbesar dalam pernikahanmu adalah apakah kamu bisa hidup dengan dia selamanya dan bertahan dengan kesalahan terbesarnya atau dalam versi terburuk dari dia selama sisa hidupmu.

Tetapi yang sering mengganggu dalam pernikahan adalah hal-hal kecil yang sering dilakukan pasanganmu yang tak kamu sukai dan membuatmu frustasi setiap hari. Namun hal-hal kecil yang membuatmu bahagia merupakan penguat hubungan yang dapat membuatkalian mampu menghadapi badai permasalahan.

Hal-hal romantis seperti membeli bunga atau kencan yang mengejutkan itu bagus bagi pernikahanmu. Tahukah kamu jika melakukan pekerjaan rumah pun jadi menyenangkan jika dilakukan bersama pasangan dengan cara yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya.

5. Kamu berdua harus berubah menjadi lebih baik dan saling menguatkan untuk membuat pernikahan kalian berhasil.

Kamu dan dia mungkin tidak ingin siapa pun mengubahkalian. Namun kenyataannya, kalian mungkin harus berubah atau beradaptasi sebagai pilihan untuk menjaga energi dan cinta tetap hidup.

Saya pikir setiap pasangan harus melalui setidaknya satu saat yang sangat sulit bersama sebelum mereka menikah hanya untuk melihat bagaimana mereka menangani hal-hal seperti itu atau yang lebih buruk dari itu setelah pernikahan.

6. Setelah menikah tidak ada lagi kamu dan dia. Yang ada adalah kita.

Setelah menikah kamu harus menempatkan pernikahan di atas segalanya. Hal tersebut bukanlah hal yang buruk. kamu harus bertanggung jawab kepada orang lain, yaitu dia. Sebaliknya, dia juga harus bertanggung jawab kepadamu sehingga kalian berdua harus saling menjaga menjadi satu. Tidak ada lagi kamu dan dia, yang ada adalah kita.

7. Pernikahan adalah proses belajar yang terus berlangsung.

Jatuh cinta tidak cukup sebagai garansi pernikahan berhasil. Bahkan setelah puluhan tahun hidup bersama dalam pernikahan. Kamu akan belajar banyak hal tentang pasanganmu. Banyak hal kecil yang mungkin mengejutkanmu dari dia ataukalian tiba-tiba berubah seperti memiliki prioritas dan kebutuhan yang berbeda di luar apa yang kalian ketahui selama ini.

Pernikahan akan menjadi indah ketika dijalani secara ikhlas dalam cinta dan saling menghargai serta menguatkan satu sama lain.