Siapa sih yang mau ditolak? Entah ditolak gebetan, gagal menjadi CPNS, gagal masuk kampus favorit, maupun gagal masuk perusahaan incaran. Semua kata yang berbau rejection memang mampu membirukan hati, membuat uring-uringan, dan kadang membuat kita lepas kendali.

Tapi kamu tidak mungkin kan uring-uringan terus? Sedih dan menangis di pojokan kamar berhari-hari karena ulah si rejection ini? Jangan biarkan penolakan menjadi musuh dan mempersuram hidupmu. Ada cara tertentu yang bisa mengubah keadaan dan menjadikan penolakan menjadi sebuah alat untuk bisa meraih tujuan.

1. Jangan biarkan penolakan mendefinisikan siapa kamu.

Kalau gebetan tak mau menerimamu dengan alasan gendut, jangan biarkan alasan ini membuatmu membenci ukuran tubuhmu. Diet perlu untuk kesehatan, juga perlu jika kamu memang tidak nyaman, tapi jangan pernah kamu terpuruk dan beranggapan semua cowok tidak akan menyukaimu karena ukuran tubuhmu. Jika kamu sibuk melamar pekerjaan namun belum ada satu pun yang lolos, jangan pernah terpuruk dan beranggapan kamu tidak layak untuk mendapatkan posisi yang sedang kamu apply.

Banggalah kamu yang sudah membulatkan tekad dan keyakinan untuk nembak gebetan, yang sudah bersusah payah melamar pekerjaan. Banggalah karena kamu sudah mencoba. Apa pun hasil yang kamu dapatkan, kamu patut bangga karena sudah berusaha.

2. Jangan pernah menjadikan penolakan sebagai bencana.

Memang sedih jika cinta ditolak, dunia tak lagi berwarna, semua kebahagiaan seakan hilang tak berbekas menyisakan kamu dan kesendirian. Memang sedih tidak dapat pekerjaan, apalagi di saat tagihan berteriak minta dilunasi, kamu pun tak tahu lagi harus berbuat apa dan seakan tak berguna menjadi manusia. Tapi jika kamu terpuruk, bukankah hal tersebut akan menjadi lebih buruk?

Tuhan selalu punya rencana terindah. Ketika kamu ditolak si A itu karena Tuhan menyiapkan si B. Kamu tidak mendapatkan pekerjaan di perusahaan C dan D, mungkin karena perusahaan G-lah yang ditakdirkan Tuhan sebagai penyalur rezekimu.

3. Sangat wajar jika sekarang kamu terpuruk.

Kamu adalah manusia, karenanya tentu penolakan membuatmu sedih. Wajar jika kamu menangis, sedih, marah, uring-uringan, asal tidak berlarut-larut. Menangisi si gebetan semalaman? Silahkan, diperbolehkan. Menangis karena Covid-19 yang membuat pekerjaan menjadi lebih susah dicari? Boleh juga, tapi jangan berlarut-larut.

Ada waktunya kamu harus menyingsingkan lengan baju. Cukup dengan penyaluran emosi dan tiba saatnya kamu bergerak maju, memandang dunia dengan lebih indah.

4. Yang perlu kamu lakukan adalah belajar dari penolakan ini.

Pasti ada hal-hal positif yang bisa kamu ambil. Misalnya, dari penolakan oleh sang gebetan, kamu tahu bahwa jangan pernah mudah menyerahkan hati kepada seseorang yang ternyata hanya memandang cinta dari bentuk fisik. Kenali seseorang cukup dalam sebelum kamu mengembangkan perasaanmu ke dia. Tidak semua manusia sebaik dan setulus kamu.

Untuk yang belum mendapatkan pekerjaan, kamu bisa belajar dari lamaran yang telah lalu. Kamu bisa melihat CV-mu, apakah ada yang perlu diperbarui? Apakah ada data dan dokumen atau pengalaman kerja yang belum kamu masukkan? Apakah ada hal-hal yang seharusnya kamu tambahkan ke dalam berkas lamaranmu?

5. Dan jangan lupa, buka hatimu.

Jangan biarkan semua hal hanya bergumul di dalam kepalamu. Curhat ke sahabat dekat yang kamu percayai jika menurutmu itu hal yang bersifat pribadi. Ketika bercerita, kadang kamu tidak butuh solusi, hanya menceritakan ulang semua uneg-uneg dan hal itu akan membuatmu lebih tenang.

Jika perlu, cerita ke teman-teman yang memiliki masalah serupa. Orang dengan luka yang sama akan bisa meringankan beban pikiranmu dengan saling bertukar cerita, bertukar luka, dan pada akhirnya bertukar saran.

6. Dan terakhir, tanamkan dalam pikiranmu bahwa penolakan itu pasti layaknya jodoh, rezeki, dan mati.

Sesuai dengan hukum keterbalikan, semua hal memiliki kebalikan, begitu juga dengan penolakan. Penolakan ada karena ada penerimaan. Dan karena hukumnya mutlak, maka keberadaannya bersifat pasti. Semua orang pasti pernah mengalami penolakan, bahkan untuk hal-hal terkecil.

Jadi, berhenti terpuruk dengan keadaan. Ada masa kelam di mana semua sangat berat dan seolah kamu tak lagi mampu menjalaninya. Tapi ingat, kamu tidak sendiri. Ada banyak orang seperti kamu yang mengalami penolakan setiap hari. Dan jika mereka mampu bertahan dan mengambil langkah ke depan, mengapa kamu tidak?

Ingat, semua yang terjadi tentang kamu adalah bagian dari rencana besar Tuhan. Everything happen for a reason!