Industri hiburan Korea Selatan agaknya sedang marak menjadi perbincangan di mana-mana. Tak jarang terlihat ragam produksi industri hiburan Korea Selatan, baik musik (re: boy band) maupun K-Drama muncul di trending topic berbagai platform.Tak usah jauh-jauh, belakangan ini salah satu serial asal Korea Selatan berjudulSquid Games tengah menjadi trendan jadi perbincangan di segala platform. Tak hanya Squid Game, banyak hasil produksi drama Korea yang kerap mencuri perhatian.

K-Drama alias drama Korea atau drakor memang tak asing lagi di zaman sekarang. Bahkan sering sekali kita menemukan drakor yang baru seminggu atau dua minggu tayang, sudah menjadi urutan pertama sebagai tontonan favorit di berbagai negara.

Korea Selatan memang tak perlu dipertanyakan lagi untuk urusanindustri musik ataupun K-Drama. Tapi sebenarnya, apa sih yang menjadi daya tarik drakor sampai selalu saja booming setiap saat? Ada yang bilang jawabannya adalah filosofi kehidupannya.

Nah, berikut ini merupakan ragam filosofi kehidupan dari beberapa drakor populer yang bisa kamu petik.

1. Monthly Magazine Home.

Drakor satu ini memang nggak mengangkat stigma serius. Tapi filosofi kehidupan di Monthly Magazine Home tak kalah apik daripada drakor lain. Di sini topik utamanya adalah bagaimana perjuangan seorang perempuan meraih mimpi supaya bisa membeli rumahdi mana harga rumah meningkat pesat.

Yang menarik di drakor ini adalah bukan hanya pemeran utamanya saja yang disorot, tapi pemeran-pemeran pendukung pun tak kalah diulik lebih dalam kisah-kisah hidupnya.

Selain soal mimpi, ada pembahasan menyinggung soal investasi rumah. Persoalan efek traumatis bagi seorang anak dari orang tua yang bercerai pun disorot di sini.

Di dalam drama ini, semua pemeran memendam permasalahan masing-masing. Itu menjadi wujud realitas kehidupan di sekitar kitaatau justru diri kita sendiriyang kerap takut dihakimi lemah jika menampakkan kondisi sedang tidak baik-baik saja.

2. 18 Again.

Persoalan mengenai nikah muda menjadi polemik serius. Pilihan soal nikah muda memang hak masing-masing. Namun yang disayangkan, kebanyakan remaja hanya membayangkan nikah muda sebatas bisa "uwu-uwu" bersama pasangan. Padahal kenyataannya menikah jelas lebih sulit daripada yang dibayangkan.

Drakor 18 Again memberi sebuah sudut pandang tentang nikah muda. Ceritanya tidak digambarkan dengan cara yang membuat siapa pun yang memilih nikah muda merasa dihakimi. Tetapi drakor 18 Again ini memberikan sebuah realitas sesungguhnya dari nikah muda jika tidak benar-benar mempersiapkan secara matang.

Karena kenyataannya, menikah tidak semudah yang dipikirkan, terlebih menikah di usia yang perhitungan emosionalnya belum matang. Sering kali berujung salah mengambil keputusan dan akhirnya jadi berantakan.

3. Its Okay to Not Be Okay.

Permasalahan mental masih menjadi hal tabu bagi sebagian masyarakat. Menurut stigma, menangis adalah pertanda lemah. Belum banyak yang melek dalam hal kesehatan mental. Mereka yang punya permasalahan mental dianggap kurang beribadah, berlebihan, lalu akhirnya dibanding-bandingkan dengan permasalahan hidup orang lain.

Its Okay to Not Be Okaymengulik bagaimana sudut pandang para penderita kesehatan mental. Drakor ini termasuk heartwarming, tontonan yang membuat siapa pun merasa seolah punya teman yang memahami.

Its Okay to Not Be Okay menyadarkan betapa pentingnya untuk lebih aware terhadap permasalahan mental. Bayangkan, betapa banyak orang di sekeliling kita yang memendam permasalahan hanya karena tidak mau dihakimi atau dikucilkan karena stigma masyarakat?

4. Fight For My Way.

Masih dengan tema permasalahan realitas kehidupan, Fight For My Way mengambil sudut pandang seseorang yang gigih mengejar mimpi. Yang membuat relate bagi penonton adalah pemerannya benar-benar memulai dari nol saat mengejar mimpi. Tak punya uang dan memikirkan bagaimana nasib masa depan, begitulah yang sering jadi pikiran anak muda beranjak dewasa.

Mengejar mimpi tak semudah yang dibayangkan. Kadang kala yang lebih pahitnya, kenyataan bahwa tak semua mimpi bisa digapai. Berbagai macam halangan dan rintangan harus dilalui. Di sini, semua realitas kehidupan yang benar-benar kita alami, digambarkan secara apik dan menyentuh tanpa porsi berlebihan.

5. Itaewon Class.

Bagi kamu yang hendak merintis usaha, tentu saja tidak mengalami perjalanan yang mudah. Kalau drakor sebelumnya menggambarkan menggapai mimpi, Itaewon Class menggambarkan bagaimana sulitnya perjalanan merintis usaha dari nol. Belum lagi persaingan ketat dengan usaha yang sudah lebih maju, lalu mendapat kalimat-kalimat meremehkan dan menyepelekan. Drakor ini tidak menyuguhkan nikmatnya sudah bergelimang harta karena usaha sukses, tetapi justru sebaliknya.

Usaha dimulai dari nol, memikirkan bagaimana memutar modal, memikirkan bagaimana mengembangkan ide bisnis hanya dengan sedikit karyawanbelum untuk menggaji karyawan kalau pemasukannya tidak besar, bagaimana supaya usahakamu bisa menarik banyak pelanggan. Semuanya dibahas sampai detail dalam drakor ini.Drakor yang satu ini bisa membuatmu merasa "bergairah" ketika ingin merintis usaha, karena pada dasarnya kamu harus tetap bangkit meskipun ditimpa kegagalan.

Begitulah sekilas filosofi kehidupan yang terselip di dalam beberapa drama Korea. Tak heran mengapa drakor sering menyita perhatian dan digemari segala kalangan usia, ya.