Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang memengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan (Widiawati, Amboningtyas, Rakanita dan Warso, 2017). Stres di tempat kerja merupakan hal yang hampir setiap hari dialami oleh setiap pekerja. Stres di tempat kerja menjadi masalah serius di dalam perusahaan karena dapat menurunkan kinerja karyawan yang kemudian akan berpengaruh pada kinerja perusahaan.

Karyawan mengalami stres kerja karena pengaruh dari pekerjaan itu sendiri maupun lingkungan di tempat kerja (Widiawati, Amboningtyas, Rakanita dan Warso, 2017). McShane dan Glinow (2009) menyatakan bahwa lingkungan atau kondisi yang dapat membebani seseorang baik secara fisik maupun emosional disebut stressor atau penyebab stres.

Berikut iniadalah lima hal yang bisa menyebabkan stres di kantor, di antaranya sebagai berikut:

1. Atasan yang 'penuntut'.

Dalam menjalankan perannya, atasan harus memiliki gaya kepemimpinan yang mengandung unsur pemahaman, komunikasi, saling keterbukaan, saling pengertian, dan kepercayaan guna menurunkan tingkat stres pegawai. Gaya kepemimpinan yang kurang menghargai bawahan, tidak memberikan kesempatan komunikasi yang memadai, dan cenderung otoriter akan memberikan dampak negatif terkait stres karyawan (Azis, Prasetio, Putri dan Zhafira, 2018).

2. Konflik dengan rekan kerja.

Hubungan dengan rekan kerja yang harmonis dan tanpa ada saling intrik di antara sesama rekan kerja dapat menghasilkan suasana kerja yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan semangat kerja (Sutrisnoputri, Suryawati dan Fatmasari, 2018).

3. Beban kerja.

Perampingan jumlah karyawan sering dipilih perusahaan sebagai cara untuk menghemat pengeluaran perusahaan. Hal tersebut pastinya menyebabkan beban kerja yang harus ditanggung oleh setiap karyawan menjadi lebih banyak (Wisnubrata, 2018).

4. Perasaan takut kehilangan pekerjaan.

Feedback yang diberikan perusahaan terhadap karyawan tentu saja berpengaruh pada aspek psikologis kayawan dalam bekerja. Misalnya, feedback buruk yang diberikan atasan tentu membuat karyawan kehilangan rasa percaya diri. Karyawan akan merasa bahwa posisi mereka di perusahaan menjadi terancam. Perasaan tersebut sangat mungkin memicu stres dalam bekerja (Wisnubrata, 2018).

5. Kurangnya komunikasi.

Kurangnya komunikasi akan membentuk perasaan tidak nyaman dalam bekerja. Komunikasi yang dimaksud di sini adalah komunikasi di luar pekerjaan. Untuk membentuk komunikasi yang baik di tempat kerja, karyawan dapat mencoba untuk saling menegur dan sering mengobrol tentang topik di luar pekerjaan dengan rekan kerja maupun dengan atasan. Hal ini akan memberi efek penerimaan bagi karyawan di tempat kerja. Rasa nyaman tersebut akan menghindarkan dari stres berada di tempat kerja (Wisnubrata, 2018).

Kelima penyebab stres di atas harus sangat diperhatian dalam lingkungan kerja. Hal ini dikarenakan ada banyak dampak negatif yang dapat terbentuk akibat tingginya tingkat stres karyawan, di antaranya tingginya tingkat perputaran karyawan, tingginya tingkat ketidakhadiran, kinerja rendah, kepuasan kerja rendah, kegelisahan, serta rendahnya kenyamanan kerja (Azis, Prasetio, Putri dan Zhafira, 2018).