Santri adalah nama panggilan bagi setiap peserta didik atau penuntut ilmu di pesantren atau lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Nama santri dan pesantren seakan tidak pernah bisa dipisahkan dari kearifan lokal dan khazanah keilmuan Islam di Indonesia karena sudah melekat begitu lama bahkan berabad-abad yang lalu sebelum Indonesia merdeka.

Dengan ciri selalu memakai sarung dan peci hitam khas Indonesia serta memegang Al-Qur'an dan kitab-kitab kuning ketika akan berangkat mengaji, santri telah menjadi identitas paten bagi corak pendidikan Islam di Indonesia. Bahkan dengan perhatian yang lebih dari pemerintah saat ini pesantren telah mengalami berbagai perkembangan yang sangat signifikan sehingga berdampak pada perkembangan santri yang semakin baik. Pesantren pun semakin maju dan terdepan sebagai pencetak generasi Islam yang berkualitas, tidak hanya kuat dalam aqidahnya tetapi juga memiliki wawasan yang luas dan global seputar problematika umat.

5 Hal sederhana yang patut diperhatikan saat masuk pesantren

Selain itu pesantren juga banyak memiliki keunikan dan keseruan tersendiri bagi mereka yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Selalu saja ada kenangan-kenangan yang membekas di benak para alumni pesantren, intinya bagi kamu yang punya cita-cita dan harapan untuk melanjutkan pendidikan ke pesantren, pilihanmu is the best deh.

Bagi kamu yang mau melanjutkan ke pesantren, yuk intip tips-tips yang insyaallah bermanfaatbagimu ketika pertama kali memasuki dunia pendidikan pesantren.

1. Niat adalah kunci pertama ketika memasuki dunia pesantren.

"Sesungguhnya segala perbuatan tergantung pada niatnya," itulah sepenggal sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang selalu memotivasi untuk menaruh niat pada urutan paling pertama ketika hendak mulai melakukan sesuatu. Termasuk bagi kamu para pejuang ilmu di pondok pesantren. Niat adalah kunci paling pertama yang harus dipegang setiap santri.

Ketika memulai untuk menyelami lika liku dunia pesantren, niatkanlah keputusan untuk nyantri semata-mata karena mengharap keridaan Allah Ta'ala dan juga keridaan dari orang tuamu. Selain itu niatkan untuk berjuang di jalan Allah karena santri adalah pejuang sejati. Jangan sekali-kali meniatkan diri untuk sekadar menuruti keinginan orang tuamu atau bahkan hanya sekadar mencari jodoh di pesantren. Jangan deh jangan. Ingat, hasil yang akan kamu dapatkan kelak ketika telah menyelesaikan studi di pesantren tergantung pada seberapa kuat dan baiknya niat yang sudah kamu rancang sebelumnya.

2. Syukuri dan berbaik sangkalah, maka bahagia menantimu!

Bagi kamu yang merasa terpaksa karena disuruh orang tua untuk 'nyantri', jangan kecewa dan sedih. Seharusnya kamu mensyukuri apa yang menjadi pilihan orang tuamu untuk memasukkanmu ke pesantren. Salah satu cara bersyukur adalah selalu pikirkan hal-hal positif yang akan kamu dapatkan selama mondok. Seperti misalnya kawan baru, ilmu-ilmu baru, dan tentunya pengalaman yang menyenangkan selama di sana. Dan yang tak penting adalah selalu berprasangka baik kepada orang tua. Bukankah Tuhan selalu berdasarkan pada setiap prasangka hamba-Nya?

Nah, jangan pula sekali-kali berprasangka buruk kepada orang tuamu, apalagi berpikiran yang tidak-tidak seperti orang tua kamu hendak membuangmu dan sebagainya. Adapun bagi kamu yang nyantri atas kemauan sendiri, selamat karena kamu memilih pilihan yang tepat bagi masa depanmu. Tentunya pilhanmu akan memberikan kebahagiaan yang sangat berarti bagi kedua orang tuamu. Orang tua mana sih yang tidak mau anaknya menjadi anak yang saleh dan beragama yang baik.

3. Siapkan segalanya, itu sangat penting!

Persiapan adalah hal mutlak dalam segalanya, termasuk ketika kamu memutuskan untuk terjun ke dunia pesantren. Mulai dari memantapkan hati, menyiapkan bekal fisik yang baik, dan juga yang tidak kalah penting adalah menyiapkan mental yang kuat karena dunia pesantren berbeda dengan duniamu biasanya. Akan ada banyak tantangan dan rintangan yang akan kamu hadapi nantinya. Tetapi jangan takut, akan ada kado terindah nantinya yang akan siap kamu buka ketika sudah siap dan mantap menghadapinya.

4. Yakinlah usaha tidak akan menyalahi hasil.

Usaha yang selama ini kamu rasakan di pesantren tidak akan pernah bertentangan dengan hasil yang nantinya akan kamu petik.Meski terkadang kamu mengalami tekanan-tekanan selama nyantri, kegalauan, dan berbagai hal di depanmu, itu semua tidak berarti ketika kamu terus memantapkan diri untuk berusaha semaksimal mungkin.

Dengan mengikuti setiap proses yang ada, Allah tidak akan membiarkan begitu saja usaha yang kamu lakukan selama nyantri. Masih ingat lirik lagu Rhoma Irama, "Berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian, sakit-sakit dahulu, susah-susah dahulu, baru kemudian bersenang-senang." Betul, kan?

5. Utamakan dua hal, ilmu dan khidmat.

Dua hal inilah yang menjadi pokok dari keberkahan seorang santri di pesantren, yaitu ilmu yang bermanfaat dan khidmat kepada kyai. Karena di balik kedua hal tersebut ada keberkahan dan kebermanfaatan yang akan dirasakan oleh santri ketika telah selesai belajar di pesantren. Jangan hanya memilihi satu di antara keduanya, tetapi pilihlah keduanya. Di samping fokusmu dalam keilmuan, juga dibarengi dengan khidmat kepada kyai seperti dengan membantu dan meringankan pekerjaan kyaimu, dan lain-lainnya.

Nah, itu tadi hal sederhana namun penting yang harussiperhatikan bagi kamu para calon santri yang hendak memulaimencari ilmu di pesantren. Semoga berkah!