Pompeii merupakan sebuah kota hancur yang sudah ada semenjak zaman Romawi Kuno. Kota ini hancur karena letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Nah, seperti apa sih kondisi kota Pompeii dan penduduknya kala itu?

1. Penjelasan manusia yang menjadi 'batu'.

5 Fakta mengenai keadaaan orang-orang di Kota Pompeii

Letusan yang dihasilkan oleh Gunung Vesuvius adalah rangkaian piroklastik sekitar 300 derajat celcius yang sanggup mengubur Kota Pompeii. Suhu endapan vulkanik yang jauh lebih rendah membuat jasad-jasad mengeras, kemudian abu vulkanik mengisi rongga tubuh mereka saat daging-daging dari jasad tersebut lama-kelamaan menghilang.

2. Masih ada tulang di balik patung korban.

5 Fakta mengenai keadaaan orang-orang di Kota Pompeii

Banyak sekali yang mengira kalau fosil yang telah diawetkan ini kosong di dalamnya. Faktanya masih ada tulang dari korban di dalamnya. Untuk mengawetkannya diperlukan plester paris lalu dituangkan ke rongga halus di tengah abu.

3. Orang Pompeii memiliki gigi yang bagus.

5 Fakta mengenai keadaaan orang-orang di Kota Pompeii

Dari semua fosil yang berhasil ditemukan, tak ada satu jasad pun mempunyai gigi yang rusak. Semuanya memiliki gigi yang bagus dan rapih walaupun sudah terkubur ribuan tahun lamanya semenjak peristiwa alam yang sudah menimpa Pompeii. Diketahui pada masanya, gula masih belum ditemukan dan makanan yang dikonsumsi penduduk pun rendah kadar gulanya.

4. Pompeii adalah kota yang sangat berkembang.

5 Fakta mengenai keadaaan orang-orang di Kota Pompeii

Pompei sudah ada sejak abad ke-6 SM. Kemudian kota ini berkembang pesat menjadi kota yang kaya pada saat itu. Tidak sedikit juga yang menjadikan Pompeii sebagai tempat wisata, khususnya para bangsawan Romawi. Bahkan Nero, kaisar terkenal di Roma mempunyai villa di Pompeii.

5. Penduduk tidak tau ada gunung berapi.

5 Fakta mengenai keadaaan orang-orang di Kota Pompeii

Gunung Vesuvius adalah gunung berapi yang meletus di dekat kota Pompeii pada 79 M. Tapi tak ada satupun orang di sana yang mengerti tentang hal itu. Karena terakhir kali gunung itu meletus adalah pada 1780 SM dan tak ada satupun catatan tentangnya.