Dewasa ini, berbelanja tidak lagi hanya tentang membeli bahan pokok seharihari. Banyak orang berbelanja untuk kesenangan tersendiri maupunshow-off tentang kebahagiaan, power, ataupun kesuksesan. Perilaku tersebut disebut perilaku pembelian impulsif yang dalam hal ini disebabkan oleh sifat materialistis.

Sifat materialistis menganggap bahwa kepemilikan barang sangatlah penting bagi identitas pribadi seseorang. Memiliki suatu barang dianggap bisa menggambarkan kesuksesan pribadi seseorang secara finansial, menaikkan popularitas, dan status sosial.

Sedangkan, perilaku pembelian impulsif adalah perilaku pembelian terjadi secara tidak terencana dan mengambil keputusan pembelian tanpa berpikir panjang. Perilaku pembelian impulsif biasanya didorong oleh emosi sesaat dari dalam diri konsumen sebagai reaksi terhadap pemicu eksternal seperti lingkungan belanja, diskon produk, dan tentunya sifat materialistis.

Dengan adanya sifat materialistis, para konsumen akan merasa bangga dan bahagia akan kepemilikan suatu barang. Sifat materialistis membuat konsumen mengonsumsi barang yang dapat menaikkan derajatnya tanpa memperhatikan manfaat barang yang dibeli.

Sebagai contoh, konsumen materialistis yang awalnya sedang menjelajahi online shop hanya untuk hiburan, akan bertindak impulsif dengan berbelanja secara spontan apabila tibatiba melihat diskon yang besar dan menggiurkan tanpa memedulikan nilai guna dari barang tersebut. Sifat materialistis dan akses terhadap internet yang mudah dapat menimbulkan kecanduan pada diri konsumen untuk kerap melakukan kegiatan belanja yang bersifat impulsif secara online.

Kemudian, sebagai konsumen apa yang bisa kamu lakukan untuk mencegah perilaku pembelian impulsif? Ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan, seperti berikut ini.

1. Membuat daftar belanja.

Sebelum melakukan belanja online, penting untuk membuat rencana dan daftar belanja untuk menghindari perilaku berbelanja tanpa rencana, dan tentunya penting untuk mematuhi daftar belanja tersebut.

2. Batasi budget untuk berbelanja.

Batasi uang yang akan digunakan pada saat berbelanja, kemudian berbelanjalah dengan tidak melebihi budget yang sudah ditentukan sebelumnya.

3. Jangan langsung bayar, masukkan dulu ke dalam wish list.

Pada saat ini, banyak fitur dalam platform belanja online seperti wish list, ataupun istilah lainnya. Sebelum melakukan pembayaran, masukkan dulu barang yang ingin kamu belanjakan ke dalam wish list tersebut. Hal tersebut dapat memberikanmu waktu untuk berpikir, apakah kamu benarbenar membutuhkan barang tersebut? Ataukah hanya emosi sesaat saja?

4. Lakukan research sebelum melakukan pembayaran.

Pada saat melakukan kegiatan berbelanja online, ada kemungkinan besar barang itu sebenarnya tidak sesuai dengan yang konsumen cari. Terutama jika akan melakukan pembelian dalam jumlah besar. Lakukan research mendalam terlebih dahulu sebelum melakukan pembayaran. Hal ini akan membantu mencegah rasa penyesalan konsumen setelah melakukan pembayaran.

5. Unsubscribe pemberitahuan diskon dan promo.

Sering kali konsumen mendapat pemberitahuan promosi melalui e-mail, misalnya seperti KHUSUS HARI INI SAJA! DISKON 70%. Dengan melakukan unsubscribe pada pemberitahuan promosi tersebut, konsumen tidak akan tergoda untuk melakukan pembelian secara impulsif.

Pada akhirnya, sudah jadi kodrat manusia untuk tidak pernah puas dengan hal yang dimilikinya sekarang. Namun, sebagai konsumen yang bijak kamu harus mengingat kembali batas kemampuan finansialmu sendiri. Membeli sesuatu karena didorong sifat materialistis bahkan sampai memaksakan diri sendiri bukanlah suatu hal yang baik. Konsumen sebaiknya dapat mengontrol diri sepenuhnya apabila sedang berbelanja online.Jangan sampai dengan sifat materialistis yang ada pada diri konsumen membuatnya terjebak pada perilaku impulsif saat berbelanja online.