5 Cara dapatkan penghasilan tambahan biar nggak bergantung gaji

Zaman sekarang, mendapatkan penghasilan tambahan itu ada banyak caranya. Apalagi buat yang masih 'kurang puas' sama nominal gaji kamu sekarang ini. Ada banyak kebutuhan yang harus selalu dipenuhi setiap bulannya. Dan setiap bulannya pula gaji selalu habis untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kalau begitu, kapan dong kamu bisa sisihin gaji buat ditabung? Kapan dong bisa dipakai buat liburan? Kapan dong bisa dipakai buat beli iPhone terbaru? Kapan dong bisa nabung buat nikah?

Jangan khawatir, kalau jeli memanfaatkan peluang dan sumber daya yang ada saat ini, kamu bisa kok dapat penghasilan tambahan. Biar nggakcuma ngandalin gaji saja, yuk, coba 5 langkah berikut untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

1. Punya skill? Jual saja sebagai freelancer

Ahli menggunakan Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan segudang perangkat digital lainnya sekarang ini menjadi skill yang sangat penting. Ada banyak permintaan pasar di luar sana yang membutuhkan seseorang dengan skill tersebut.

Makanya, kalau kamu punya skill misalnya edit foto, programming, SEO, digital marketing, terjemah, nulis, dan lain sebagainya, jangan cuma dipendam dalam diri. Mending disalurkan sebagai salah satu mata pencarian tambahan dengan menjadi freelancer.

Dengan bekerja sebagai freelance, kamu bahkan bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari gajimu sekarang, lho. Asiknya lagi, waktu yang kamu punya itu sangat fleksibel. Kamu tinggal pilih apa proyeknya, fee, dan sesuaikan deadline-nya dengan rutinitas harianmu.

Kerja di mana saja bisa! Tidak cocok dengan fee suatu proyek? Cari proyek lain yang fee-nya sesuai. Asal kamu konsisten dan totalitas dalam setiap proyek yang kamu kerjakan, sih, lambat-laun kamu pasti lebih suka menjadi freelancer dibandingkan kerja full time di perusahaan tertentu karena pendapatannya lebih besar!

Untuk memulai, kamu bisa mencari proyek freelance di website lokal seperti Projects.co.id, Sribulancer.com, hingga Freelancer.co.id. Atau kamu juga bisa melamar pengerjaan proyek di website luar negeri seperti Freelancer.com, Upwork.com, hingga Fiverr.com.

Ingat, rajinlah mencari proyek yang sesuai dengan skill-mu dan teruslah belajar mempertajam skill yang kamu punya saat ini. Atau, pelajari skill baru untuk memperluas peluang freelance kamu!

2. Senang belanja online? Coba dong bikin toko online sendiri

Jangan cuma jadi konsumen, coba juga jadi produsen. Kalau kamu punya ide produk untuk dijual, kamu bisa membuat toko online sendiri dan menjual produk yang sedang tren di pasaran.

Kalau terhalang modal usaha? Gampang, cobalah jadilah dropshipper dan tentukan sendiri margin profit yang sesuai denganmu.

Banyak kok produsen yang bersedia untuk memberikan kita kesempatan untuk menjajakan produknya. Setelah bekerja sama dengan produsen tertentu, cobalah buat toko online kamu sendiri.

Membuat toko online sekarang ini ngga susah, lho. Website seperti Shopify.com, misalnya, memungkinkan kamu untuk membuat toko online yang fungsional dan cantik tanpa keahlian programming, bahkan tanpa menyentuh kode pemrograman sekalipun.

Dengan dropship, kamu bisa memulai bisnis sendiri lewat toko online-mu tanpa modal besar. Setelah berjalan dengan baik maka mulailah menjadi reseller atau bahkan membuat produk sendiri dengan brand sendiri.

3. Senang nulis? Salurin bakat nulismu di media online

Di Brilio Creator, misalnya, kamu bisa menyalurkan bakat nulismu sekaligus dapat uang. Lumayan banget dong bisa nulis artikel yang viral, tulisanmu dibaca oleh jutaan orang, dapat duit pula.

Sambil nulis di Brilio Creator, kamu juga bisa membuat blog sendiri dan memonetisasi blog kamu dengan iklan. Untuk blog yang sudah populer, rata-rata fee article placement mulai dari Rp 500.000 per artikel, lho.

Kebayang, kan, kalau misalnya blog kamu bisa dapat peluang 10 article placement tiap bulannya, kamu bisa dapat Rp 5 juta hanya dari sponsor saja.

Belum lagi dari iklan dari Google Adsense yang kamu pasang di blog, semakin banyak pengunjung blogmu, semakin besar juga potensi pendapatanmu setiap bulannya. Makanya ngga heran kalau banyak orang yang memutuskan untuk menjadi full time blogger.

4. Masih belum coba investasi? Nilai uangmu bisa menurun kalau dibiarin diam dalam tabungan

Emang, sih, investasi itu terkadang bisa bikin rugi, tapi hanya untuk orang-orang yang kurang hati-hati. Setiap investasi pasti memiliki risiko. Kalau ada investasi yang ngaku-ngaku ngga punya risiko, sudah pasti itu investasi bodong.

Tingkat risiko juga berpengaruh pada tingkat keuntungan, makanya ada istilah high risk-high return. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula keuntungan, dan begitu pun berlaku sebaliknya.

Keuntungan dan potensi kerugian investasi itu berbeda-beda, tergantung dari instrumen investasi yang kamu pilih. Investasi saham, misalnya, bisa menghasilkan keuntungan yang besar setiap tahunnya, tapi risikonya juga gede. Wajar dong.

Asal kamu gigih dalam menganalisa perusahaan berikut laporan keuangannya, sih, kamu bisa meminimalisir risikonya. Begitu juga dengan investasi reksa dana, emas, hingga peer to peer lending seperti KoinWorks.com.

Pernah dengar nama Lo Kheng Hong? Beliau adalah investor terkenal yang digadang-gadang sebagai Warren Buffet-nya Indonesia. Ia berhenti bekerja di usia 30-an dan menjadi full time investor. Kekayaannya sekarang bikin nelan ludah. Itulah pentingnya berinvestasi!

Aku ngga punya duit buat investasi, soalnya gajiku tiap bulan habis, gimana dong? Coba sisihkan penghasilanmu tiap bulannya khusus untuk investasi, misalnya 20% dari total penghasilan. Kalau masih belum bisa? Pinjam saja uang dari keluargamu atau rekan karena yang pasti tidak ada yang boleh menghambatmu untuk berinvestasi.

5. Punya pengetahuan mendalam tentang suatu topik? Salurin ke orang lain

Caranya, jadi pengajar atau instruktur di website online learning semacam Udemy.com atau Lynda.com. Di sana rata-rata fee yang didapat per topik pembelajaran gede banget, lho, bisa Rp 500.000 per orang.

Kalau pembelajaran yang kamu muat itu asik dan informatif banget buat banyak orang, kamu bisa dapat lebih banyak anak didik.

Misalnya, 50 orang tertarik untuk mengikuti kursus darimu, jadi Rp 500.000 x 50 = Rp 25.000.000 hanya dari satu topik pembelajaran. Kalau kamu punya 5 topik yang bisa diajarkan? Wah, gede banget, kan?

Atau kalau kamu lebih senang dengan cara yang independen, kamu juga bisa bikin ebook terus dijual dengan metode self-publishing. Juga, kamu pun bisa bikin website sendiri yang fungsinya mirip dengan dua website online learning yang sudah disebutkan tadi. Menarik, kan? Menarik banget!

Nah, itulah 5 cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan, jadi kamu tidak perlu lagi, kan, cuma bergantung sama gaji doang? Yuk, dimulai dari sekarang!