India merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan serta agama. Hal itu tersebar ke berbagai daerah kota. Salah satu kota yang menarik perhatian yaitu Palitana. Kota tersebut dinobatkan sebagai kota vegetarian pertama di India sekaligus di dunia karena adanya aturan resmi tidak boleh menyakiti, membunuh, dan bahkan memakan daging binatang. Jadi, masyarakat di sana hanya mengonsumsi makanan vegetarian dan sebagainya.

Penasaran bagaimana fakta menarik tentang kota tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut.

1. Memiliki lebih dari 900 kuil.

Kota Palitana terletak di distrik Bhavnagar, Gujarat, India serta dekat dengan gunung. Mayoritas penduduknya merupakan penganut agama Jainisme. Tak heran jika ada banyak sekali kuil bahkan jumlahnya lebih dari 900. Hal itu membuat Palitana dikunjungi banyak sekali peziarah dan dianggap sebagai kota suci oleh penganut Jainisme, terlebih letaknya tak jauh dari pegunungan.

2. Asal mula dijadikan sebagai Kota Vegetarian.

Awalnya, Palitana merupakan kota biasa sebagaimana lainnya. Tidak ada aturan khusus dan resmi dari pemerintah setempat tentang larangan menjual, menyembelih, dan memakan daging hewan sekaligus telur. Hal itu diberlakukan sejak tahun 2014 lalu.

Menurut laman metro.co.uk, ada 200 biksu yang berdemo dan mengancam akan berpuasa seumur hidup. Mereka juga menuntut penutupan 250 toko daging yang berada dalam Palitana. Hal itu mendapat respon cukup baik dari pemerintah setempat.

3. Semua yang berbau kekerasan dilarang di Kota Palitana.

Tak hanya tidak diperbolehkan makan mengonsumsi daging, di kota tersebut juga dilarang menyimpan, menjual, atau bahkan memakan telur. Sebab, telur masih bagian dari binatang, mengingat prinsip ajaran Jainisme adalah tidak melakukan kekerasan pada hewan. Namun, mengonsumsi susu dan semacamnya.

Bahkan menurut apa yang dilansir Independent bahwa masyarakatnya selalu membawa bulu merak setiap bepergian. Tujuannya untuk menyapu semut dan serangga yang lewat supaya tidak terinjak. Mereka pun tak mengonsumsi bawang putih dan akar-akaran.

4. Sempat menjadi kontroversi.

Palitana nyatanya tak hanya dihuni penganut Jainisme, namun juga muslim dan agama lainnya. Masyarakat muslim sangat menentang adanya pelarangan semacam itu. Mengingat orang muslim terbiasa mengonsumsi daging, telur, dan semacamnya serta adanya hari raya Iduladha yang mengharuskan menyembelih binatang tertentu.

Akibatnya keputusan menjadikan Palitana sebagai Kota Vegetarian disebut sebagai diskriminasi. Belum lagi mereka yang berjualan daging harus menutup tokonya. Pertentangan juga datang dari pedagang ikan dan nelayan setempat karena bisa mematikan pencahariannya. Masalah tersebut bahkan sampai dibawa ke pengadilan tinggi negara bagian Gujarat. Hasilnya tetap dimenangkan oleh penganut Jainisme.