Sebagai masyarakat yang dekat dengan kehidupan magis, kita sering melihat aneka macam cara menetralisir gangguan makhluk astral. Salah satu cara paling mudah, murah dan dirasa sederhana namun penuh daya adalah hanya menggunakan garam dapur.

Keyakinan ini tumbuh sejak lama, belum jelas pencetus pertama garam dapur ini digunakan sebagai sarana spiritual. Nyatanya, keyakinan ini telah subur berabad-abad di masyarakat budaya timur termasuk Indonesia.

Kehidupan selebritas pun pernah terkena getah garam. Tercatat, Nikita Mirzani sempat terganggu ketika mendapati rumahnya dipenuhi taburan garam. Simpati masyarakat berdatangan, anehnya kebanyakan orang menganggap kejadian ini sebagai aktivitas supranatural untuk menetralisir energi jahat.

Benarkah garam dapur dapat mengusir jin atau setan? Inilah kutipan mengenai garam dapur sebagai penangkal makhluk astral.

Garam dapat menolak sihir dan santet?

Identitas garam mengalami kompleksitas, komoditas yang biasa kita temukan sebagai bumbu ini berada sejengkal di pusara dunia magis. Menebar garam untuk mengusir makhluk tak kasat mata berdiri sebagai mitos yang berdaya nyata, sekaligus uji ilmiah yang masih fana.

Dari dulu orang tua selalu mengajarkan menabur garam waktu senja. Sembarang garam, garam apa pun tak jadi soal. Cukup menyebar beberapa genggam garam di teras depan pintu atau sudut-sudut ruangan guna menghalau serangan gaib dari luar rumah.

Kenapa senja? Karena segala jenis makhluk astral diyakini keluar pada saat magrib energi negatif macam teluh dan santet juga melibatkan aktivitas saat gelap melanda.

Eksistensi garam semakin melonjak karena dapat menetralisir racun

Eksistensi garam sebagai penawar segala bentuk unsur negatif semakin banyak dikenal. Selain diyakini sebagai pengusir mahluk astral, komoditas asin ini dipakai untuk menyembuhkan luka pada tubuh akibat racun.

Beberapa orang pintar memakai garam sebagai media alternatif selain jarum suntik. Tentunya dengan mantra khusus.

Dalam Islam, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah menggunakan garam sebagai pengusir kalajengking yang tiba-tiba menyengat. Kemudian beliau meminta diambilkan bejana berisi air dan garam lalu merendam bagian yang disengat sembari membaca surah tertentu sampai sakitnya hilang.

Tubuh manusia terkontaminasi racun setiap hari, ada anggapan jika racun dalam tubuh bisa dikeluarkan dengan cara merendam kaki dengan air garam. Air garam yang bersifat ionik akan memaksa keluar racun keluar dari tubuh.

Legenda Ajisaka, Kekayaan alam Nusantara

Selain menjadi bukti kekayaan alam nusantara, adanya legenda tentang garam menjadi sebuah tanda adanya jalinan mesra komoditas ini dengan sistem masyarakat tradisional yang telah terbina lama.

Tak hayal cerita rakyat dan mitos pun bergulir satu demi satu. Kisah Jaka linglung sebutan lain Baru Klinting telah termaktub dalam bagian pembuka buku pedoman pengetahuan agen garam pada masa Hindia Belanda dulu.

Kisah ini dikenal juga sebagai cerita rakyat dari Purworejo Jawa Tengah. Kisah singkatnya Baru Klinting sedang diuji Ajisaka, ayahnya.

Kala itu Ajisaka tak mau mengakui Baru Klinting karena berwujud seekor ular. Ajisaka sang raja Medang Kamulan memberi saran untuk membawa kepala buaya putih beserta air laut. Perang pecah, tanpa diduga Baru Klinting menang dan berhasil membawa sejumlah syarat yang diminta.

Saat hendak pulang, Baru Klinting istirahat sejenak setelah itu baru klinting muncul dari dalam tanah namun dengan pikiran linglung. Seketika tempat itu menjadi sumber penggaram berupa sendang atau kolam kecil. Terjadinya lubang itu adalah tanah liat berisi lumpur berkadar garam.

Garam vs Kemenyan?

Jika garam berfungsi sebagai penghalang makhluk astral dan pikiran kita tentu terpatri dengan kemenyan. Komoditas hasil pohon gaharu ini identik dengan prosesi pemanggilan arwah.

4 Fakta garam ini tak banyak diketahui orang, media mengusir setan?

Selama ini, orang menganggap aroma khas kemenyan yang dibakar dapat mendatangkan makhluk gaib. Keyakinan ini kian lama mengkristal sebagai penafsiran salah kaprah. Budaya populer semacam film horor telah membiaskan fungsi dan kegunaan kemenyan.

Sejatinya menyan memiliki peran penetral alam metafisik, sama halnya dengan garam. Istilah garam versus kemenyan rupanya hanya berhenti isapan jempol.

Pada dasarnya, mengusir jin dengan garam bisa saja dilakukan. Terlebih lagi dengan cara berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa untuk mengusirnya. Dalam islam ada beberapa doa atau bacaan dari surah Al-Quran untuk mengusir jin dari dalam rumah.