Kamu mungkin pernah mendengarkan kalimat cantik itu relatif. Memang, setiap sudut pandang memiliki perbedaan yang bahkan bisa sampai 360 derajat. Menurut kamu cantik, belum tentu cantik yang lain. Sebaliknya menurut kamu tidak cantik, bukan berarti tidak cantik untuk yang lain.

Di era sekarang, tolok ukur kecantikan bukan lagi hal yang banyak diperdebatkan. Sebab, cantik masa kini adalah cantik yang terbentuk dari keyakinan seorang perempuan tentang bagaimana ingin membentuk tubuhnya dan memaknai kecantikannya itu sendiri.

Namun, pada zaman dahulu di beberapa daerah di dunia, kecantikan merupakan suatu hal yang sakral sampai melakukan perawatan menyakitkan. Di bawah ini ada beberapa hal menyakitkan lainnya yang pernah dipercaya dapat menjadi pemicu kecantikan. Simak, yuk ulasannya berikut ini.

1. Mencabut bulu mata dan alis

3 Perawatan kecantikan menyakitkan ini paling digemari di masa lalu

foto: nationalgallery.org.com

Pada Abad Pertengahan, kalangan wanita di Eropa gemar mencabut bulu mata sampai habis. Bahkan bukan hanya bulu mata, tapi juga alisnya. Hal ini adalah upaya untuk membentuk bagian dahi, karena pada zaman itu dahi jadi salah satu bagian terpenting di wajah perempuan. Dan pada zaman itu pula terdapat anggapan bahwa wanita tidak seharusnya menunjukan bagian berambut mereka di depan publik.

2. Merekatkan perban secara kuat di bagian Kaki

3 Perawatan kecantikan menyakitkan ini paling digemari di masa lalu

foto: vemale.com

Di China, mulai dikenal istilah kaki Lotus atau kaki kecil di abad ke-10 yang merupakan tolok ukur kecantikan perempuan. Untuk mendapatkan kaki Lotus, perempuan usia 5-7 tahun akan direkatkan perban di kakinya secara kuat. Perban yang direkatkan akan merusak susunan tulang kaki sehingga akan menyusut ke dalam.

3. Menindik bagian sensitif

3 Perawatan kecantikan menyakitkan ini paling digemari di masa lalu

foto: dailymail.co.uk

Pada abad ke-17, tren kecantikan di Inggris juga terbilang menempuh cara yang menyakitkan. Bagaimana tidak, pada masa pemerintahan Ratu Victoria itu para wanita melakukan penindikan pada daerah sensitif, yakni puting. Dan para lelaki juga menindik bagian atas kemaluannya. Di abad ke-17 itu juga, tren penampilan kalangan perempuan Inggris terbilang terbuka karena menunjukan bagian leher hingga belahan dada. Belahan dada sendiri merupakan tolak ukur kecantikan seorang perempuan di mata masyarakat Inggris.

Nah, guys. Gimana pendapat kamu tentang hal-hal di atas setelah mengetahui ternyata untuk mendapatkan cantik tak jarang harus menempuh cara yang menyakitkan? Atau jangan-jangan kamu malah berniat untuk mencobanya? Duh, mending pakai cara yang alami sajalah. Selain karena caranya sederhana, rasanya juganggakterlalu menyakitkan.