Bunuh diri massal bukanlah hal baru dalam sejarah manusia. Di Indonesia, bunuh diri massal pernah terjadi pada tahun 1906 di Bali yang disebut dengan Puputan. Pada masa itu, Raja Buleleng bersama dengan kurang lebih seribu orang melakukan bunuh diri dihadapan pasukan Belanda yang berniat menginvasi Bali. Di India, bunuh diri massal yang dikenal dengan Jauhar terjadi di tahun 1303 dan 1528, dilakukan oleh wanita dan anak-anak penduduk kerajaan Chittor dengan tujuan pengorbanan diri untuk menjaga kehormatan mereka dari pada ditangkap oleh musuh.

Selain bunuh diri masal untuk menghindar dari musuh, sejarah juga mencatat bunuh diri massal yang terjadi karena ritual dari kultus agama. Seperti 3 kasus bunuh diri massal dibawah ini yang dilakukan oleh penganut kultus agama yang paling terkenal dalam sejarah. Yang tidak main-main memakan korban puluhan bahkan ratusan dari penganutnya.

1. Bunuh diri massal yang dilakukan oleh anggota kultus "People's Temple" (Guyana - 1978)

3 Kasus bunuh diri massal paling fenomenal di dunia

18 november 1978 di Jonestown, Guyana, Amerika Selatan, 918 orang melakukan bunuh diri termasuk 276 diantaranya adalah anak-anak. Mereka adalah anggota dari kultus The Peoples Temple yang dipimpin oleh Jim Jones. Di malam yang naas itu, Jones memerintahkan jamaahnya untuk meminum ramuan anggur yang telah dicampur dengan racun sianida. Dan para orang tua diminta untuk menyuntikkan ramuan tersebut ke anak-anak mereka.

Keracunan masal yang terjadi di Jonestown didasari setelah beberapa anggota dari kultus ini sebelumnya atas perintah Jones telah membunuh lima orang termasuk anggota Kongres Amerika Serikat, Leo Ryan, yang datang berkunjung. Dari rekaman audio yang berhasil dipulihkan oleh FBI, Jones mengatakan pada jamaahnnya jika Uni Soviet- sekutu mereka- tidak akan menerima mereka setelah pembunuhan yang terjadi terhadap Ryan dan empat orang lainnya. Jones juga meyakinkan para orang tua jika musuh akan mengubah anak-anak menjadi fasisme dan membiarkan mereka tumbuh menjadi orang bodoh.

Beberapa orang menyebutkan jika kejadian di Jonestown ini adalah bunuh diri massal. Namun beberapa orang lainnya, termasuk anggota kultus yang selamat, menganggap ini adalah pembunuhan massal. Mereka meyakini jika semua orang yang meminum racun melakukannya karena paksaan. Bahkan ada rumor yang berkembang jika sebenarnya Jones tidak mati dalam peristiwa naas itu.

2. Anggota "The Solar Temple" yang melakukan bunuh diri massal untuk lari dari "kemunafikan dan penindasan dunia ini" (Kanada dan Swiss - 1994-97)

3 Kasus bunuh diri massal paling fenomenal di dunia

Di bulan oktober 1994, seorang bayi berusia tiga bulan bernama Emmanuel Dutoit terbunuh di kelompok pusat kultus ini di Morin Heights, Quebec. Bayi itu telah ditikam berkali-kali dengan pancang kayu. Dipercaya jika de Mambro, Pemimpin kultus, yang memerintahkan melakukan pembunuhan karena dia mengidentifikasi bayi tersebut sebagai anti-kristus

Beberapa hari kemudian, antara tanggal 4 dan 5 Oktober 1994, lebih dari lima puluh anggota "The Solar Temple" di Kanada dan Swiss melakukan bunuh diri dan bangunan tempat mereka meninggal dibakar. Setahun kemudian enam belas anggota lainnya bunuh diri, dan lima lainnya meninggal pada bulan Maret 1997.

Surat perpisahan yang ditinggalkan oleh anggota kultus menyatakan jika mereka percaya bahwa kematian mereka merupakan pelarian dari "kemunafikan dan penindasan dunia ini". Rekaman yang disita oleh polisi Quebec menunjukkan bahwa beberapa anggota secara pribadi telah menyumbangkan lebih dari 1 juta USD kepada pemimpin kultus ini.

3. Anggota "Heaven's Gate" yang melakukan bunuh diri massal untuk pergi dalam sebuah perjalan di atas sebuah pesawat ruang angkasa yang mengikuti komet Hale-Bopp (US - 1997)

3 Kasus bunuh diri massal paling fenomenal di dunia

Pada tanggal 27 Maret 1997, tiga puluh sembilan pengikut "Heaven's Gate" meninggal dalam bunuh diri massal di Rancho Santa Fe, California. Kelompok ini percaya jika dengan melakukan bunuh diri mereka "keluar dari wadah manusia mereka" sehingga jiwa mereka dapat melakukan perjalanan ke sebuah pesawat ruang angkasa yang mereka yakini mengikuti komet Hale-Bopp.

Mereka meminum phenobarbital (obat epilepsi) yang dicampur dengan nanas dan vodka. Mereka juga mengikat dengan kuat kantong plastik di kepala untuk menyebabkan sesak nafas. Para anggota yang belum melakukan bunuh diri mengatur dengan rapi mayat-mayat mereka yang telah mati sebelum akhirnya membunuh diri mereka sendiri.

Pada bulan Mei 1997, dua anggota "Heaven's Gate" yang tidak hadir untuk bunuh diri massal tersebut mencoba bunuh diri. Satu berhasil, sementara yang lain menjadi koma selama dua hari dan kemudian pulih kembali. Pada bulan Februari 1998, korban selamat yakni Chuck Humphrey, melakukan bunuh diri.