Selama ini orang awam cuma mengenal Rumah Bubungan Tinggi untuk merepresentasikan rumah adat suku Banjar di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Tapi ternyata ada total 11 rumah adat suku Banjar loh guys, dan setiap rumahnya memiliki filosofi dan maknanya sendiri-sendiri.

1. Rumah Bubungan Tinggi.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(netralnews.com)

Rumah Bubungan Tinggi bisa dikatakan maskotnya rumah adat suku Banjar, karena jenis rumah inilah yang lebih dikenal oleh masyarakat luas. Rumah ini berstruktur panggung atau dasar rumah tidak menempel pada tanah.

Rumah Bubungan Tinggi ini adalah sentral atau pusat di dalam struktur kompleks istana Kerajaan Banjar di masa lalu. Oleh karena itu, rumah ini menjadi tempat kediaman Raja Banjar.

2. Rumah Gajah Baliku.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Rumah Gajah Baliku adalah rumah adat yang biasanya didiami oleh saudara dan anak-anak Raja Banjar. Bangunan ini dibangun setelah Rumah Bubungan Tinggi selesai, dan berjarak sekitar 30 meter dari Bubungan Tinggi.

Meskipun terlihat mirip, namun perbedaan antara Rumah Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku terletak di bagian bubungan dan atap ruang tamunya. Bentuk bubungan di Gajah Baliku tidak terlalu tinggi dan memiliki kemiringan 60 derajat.

3. Rumah Gajah Manyusu.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikiwand.com)

Rumah ini memiliki ciri khas pada bangunan induknya yang menggunakan atap perisai bunting (bumbungan atapnya menyerupai perisai atau tameng). biasa ditinggali oleh warit raja atau cikal bakal pengganti raja.

Rumah jenis Gajah Manyusu ini dapat kalian temui di beberapa lokasi, salah satunya yang paling terkenal adalah di daerah Kampung Melayu, Desa Mekar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.

4. Rumah Balai Laki.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikiwand.com)

Dalam sejarah rumah adat Banjar, rumah tipe ini biasanya menjadi hunian para punggawa mantra dan prajurit pengawal keamanan Kesultanan Banjar.

Banyak orang tidak bisa membedakan rumah Balai Laki dan Palimbangan karena memiliki banyak kesamaan. Namun, apabila dicermati lebih detail ternyata mereka memiliki perbedaan dari segi ukuran. Rumah Balai Laki biasanya memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan jenis Palimbangan. Sedangkan Palimbangan terlihat lebih besar dan megah, ini dikarenakan Palimbangan biasa ditempati oleh para saudagar kaya.

5. Rumah Balai Bini.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikipedia.org)

Ada Balai Laki, ternyata juga ada Balai Bini. Tapi nyatanya Rumah Balai Bini bukanlah rumah yang didiami para prajurit atau pengawal keamanan kerajaan berjenis kelamin perempuan. Rumah adat ini justru dijadikan tempat tinggal untuk para puteri raja atau warga kerajaan yang perempuan.

Dari beberapa literatur, ciri khas rumah Balai Bini pada bagian atapnya menyerupai joglo. Dengan tambahan atap sindang langit untuk atap surambinya.

6. Rumah Palimasan.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikipedia.org)

Pada rumah adat Banjar jenis ini, semua bagian atapnya menggunakan atap perisai, sehingga membentuk atap limas. Menurut tim Depdikbud dalam literaturnya mengatakan bahwa Rumah Palimasan memiliki ciri antara lain, memiliki atap perisai, berbentuk persegi panjang, tangga masuk dari muka ke pelataran dalam, memiliki hiasan berbentuk jamang, tidak adanya panapih atau kayu yang diukir yang dipasang sekeliling bawah bangunan, namun memiliki palipis atau papan lisplang yang dipasang mengelilingi cucur atap pada rumah.

Rumah Palimasan biasanya ditinggali oleh para bendaharawan istana/kerajaan yang ditugaskan untuk menjaga harta kerajaan, seperti emas dan perak. Namun dari sumber lain juga ada yang mengatakan tipe rumah ini didiami oleh para alim ulama tokoh masyarakat dalam lingkup kerajaan.

7. Rumah Cacak Burung atau Anjung Surung.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikipedia.org)

Rumah Cacak Burung memiliki ciri khas bentuknya apabila dilihat dari atas, yaitu menyerupai bentuk tanda + (positif). Hal ini dikarenakan kepercayaan pada saat itu bahwa tanda atau bentuk tersebut untuk menolak bala bagi para penghuninya.

Rumah ini pun menjadi rumah warga masyarakat biasa, terkhusus bagi mereka yang berprofesi sebagai petani dan pekerja di lingkungan Kesultanan Banjar.

8. Rumah Tadah Alas.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikipedia.org)

Rumah Tadah Alas adalah pengembangan dari Rumah Balai Bini yang disebutkan sebelumnya, yaitu dengan menambahkan satu lapis atap perisai sebagai kanopi paling depan. Atap kanopi inilah yang disebut tadah alas sehingga rumah ini dinamakan Rumah Banjar Tadah Alas.

Rumah ini sendiri dikhususkan untuk didiami oleh warga biasa di dalam lingkup Kesultanan Banjar. Rumah Tadah Alas bisa dijumpai di beberapa lokasi, yang paling banyak bisa dijumpai di daerah Kelayan, Kota Banjarmasin.

9. Rumah Lanting.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(prokal.kalsel.co)

Rumah Lanting adalah rumah rakitan tradisional khas Suku Banjar pada masa Kesultanan Banjar. Meski begitu hingga saat ini masih banyak warga masyarakat yang mendiami rumah Lanting ini. Pada sejarahnya, pembuatan rumah ini tidak terlepas dari sejarah sungai yang memegang peran penting di kehidupan masyarakat Banjar.

Rumah Lanting memiliki pondasi rakit mengapung terdiri dari susunan tiga buah batang pohon kayu yang besar. Rumah ini selalu oleng ketika dihantam oleh gelombang atau ombak yang diakibatkan oleh kapal atau perahu yang melewati sungai. Sesuai dengan lokasinya, rumah Lanting sering dijumpai di daerah pinggiran sungai di daerah Kalimantan Selatan.

10. Rumah Bangun Gudang.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikipedia.org)

Rumah adat Banjar yang satu ini pada sejarahnya sering ditinggali oleh para pedagang Kebanyan yang berasal dari Tionghoa. Salah satu lokasi rumah Bangun Gudang yang bisa dijumpai berada di daerah kelurahan Sungai Jingan, Kota Banjarmasin.

Perbedaan yang paling kentara disbanding rumah adat Banjar lainnya adalah terdapat tiga pintu masuk ke dalam rumah, yaitu di depan, samping kiri dan kanannya. Dan ciri lainnya adalah tidak terdapat 4 buah pilar yang biasanya ada pada teras rumah khas Banjar.

11. Rumah Palimbangan.

11 Ragam rumah adat Suku Banjar ini punya filosofi tersendiri

(wikipedia.org)

Rumah adat satu ini termasuk rumah adat yang besar dan megah di lingkungan Kesultanan Banjar. Hal ini dikarenakan yang mendiami rumah ini biasanya adalah para saudagar kaya maupun alim ulama.

Rumah Palimbangan ini memiliki ciri khas pada bentuk atap dan ornamen ukiran disbanding rumah ada lainnya. Pada bagian luarnya beratap pelana dengan hiasan laying-layang dibagian gunungannya. Bila dilihat sekilas, maka ada kemiripan bentuk dengan rumah khas Jawa tipe Kampung Dara Gepak atau rumah Kampung Lawakan. (agz)