Brilio.net - Pasti tidak mudah menjalani hidup sebagai seorang single parent. Selain mengasuh anak, single parent juga harus tetap memikirkan kehidupan mereka sendiri.

Apa lagi dengan tanggapan orang. Seringkali seorang perempuan yang menjadi single parent dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Tentu ini bukan hal mudah untuk dijalani, karena tak ada perempuan yang sempurna entah janda atau tidak perempuan tersebut.

Hal inilah yang dialami oleh Maya, bukan nama sebenarnya, dia yang menjadi single parent untuk dua orang anaknya harus menerima kenyataan pahit. Awalnya, perempuan 24 tahun ini berkenalan dengan seorang lelaki. Bermula mengobrol di BBM dan Facebook, keduanya semakin dekat.

"Awalnya sih ngobrol di BBM sama Facebook, tadinya saya cuek sama dia. Saya malah bilang kalau saya masih punya suami, tapi dia nggak percaya," ungkap Maya kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa ke 0-800-1-555-999, Rabu (10/2).

Karena Roni, bukan nama sebenarnya, terus mendekatinya lama-lama Maya luluh. Akhirnya mereka berjumpa juga pada suatu hari di bulan Desember tahun lalu. Setelah pertemuan itu mereka semakin dekat.

"Setelah pertemuan itu kita semakin dekat, tapi aku sering ragu. Kita kan berbeda, tapi dia terus ngeyakinin saya," ungkap Maya.

Mereka mulai serius, berniat berjuang bersama-sama untuk masa depan. Maya mulai menaruh harapan pada Roni. Sampai suatu ketika dia mengetahui orangtua Roni tak menyetujui hubungan tersebut.

"Saya mau menyerah saja, saya kan sadar posisi saya. Tapi dia terus meyakinkan saya, berjuang bersama gitu. Apapun yang terjadi aku harus semangat kata dia, makanya aku semakin percaya," kisah Maya.

Maya yang semakin yakin dengan Roni karena perjuangan lelaki tersebut harus menelan kekecewaan. Beberapa bulan setelahnya, mendadak Roni berubah. Roni memutuskan semua komunikasi.

"Dia delkon saya di BBM, Facebook juga diblokir. Saya SMS nggak dibales, akhirnya saya telepon dan diangkat. Dia bilang dia dijodohin, dia bilang sih dia sebenarnya nggak mau tapi orangtua memaksa. Orangtuanya bilang, kalau dia menolak perjodohan nggak apa-apa tapi nggak boleh menjalin hubungan dengan saya lagi," pungkas Maya.

Tentu Maya memiliki kesadaran mengapa orangtua Roni melarang hubungan mereka. Maya tentu terluka, tapi Maya pasti mendapat yang terbaik. Bukan lelaki yang hanya mengumbar janji, berjuang hanya sebatas ungkapan di mulut. Maya, semangat ya!

Cerita ini disampaikan oleh Maya melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!