Brilio.net - Pastinya kamu sudah nggak asing lagi dengan frasa. Saat pembelajaran materi Bahasa Indonesia akan mudah ditemukan pengetahuan tentang frasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frasa adalah gabungan kata yang bersifat nonpredikatif, yang mana frasa hanya terdiri dari salah satu fungsi, bisa dari subjek maupun juga terdiri dari verba atau bisa diawali dengan preposisi.

Frasa merupakan satuan sintaksis yang berada di atas kata dan di bawah klausa. Frasa tidak dapat dipisahkan, sebab jika frasa dipisah maka akan mengubah makna dari suatu kalimat. Maka dari itu, jika akan mengubah atau memindahkan kata harus dilakukan secara keseluruhan.

Lebih lanjut, berikut ulasan mengenai pengertian dan jenis dari frasa, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (24/5).

Pengertian Frasa.

Frasa adalah kombinasi kata © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Berikut ini pengertian frasa menurut para ahli.

1. Cook, 1971.

Frasa adalah satuan linguistik yang secara potensial merupakan gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa.

2. Ramlan, 1996.

Ramlan mengatakan bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.

3. Arifin, 2008.

Frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata dengan kata yang sifatnya tidak predikatif atau non-predikatif.

 

 

Jenis Frasa

Frasa adalah kombinasi kata © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

1. Jenis frasa berdasarkan unsur-unsur dalam strukturnya.

Frasa dapat diklasifikasi menjadi dua yaitu frasa eksosentris dan endosentris.

a. Frasa eksosentris.

Frasa eksosentris adalah frasa yang semua unsurnya tidak berdistribusi sama dengan frasanya. Dalam frasa ini tidak terdapat unsur pusat. Sebab frasa eksosentris memiliki dua unsur, yaitu penghubung dan sumbu. Penghubung diisi dengan preposisi dan sumbu diisi dengan kata atau kelompok kata.

Contohnya:

- Di rumah
- Di sekolah
- Dengan ayahnya
- Oleh guru tersebut

b. Frasa endosentris.

Frasa endosentris adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu unsurnya saja.

Contohnya:

- Ayah ibu sedang pergi (koordinatif)
- Jalan itu sedang diperbaiki (atributif)

2. Jenis Frasa berdasarkan kedudukan unsur-unsurnya.

Berdasarkan kedudukan unsur-unsurnya frasa dibedakan menjadi dua, berikut ini penjelasannya.

a. Frasa bertingkat.
Frasa bertingkat adalah frasa yang memiliki kaitan unsur-unsurnya tidak sederajat. Kategori kata unsur-unsurnya tidak sama karena satu di antara unsur menjadi pusat atau inti.

Contohnya:
- Baju baru
- Rumah ini
- Kakak saya

b. Frasa setara.
Frasa setara adalah frasa yang memiliki kaitan unsur-unsurnya setara atau sederajat. Frasa jenis ini ditandai dengan adanya kesamaan kata.
Contohnya: sopan santun, kakak adik, tinggi besar, keluar masuk.

3. Jenis frasa berdasarkan kelas katanya.

Berdasarkan kelas katanya frasa dibedakan menjadi empat, berikut ini penjelasannya.

a. Frasa nomina.
Frasa nomina adalah frasa yang memiliki inti berupa kata benda dalam suatu kalimat. Contohnya, gelas kami, baju kotor, jam dinding.

b. Frasa verba.
Frasa verba merupakan frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja atau verba dan sebagai pengganti kata kerja dalam suatu kalimat. Contohnya, sedang makan, ingin pulang, akan terancam.

c. Frasa adjektiva.
Frasa adjektiva adalah frasa yang mengisi predikat dalam klausa adjektiva. Umumnya, frasa ini memiliki fungsi untuk menyatakan kualitas yang diberi penekanan dengan penambahan kata sangat, agak, terlalu, cukup, paling, dan harus.
Contohnya, sakit sekali, begitu panas, amat berbahaya.

d. Frasa preposisi.
Frasa preposisi adalah gabungan preposisi dengan pelengkapnya. Frasa ini mempunyai kata depan sebagai petunjuk atu unsur yang diikuti oleh kata atau kelompok kata yang bukan klausa, berdiri sendiri sebagai penanda.

Sumber: Kadaruddin. 2015. Translation Skill. Penerbit Deepublish.