Brilio.net - Kini banyak orang yang mulai memperhatikan tentang keamanan pangan terutama pada kebutuhan yang mereka makan sehari-hari. Kebanyakan produk makanan seperti makanan olahan, sayuran, biji-bijian, produk susu, dan daging segar yang sering kita lihat di toko, ada indikator yang membantu kita untuk menentukan apakah produk tersebut masih aman untuk dikonsumsi.

Tanggal kedaluwarsa sebagai label jadi indikator penting dalam produk yang akan kita makan. Dalam beberapa produk makanan mentah seperti telur, adanya label dan tanggal kedaluwarsa akan membantu dalam memilih telur yang layak konsumsi. Namun di pasaran ada terlalu banyak versi label yang cukup membingungkan, ya nggak?

Dilansir brilio.net dari laman Wittyfeed, Senin (30/5), tiga label pada kemasan telur yang perlu diperhatikan adalah Plant Number, Pack Date (Julian Date), dan 'Sell By' atau 'Best Before Date'. Dari ketiga label tersebut, 'Sell By' paling sering kita perhatikan. Padahal sebenarnya kita hanya perlu fokus pada 'Julian Date'.

Julian Date adalah kode tiga digit yang mengacu pada tanggal yang tepat telur dikemas. Adapun menurut ketentuan Badan POM RI tentang penulisan batas kedaluwarsa pada label pangan secara umum memang dilaksanakan dengan mencantumkan bulan dan tahun, sepanjang tidak ditulis dalam 4 digit angka.

BACA JUGA: Wanita berpinggul besar gampang melahirkan? Mitos atau fakta nih?

Jadi setelah kamu mengetahui tanggalnya, kamu akan mengetahui berapa lama sebaiknya telur harus disimpan. Periode yang cukup untuk dikonsumsi telur harus disimpan dengan baik selama 4-5 minggu. Namun harus selalu diingat bahwa telur dengan label 'best before' hanya akan terjamin jika disimpan sesuai petunjuk pada label, misalnya 'simpan di tempat yang kering dan sejuk' atau 'simpan di kulkas setelah dibuka'.

label pada telur © 2016 brilio.net

'Best Before' sendiri lebih mengarah pada kualitas bukan keselamatan atau keamanan dalam pengonsumsian. Jadi, ketika tanggal sudah lewat, tak berarti telur berbahaya tapi mungkin akan kehilangan rasa dan tekstur.

Telur tetap dapat dimakan setelah masa 'best before' berlalu asalkan dimasak sampai matang dimana bagian putih dan kuningnya padat. Dengan demikian bakteri seperti Salmonella bisa terbunuh dan tak membahayakan siapapun yang ingin bahkan dianjurkan untuk mengonsumsi telur.