Pandemi Virus Corona Covid-19 yang menyebar begitu cepat membuat semua orang harus benar-benar menjaga diri dengan hidup bersih dan dianjurkan untuk tetap berada di rumah agar penyebarannya cepat berakhir. Situasi ini sangat berdampak terhadap stabilitas sosial dan ekonomi, terutama terhadap pekerja yang mengandalkan penghasilan hariannya untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Ojek online adalah salah satu profesi yang sangat dirugikan dan berisiko di tengah wabah Virus Corona ini karena harus berhadapan dengan pelanggan yang belum jelas kondisinya. Selain itu, himbauan pemerintah yang menganjurkan masyarakat untuk tetap dirumah juga membuat sepi pelanggan ojek online.

Wabah ini menyebabkan turunnya pendapatan mitra ojek online secara signifikan. Atas dasar itu Gojek menyiapkan berbagai langkah kebijakan untuk mengantisipasi dampak virus Corona terhadap mitra kerja. Di antaranya seperti bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi taksi dan ojek online yang tidak dapat bekerja karena terpapar virus, menghentikan sementara cicilan seperti premi asuransi dan kredit kendaraan, menyediakan peralatan kesehatan seperti masker, hand sanitizer, vitamin dan disinfektan bagi pengemudi. Gojek juga menerapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk keselamatan pengemudi dari paparan virus korona dengan cara menghimbau konsumen membawa helm pribadi dan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah menyentuh pintu mobil, serta wajib memakai masker jika merasa tidak enak badan.

Pemerintah pun tengah mengkaji kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk menangani masalah yang terjadi di sektor ekonomi dan bisnis, khususnya untuk sektor informal seperti ojek online. Alhasil, Presiden Jokowi pun berjanji akan memberikan keringanan dalam pembayaran angsuran kredit motor untuk para driver ojek online selama satu tahun.

Ojek online menjadi garda terdepan untuk urusan akomodasi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Karena di tengah Social Distancing ini membuat ojek online sangat penting peranannya dalam jasa pengantaran barang. Oleh sebab itu, ojek online akan lebih difokuskan dalam urusan deliver barang.

Senada dengan hal tersebut, Kementrian Perhubungan juga menghimbau kepada driver ojek online untuk lebih fokus pada pengantaran barang dibanding penumpang. Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati menyebutkan adanya peluang di tengah kondisi saat ini, yaitu jasa pengiriman barang.

"Kami imbau ke pengemudi sekarang mungkin pengantaran orang turun. Tapi bisa dibilang pengantaran barang tinggi, mungkin ada peluang ini. karena orang andalkan ojol," tuturnya dalam video conference, Jumat (20/3/20).

Adita juga meminta adanya peningkatan pelayanan terhadap keselamatan dan kesehatan konsumen. "Yang penting protokol keselamatan dan kesehatan itu mungkin bisa diterapkan protokol lebih baik," katanya.

Kondisi sulit yang dialami driver ojek online saat ini pun mencuri perhatian dari banyak pihak, seperti gerakan donasi, perusahaan, hingga individu pun turut memberi sumbangsih semampunya untuk saling menguatkan sebagai wujud rasa solidaritas. CEO Landscape Indonesia, Agus Sari membuka donasi melalui kitabisa.com untuk menggalang dana yang akan ditujukan kepada para driver ojol. Terhitung sejak 18 Maret 2020 telah terkumpul dana lebih dari 100 juta. Bentuk penyaluran donasi ini berupa pembagian makanan gratis untuk para driver ojek online yang dilakukan di beberapa tempat, seperti Bintaro, Depok, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Kebayoran Lama. Aksi bagi-bagi makanan gratis ini disambut baik oleh para driver ojek online.Para driver ojek online juga bertugas untuk membagikan makanan gratis kepada rekan-rekan sesama driver ojek online yang berada di lokasi yang jauh dari titik pembagian.

Perusahaan ojek online juga melakukan hal yang tidak jauh berbeda. Seperti Grab yang menambahkan fitur menu Editor pada aplikasi mitra merchant pilihan GrabFood yang memungkinkan mereka untuk menambahkan menu khusus untuk para mitra driver Grab. Selain Grab, ada pula Gojek yang mengumumkan peluncuran dana bantuan untuk meringankan beban mitra driver, merchant dan mitra lain yang menerima dampak perlambatan ekonomi akibat wabah virus corona. Co-CEO dan jajaran menejemen senior Gojek akan mendonasikan 25% dari gaji tahunan mereka selama 1 tahun ke depan menjadi dana bantuan yang dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk Gojek.

Pihak dari perusahaan ojek online juga menghimbau masyarakat untuk memberikan uang tips bagi para driver ojek online.Hal ini dirasa perlu karena melihat penghasilan para driver ojol yang menurun secara drastis. Pemasukan yang tidak pasti tiap harinya, berbeda dengan pekerja formal yang bisa menerapkan WFH (work from home) atau bekerja dari rumah. Sedangkan driver ojol yang harus turun ke jalan dengan penuh resiko keselamatan dan kesehatan.

Sudah sepatutnya kita harus peduli kepada sesama yang membutuhkan dengan membantu mereka dalam bentuk donasi atau bantuan lain yang dapat meringankan masyarakat yang profesinya terkena dampak langsung wabah virus Corona. Tidak hanya driver ojek online, namun semua yang membutuhkan uluran tangan sesamanya agar dapat meringankan beban mereka. Semoga wabah virus Corona ini dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih sadar dan peduli terhadap lingkungan dan membantu sesamanya yang lebih membutuhkan.