Antrean panjang dan spanduk promosi di mana-mana, itulah pemandangan ketika kamu berjalan-jalan di dalam mall. Seperti yang diketahui, di dunia yang serba digital ini ada saja cara untuk membuat suatu hal sesederhana mungkin, salah satunya dalam proses bertransaksi. Siapa sih yang tidak tahu atau belum pernah mencoba menggunakan dompet digital? Dengan berbekal satu alat genggam saja kamu sudah bisa menikmati banyak kemudahannya.

Dompet elektrik ataue-wallet sendiri merupakan aplikasielektronik yang digunakan untuk bertransaksi secara online melaluiponsel cerdas yang kegunaannya hampir sama dengan kartu kredit atau debit. Tren dompet cerdas ini menjadi popular dikarenakan teknologi masa kini yang berkembang sangat pesat, termasuk perkembangan dunia e-commerce. Selain itu e-wallet juga mengadakan promosi besar-besaran seperti memberikan program cashback bagi penggunanya hingga pernah ada di angka 90%, sangat besar bukan?

Mengadakan promosi yang sangat menarik ini bukan hal yang mudah karena perusahaan start-up sendiri harus mengeluarkan modal yang sangat banyak. Hal ini sering disebut dengan istilah bakar duit. Banyak pertanyaan jika perusahaan-perusahaan tersebut menghentikan promosi yang mereka miliki saat ini, apakah penggunanya akan tetap setia? Mengapa mereka berani menggelontorkan uang sebanyak ini hanya untuk promosi?

Namun, bagaimana tanggapan masyarakat mengenai tren dompet digital ini? Dari beberapa orang yang saya temui mereka beraggapan bahwa e-wallet sangat praktis, promonya juga menarik, cashback di banyak gerai makanan. Selain itu mereka sangat suka karena e-wallet juga berkolaborasi dengan alat untuk bertransportasi.

E-wallet bagi mereka mungkin akan sulit jika digunakan oleh orang-orang generasi Baby Boomers karena secara tidak langsung memang mereka tidak jago dalam bidang teknologi dan tidak seperti anak muda saat ini yang hidup di era modern penuh dengan kecanggihan. Mulai dari mendigitalkan kendaraan umum, SPBU, kedai-kedai elpiji, dan lainnya. Seperti tol yang hanya dengan menggunakan kode QR. Dari hal ini bisa terlihat persaingan yang sangat ketat di antara dompet-dompet digital, mulai dari bersaing keunggulan, promosi, dan tak lupa agenda bakar duit. Namun semua ini kembali lagi kepada pengguna, lebih memilih yang mana.

Tren dompet digital ini semakin marak dan banyak menjamur. Banyak sekali perusahaan yang mengeluarkan aplikasi-aplikasi yang beraneka ragam dikarenakan beberapa alasan berikut ini.

1. Membantu pemantauan siklus bisnis.

Tren e-wallet: Ladang digital perusahaan penyedia dompet elektronik

Dengan adanya aplikasi dompet digital membuat perusahaan start up besar yang menjual barang-barang online ingin berkolaborasi dengan perusahaan dompet digital. Dengan adanya pemantauan dan data yang didapat dari penggunanya, perusahaan start up akan lebih mudah dalam memantau keluar masuknya uang dari proses pembelian.

2. Mendapatkan screen record data konsumen.

Tren e-wallet: Ladang digital perusahaan penyedia dompet elektronik

Dari banyaknya proses pembayaran, data dari pembelian konsumen, mulai dari hal apa yang mereka suka, mereka beli, dan bayarkan akan terlihat. Data tersebut akan sangat membantu karena bisa terlihat tren pasar saat ini. Seperti contoh saat sedang terkenalnya minuman boba, banyak sekali konsumen yang membeli boba, mulai dari food delivery atau membayar langsung di outlet-nya. Selain membantu perusahaan mengerti keinginan konsumen, data ini akan menjadi aset penting ke depannya.

3. Membuat brand image yang baru.

Tren e-wallet: Ladang digital perusahaan penyedia dompet elektronik

Seperti yang kita ketahui, di Indonesia sendiri terdapat pemain di ranah e-wallet yang telah mendapatkan lisensi resmi. Selain itu pada tahun 2018 data Bank Indonesia juga mencatat transaksi e-wallet di Indonesia mencapai USD1,5 miliar (Rp21,3 triliun).Berdasarkan data Q2 2019 yang didapatkan dari App Annie, daftar lima besar aplikasi e-wallet dengan pengguna aktif bulanan terbanyak masih diduduki oleh pemain lokal yaitu Go-Pay, OVO, DANA, LinkAja, dan Jenius. Namun seperti salah satu bank besar di Indonesia, mereka mengeluarkan aplikasi DANA. Hal ini mereka lakukan agar tidak tertinggal dengan teknologi baru saat ini dan akan membuat brand image baru bagi bank tersebut, yaitu bank yang bisa mengikuti kemajuan teknologi saat ini dan mempermudah penggunanya dalam bertransaksi dengan kartu kredit.

Dari keuntungan-keuntungan di atas, hal ini menggiring banyak sekali perusahaan yang berlomba-lomba memberikan fasilitas terbaik dalam menghadirkan aplikasi dompet digital. Sekarang kita jadi tahu kan mengapa ladang aplikasi dompet-dompet cashless saat ini tumbuh di mana-mana. Jadi sudah ada aplikasi apa aja nih di smartphone kamu? Yuk, mari coba dompet digital dan nikmati kemudahannya. Selamat datang di QR Code society!