Dalam sebagian kepercayaan, sirkumsisi atau yang lebih dikenal dengan istilah sunat memang telah menjadi tradisi tersendiri. Di Indonesia, agama Islam, adalah salah satu agama yang menganjurkan tradisi ini.

Selain masalah kepercayaan, diakui sunat juga sangat dianjurkan secara medis. Sebuah pemberitaan dari media BBCmenyebutkan jika Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat menyatakan terdapat data yang menjelaskan jika sunat dapat mengurangi berbagai resiko atas masalah kesehatan, sepertikanker penis, infeksi saluran air seni, dan penularan penyakit seksual semacam HIV.

Mengenai praktik sunat ini, walaupun di negara-negara Barat masih terdapat polemik, ada sebuah perusahaan jual beli online, Amazon, yang menawarkan paket alat latihan sirkumsisi yang dapat dilakukan sendiri.Pada paket tersebut terdapat model alat kelamin anak laki-laki berupa boneka tiruan serta sejumlah alat bedah.

Begini bentuk alat sunat yang sempat bikin heboh

Untuk harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 7 juta hingga Rp 8,5 juta tergantung kelengkapan dan model. ESP adalah penjual pihak ketiga yang memasarkan alat ini melalui laman jual beli Amazon tersebut.

Namun ternyata alat ini memunculkan kontroversi di Inggris. Sebuah organisasi sekuler nasional (NSS) mendalangi aksi pelarangan atas penjualan alat latihan sunat tersebut. Pada pernyataannya,Dr Antony Lempert, ketua NSS, menyampaikan jika penjualan tersebut dapat menimbulkan bahaya hingga kematian.

"Kami khawatir penjualan produk ini dapat memancing orang-orang yang tidak memiliki kualifikasi medis melakukan tindakan operasi pada linkungan non-klinis pada bayi, yang dapat menyebabkan bahaya serius,"ungkapnya pada Metro.

Begini bentuk alat sunat yang sempat bikin heboh Pada akhirnya penjualan produk ini kini telah dilarang untuk dipasarkan di Inggris dan telah dihapus dari laman jual beli Amazon UK, walaupun masih tersedia di pasar Amerika Serikat.

Memang sangat jelas jika penjualan produk sejenis memerlukan keahlian dan sertifikasi medis yang hanya dapat diperoleh melalui institusi resmi yang berwenang. Sehingga apapun alasannya, bagi mereka yang belum terlatih sangat tidak dianjurkan untuk mencoba menggunakan alat sarat resiko cidera ini.