Kasus pertama Covid-19 dilaporkan pada 31 Desember 2019 di Wuhan, Cina yang selanjutnya menyebar ke seluruh dunia. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah mendeklarasikan virus Corona sebagai Global Health Emergency yang menjadikannya pandemi global.

Pandemi menurut KBBI didefinisikan sebagai wabah yang terjadi secara serempak di mana-mana dan meliputi daerah geografi yang luas. Nah, sebelum Covid-19 terdapat beberapa pandemi juga yang ternyata pernah terjadi di dunia. Yuk, simak 5 pandemi yang menewaskan banyak jiwa sebelum Covid-19.

1. Kolera: Tahun 1817 - Sekarang.

Sebelum Covid-19, 5 pandemi ini pernah menewaskan banyak jiwa

Kolera merupakan penyakit diare akut yang dapat berakhir kematian dalam beberapa jam apabila tidak diatasi. Belum jelas kapan tepatnya Kolera pertama menyerang manusia, namun pandemi Kolera pertama muncul di delta Sungai Gangga dekat Kalkuta, India pada 1817 yang dengan cepat menyebar ke seluruh India hingga ke Amerika dan Eropa.

Pada awalnya masyarakat luas menyakini Kolera disebabkan oleh udara buruk, namun prasangka ini dibantah oleh dokter asal Inggris, John Snow yang dapat membuktikan bahwa penyebab sesungguhnya adalah saluran air minum yang tidak higienis. Meskipun Kolera telah menyerang 120 negara, namun saat ini Kolera telah jarang ditemukan di negara-negara maju. Sebaliknya Kolera menjadi salah satu permasalahan kesehatan di negara miskin yang tidak memiliki akses ke air minum yang bersih bersih dan pengolahan limbah yang memadai.Menurut laporan WHO, para peneliti memperkirakan setiap tahunnya terdapat 1,3 juta - 4 juta kasus Kolera dengan 21.000-143.000 kasus kematian akibat Kolera di seluruh dunia.

2. Flu Spanyol: Tahun 1918 - 1919.

Sebelum Covid-19, 5 pandemi ini pernah menewaskan banyak jiwa

Flu Spanyol disebabkan oleh virus H1N1. Flu Spanyol pertama kali teridentifikasi pada personel militer Amerika Serikat tahun 1918 dan terus menyebar ke seluruh dunia hingga tahun 1919. Menurut Centre for Disease Prevention and Control, selama periode hanya dua tahun tersebut diperkirakan 500 juta orang atau sepertiga populasi dunia terinfeksi virus ini dengan angka kematian sekitar 50 juta orang di seluruh dunia.

Dalam riset jurnalis BBC World Service, Fernando Duarte, menjelaskan Flu Spanyol tercatat menewaskan lebih banyak orang daripada Perang Dunia I. Korban terparah Flu Spanyol diketahui merupakan kelompok usia 20-40 tahun, berjenis kelamin pria, dan warga di negara-negara miskin.

Tanda dan gejala Flu Spanyol pada gelombang pertama dimanifestasikan dengan menggigil, demam, dan kelelahan serta dapat sembuh dalam beberapa hari. Namun pada gelombang kedua penyakit ini sangat menular dan penderitanya dapat meninggal dalam beberapa hari atau jam karena gejala penyakit yang berkembang.

3. HIV/ AIDS : 1920 - Sekarang.

Sebelum Covid-19, 5 pandemi ini pernah menewaskan banyak jiwa

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, ASI, cairan sperma dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi. HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan dan proses persalinan.

Gejala AIDS bervariasi tergantung pada tahap infeksi dan biasanya baru menunjukkan gejala saat infeksi semakin melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti penurunan berat badan, demam, diare, batuk bahkan menunjukkan gejala penyakit menular seperti TB Paru. Menurut beberapa sumber kasus pertama AIDS dipercaya terjadi di Republik Demokratik Kongo pada sekitar tahun 1920, namun belum diketahui jumlah yang terinfeksi serta bagaimana tanda, gejala dan penularannya. Baru sekitar tahun 1980an kasus AIDS didokumentasikan.

Sejak menjadi epidemi terdapat 75 juta jiwa terinfeksi virus HIV dan 32 juta di antaranya meninggal. Hingga akhir 2018, terdapat 37,9 juta orang hidup dengan HIV. Jumlah ini diperkirakan setara dengan 0,8% orang dewasa berusia 15-49 tahun di seluruh dunia.

4. Ebola : 1976- Sekarang.

Sebelum Covid-19, 5 pandemi ini pernah menewaskan banyak jiwa

Ebola pertama kali teridentifikasi pada tahun 1976 setelah dua wabah demam berdarah beruntun terjadi di Afrika Tengah. Wabah pertama terjadi di Republik Demokratik Kongo di sebuah desa dekat sungai Ebola, asal nama penyakit ini dan selanjutnya disusul wabah kedua yang terjadi di sekitar Sudan Selatan.

Gejala Ebola muncul 2-21 hari setelah kontak dengan virus. Ebola dimanifestasikan dengan demam, nyeri otot, nyeri perut, sakit kepala, diare, muntah, perdarahan atau memar yang tidak dapat dijelaskan, mata merah, ruam kulit bahkan cegukan pada stadium akhir. Transmisi Ebola terjadi melalui dua cara, yaitu kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti kelelawar buah dan kontak langsung dengan cairan tubuh dan benda yang telah dikontaminasi orang yang telah terinfeksi Ebola. Meskipun jangkauan penyebaran virus Ebola cenderung lebih terbatas namun virus ini membunuh kurang lebih 11 ribu jiwa dari sekitar 28 ribu jiwa yang terinfeksi.

5. Flu Babi: 2009 - 2010.

Sebelum Covid-19, 5 pandemi ini pernah menewaskan banyak jiwa

Pandemi Flu Babi pertama diidentifikasi di Meksiko pada April 2009. Virus penyebab Flu Babi ini merupakan mutasi virus yang menyerang babi, burung, dan manusia. Flu Babi ditetapkan WHO menjadi pandemi global pada tahun 2009 dan berakhir pada tahun 2010.

Tanda dan gejala Flu Babi dimanifestasikan dengan demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler atau pengap, mata merah dan berair, pegal-pegal, sakit kepala, kelelahan, diare hingga muntah. Masa inkubasi Flu Babi terjadi sekitar 1-3 hari setelah terpapar virus ini. Menurut Centre for Disease Prevention and Control, Flu Babi menginfeksi 1,4 miliar orang di seluruh dunia dan menewaskan 151.700-575.500 orang.

Setelah mengetahui 5 pandemi tersebut semoga kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Stay healthy and stay safe wherever you are!