Ronaldinho ulang tahun ke-39, ini 11 kehebatan aksinya

Ronaldo de Assis Moreira atau yang lebih dikenal dengan nama Ronaldinho Gacho baru saja merayakan hari jadinya ke-39 pada tanggal 21 Maret lalu. Legenda Brasil yang lahir di daerah Porto Alegre ini dikenal sebagai salah satu pemain berteknik paling tinggi di dunia. Banyak aksi-aksinya yang menghibur penggemar sepak bola selama dia membela klub Gremio, Paris Saint-Germain, Barcelona, AC Milan dan sebagainya.

Ternyata ada beberapa pemain yang sama-sama berulang tahun pada tanggal 21 Maret lalu, mereka antara lain pemain Barcelona Jordi Alba, pemain Atletico Madrid Antoine Griezmann, Legenda Jerman Lothar Matthaus, serta manajer timnas Belanda Ronald Koeman. Salah satu hal yang mirip di antara mereka adalah banyaknya tropi yang telah mereka kumpulkan selama berkarir di dunia sepak bola. Mungkin pesepak bola yang lahir di tanggal tersebut mempunyai bakat khusus yang spesial.

Selama berkarir, sudah banyak tropi serta gelar yang telah dikumpulkan pemain bergigi tongos ini, antara lain tropi La Liga Spanyol, Serie A Italia, UEFA Champions League, juara Copa America, juara Piala Dunia 2002, serta gelar-gelar pribadi seperti FIFA World Player of the Year 2004 & 2005, Ballon d'Or 2005, FIFPro World Player of the Year 2005 & 2006, dan masih banyak lagi. Dengan banyak prestasi serta kemampuannya dalam mengolah bola, tidak heran banyak pemain sepak bola muda yang mengidolakannya. Dia juga dikenal sebagai pemain yang ramah serta sangat murah senyum, sehingga membuatnya menjadi favorit penonton umum dimanapun.

Setelah pensiun di klub Fluminense pada tahun 2015, dia melanjutkan karir sebagai pemain Futsal di India tahun 2016 dan 2017 bersama Ryan Giggs, Paul Scholes, Mchel Salgado, Hernn Crespo serta pemain Futsal legendaris asal Brasil Falco. Tahun lalu Ronaldinho terlibat masalah terlilit hutang dan tidak punya uang karena kegemarannya mengunjungi klub malam serta mengoleksi super cars. Kini dia terlihat lebih aktif di Instagram dan menerima banyak endorsement, mungkin untuk menghindari kebangkrutan.

Dalam artikel ini, seorang jurnalis bernama Jack Lang mengumpulkan 11 aksi terhebat Ronaldinho di website fourfourtwo.com. Aksi-aksi hebat tersebut dilakukan saat dia masih muda dan ketika berada di puncak performanya. Simak kehebatan Ronaldinho di daftar berikut ini.

1. Memperdaya Dunga (1999).

Ronaldinho memulai karir sepak bola profesional di klub Gremio Brasil, saat dia masih berumur 18 tahun. Tak butuh waktu lama untuk menjadi favorit pendukung Gremio, Ronaldinho memesona mereka dengan ketrampilannya dengan gayanya yang menghibur serta bersemangat. Salah satu yang diingat penonton adalah saat dia berlaga di Final Rio Grande do Sul melawan musuh bebuyutan Gremio yaitu klub Internacional. Di klub tersebut ada Dunga, kapten pemenang Piala Dunia 1994, yang kemudian diperdayanya dua kali dalam pertandingan tersebut. Beberapa tahun kemudian Ronaldinho mengatakan bahwa sebenarnya dia ingin melakukan lebih banyak, tapi Dunga kabur darinya. Dia berkata bahwa sengaja melakukan latihan khusus untuk menghadapi Dunga.

2. "OLHA O QUE ELE FEZ!" (1999).

Ronaldinho dipanggil oleh timnas Brasil untuk menghadapi Copa America 1999, dan telah menjadi bahan perbincangan karena permainan hebatnya melawan Internacional. Remaja tersebut tampil dalam pertandingan persahabatan melawan Latvia, tapi golnya saat melawan Venezuela menjadikannya pusat perhatian. Ronaldinho mencetak gol kelima Brasil dalam pertandingan tersebut, dan komentator Galvo Bueno berteriak "Olha o que ele fez!" atau "lihat apa yang dia lakukan" berkali-kali karena mengagumi skill Ronaldinho dalam memperdaya dua pemain lawan.

3. Tendangan Bebas Lawan Inggris (2002).

Dalam pertandingan Piala Dunia 2002 Korea - Jepang, Brasil tampil melawan Inggris. Kleberson dilanggar oleh Paul Scholes, dan Ronaldinho melakukan tugasnya mengerjakan tendangan bebas. Ternyata tendangannya tidak mencapai rekan-rekannya di depan gawang tapi langsung meluncur ke gawang tanpa dapat dijangkau oleh kiper David Seaman. Banyak wartawan yang bertanya apakah Ronaldinho bermaksud memberi umpan atau melakukan tembakan ke gawang, dan berkali-kali dia menjawab bahwa dia memang bermaksud melakukan tembakan.

4. Gol Terbaik Ligue 1 Tahun 2003 Lawan Guingamp.

Dalam dua tahunnya berkarir bersama PSG, Ronaldinho melakukan beberapa aksi yang dikenang dalam waktu lama. Salah satunya adalah ketika klubnya bertanding melawan Guingamp, Ronaldinho melewati beberapa pemain antara lain Didier Drogba yang masih muda. Dia memperlihatkan eksplosivitas serta keseimbangan hebat, melewati pemain bertahan lawan, serta mencungkil bola di atas kiper. Mantan pemain Guingamp, Christophe Le Roux, berkata bahwa Ronaldinho menggunakan seluruh bagian kakinya untuk membawa bola. Dan klip Youtube tersebut merupakan salah satu yang memuat gol terhebat, sehingga Le Roux dapat bangga berkata kepada anaknya bahwa dia ada dalam video tersebut.

5. Selamat Datang Di Barcelona (2003).

Setelah pindah dari PSG ke Barcelona, Ronaldinho tampil di pertandingan debut melawan Athletic Bilbao yang berakhir dengan kemenangan 1-0. Lalu di pertandingan keduanya melawan Sevilla, Ronaldinho mencetak gol debut, setelah menggiring bola dari tengah lapangan, melewati dua pemain Sevilla yaitu Jos Luis Mart dan Francisco Casquero, dan melakukan tembakan keras jarak jauh yang tak dapat dijangkau oleh kiper Antonio Notario. Pertandingan berlangsung malam hari pukul 01.30, dan ketika penonton mulai mengantuk, mereka langsung bangun melihat gol indah ini.

6. Gol Indah Lawan Osasuna (2004).

Selain berkompetisi di La Liga bersama Barcelona, Ronaldinho juga berusaha meraih gelar gol terbaik musim ini. Salah satu golnya ke gawang Osasuna sangat indah dan dilakukan dengan teknik sangat tinggi. Menerima bola di depan gawang, Ronaldinho mengangkat bola dua kali serta membalik badan dan melakukan tendangan overhead. Majalah Sport menyebut gol ini sebagai "gol film bioskop". Dan manajer Barcelona, Frank Rijkaard, mengatakan bahwa gol ini indah, serta dilakukan dengan teknik sempurna.

7. Gol Ajaib vs Chelsea (2005).

Ini bukan ilusi mata, dan butuh beberapa detik serta beberapa kali tayangan ulang untuk mengerti bagaimana Ronaldinho menyarangkan bola di antara kerumuman pemain Chelsea. Ternyata dia menggunakan ujung jari kaki tanpa ancang-ancang serta menendang bola ke pojok gawang. Ini bukan gol sensasional yang indah, tapi mengandung unsur pragmatis yang sederhana namun bisa dinikmati.

8. Hancurkan Real Madrid (2005).

Butuh hal tertentu untuk mendapat sebuah pengakuan. Bagi pemain Barcelona, yang paling penting adalah kehebatan saat melawan musuh bebuyutan mereka yaitu Real Madrid. Dan Ronaldinho melakukan hal tersebut dalam pertandingan El Clasico tanggal 19 November 2005. Dia menginspirasi rekan-rekannya menang 3-0 di kandang lawan, dengan menyumbang 2 gol, dan meneror daerah pertahanan lawan sepanjang pertandingan. Setelah pertandingan usai, dia mendapat tepuk tangan dari pendukung tuan rumah, dan Ronaldinho berkata bahwa dia tak akan dapat melupakan hal tersebut.

9. Gol Tendangan Overhead vs Villarreal (2006).

Kebanyakan pemain akan melakukan heading saat menerima umpan chip dari Xavi, walaupun posisinya terlalu rendah. Tapi Ronaldinho bukanlah kebanyakan pemain, dia akan berpikir bagaimana caranya mencetak gol dalam keadaan seperti itu. Akhirnya dia memutuskan untuk menerima bola dengan dada, dan melakukan overhead kick yang sangat rendah.

10. Pertarungan Antar Generasi (2011).

Setelah berkelana di AC Milan, Ronaldinho kembali ke tanah air dan membela klub Flamengo. Dalam satu pertandingan, dia bertemu dengan pemain muda yang baru menanjak, yaitu Neymar Jr. Santos yang dibela oleh Neymar unggul dahulu 3-0 di babak pertama, tapi Ronaldinho akhirnya mencetak hattrick dan membawa Flamengo menang dengan skor 5-4. Pertandingan ini bagaikan lokasi penyerahan tongkat estafet dari Ronaldinho terhadap Neymar.

11. Menggunakan Botol Air Minum (2013).

Di pertandingan ini, Ronaldinho tidak mencetak gol, tapi melakukan trik yang sangat pintar. Menunggu dilakukannya lemparan ke dalam, dia meminta air minum kepada kiper Sao Paulo, Rogerio Ceni. Ceni memberi minum kepada pemain Atletico Mineiro tersebut, tapi setelah selesai, Ronaldinho tidak kembali ke deretan pemain belakang Sao Paulo, tapi menuju pinggir. Dia tidak terjebak oleh aturan offside karena berada lebih jauh dari jarak antara rekannya dengan gawang, dan setelah menerima bola, Ronaldinho memberikan assists kepada temannya. Banyak penggemar Sao Paulo yang menuduhnya sengaja melakukan trik tersebut, tapi Ronaldinho bersikukuh bahwa dia tidak merencanakannya terlebih dahulu.