Bulan Ramadan datang, pasti di pikiran kita adalah akan menahan lapar dan haus yang lebih lama bahkan sangat lama rasanya. Ada juga yang antusias menunggu datangnya Ramadan karena kita bisa berkumpul dengan sanak saudara dan temen dekat, bahkan kita melihat perayaan awal atau tradisi di berbagai daerah. Di daerah sendiri pun perayaannya sangat meriah dan hanya terjadi setahun sekali, seperti pawai obor, bersih-bersih masjid, dan kegiatan lain yang kita kerjakan bersama dengan warga lingkungan rumah di mana kita kadang jarang bertemu karena sibuk dengan aktivitas masing masing.
Tapi hal-hal sepele dan kecil yang kita kerjakan secara ikhlas di bulan puasa juga berubah terhadap kesehatan mental kita. Dalam berpuasa pun kita juga diajarkan bagaimana cara mengontrol emosi, mulai dari mengatur kebiasan yang buruk dan sebisa mungkin berubah menjadi lebih baik. Di bulan penuh kebaikan ini masak kita tidak berubah menjadi lebih baik lagi seperti bulan lainnya? Jadi kita mengerjakan semuanya secara ikhlas, tulus,yang akanmenjadi imun bagi kesehatan mental kita agar tetap terjaga dengan baik.
Berikut inibeberapa manfaat puasa bagi kesehatan mental kita, selain bahagia pastinya.
1. Menjadi sangat empati dan peduli.
Bertemu orang orang sekitar, membantu orang orang yang bahkan tidak kenal, dan memberikan sebuah kebaikan yang dulunya tidak kita kerjakan kini kita lalukan. Kita pun akan mendapatkan manfaat yang amat terasa di dalam hati kita yang membuat kita semakin simpati dan empati untuk membantu yang mereka yang membutuhkan. Terutama kita bisa menjalin komunikasi, saling berbagi informasi yang baik, dan juga bisa mengenal sesama. Dari sini kita menjadi tidak cemas dalam menjalani hidup dan kesehatan mental kita akan lebih baik, serta kita mulai bersyukur dengan keadaan kita.
2. Berpikiran positif.
Dalam berpuasa kita harus berpikiran positif agar puasa kita tidak sia sia. Berpikir postif itu tidak boleh ada amarah apalagi suudzon terhadap apapun yang terjadi. Jadi kita secara tidak langsung belajar untuk berpikiran positif setiap saat sehingga puasa kita akan tetap jalan dan tidak batal karena hal-hal kecil yang terjadi sebagai cobaan.
3. Menjadi manusia yang bermotivasi.
Kita berpuasa itu berjuang dari subuh hingga magrib untuk tidak makan dan minum, dan ketika azan magrib datang, kita menjadi orang paling suskes dan bisa melewatinya dengan menyenangkan. Walau dari pagi hingga sore kita dihinggapi masalah yang bertubi-tubi di sela-sela aktivitas, tapi saat perjuangan kita berhasil ada reward yang kita dapatkan dan menjadikan kita lebih bersemangat keesokkan harinya. Kita pun menjadi manusia yang bersemangat dalam berjuang mencapai titik akhir.
